Mencuat Rumor Waktu Sidang Pleno Ke-4 Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok ke-19 Telah Ditentukan, Apakah Hitungan Mundur Pengunduran Diri Xi Jinping?

EtIndonesia. Beredar kabar bahwa Sidang Pleno Keempat Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok (PKT) akan digelar di Beijing pada 27–30 Agustus. Spekulasi pun merebak bahwa masa jabatan Xi Jinping sebagai pemimpin tertinggi PKT akan segera berakhir. Pertarungan internal di kalangan elit partai dikabarkan semakin memanas. 

Lalu, apakah faksi-faksi dalam partai telah mencapai konsensus? Dunia internasional tengah menyorot situasi ini.

Pertarungan Internal PKT Memanas, Xi Jinping Diduga Kehilangan Kekuasaan

Pertarungan di kalangan elit PKT telah memasuki tahap paling intens. Xi Jinping diduga telah kehilangan kendali atas militer, kekuasaan partai juga semakin melemah, bahkan ada kemungkinan akan dipaksa turun dari jabatan.

Pengamat independen Cai Shenkun pada 22 Mei mengungkap bahwa Sidang Pleno Keempat dijadwalkan pada 27–30 Agustus di Beijing. Ia mempertanyakan apakah pertemuan ini akan menghasilkan perubahan besar dalam struktur kepemimpinan, dan apakah Xi Jinping akan melepaskan kekuasaan, atau bahkan sepenuhnya pensiun dari dunia politik. Semua ini akan terjawab dalam tiga bulan ke depan.

Konsensus Belum Tercapai: Siapa Pengganti Xi? Jalan Ke Depan Masih Abu-Abu

Kolumnis The Epoch Times Wang He mengatakan:  “Yang penting bukan tanggalnya, tetapi masalah internal PKT: siapa yang akan menggantikan Xi, dan ke mana arah masa depan partai. Jika mereka telah mencapai konsensus, maka sidang bisa digelar dengan lancar. Namun saat ini, berbagai faksi masih berselisih, sehingga sulit menetapkan waktu sidang.”

Jika jadwal resmi sidang diumumkan, itu berarti keseimbangan politik telah tercapai, lanjut Wang He.

Tanda-tanda Kehilangan Kekuasaan Xi Jinping Makin Jelas

Komentator politik yang tinggal di AS, Tang Jingyuan, menyatakan bahwa tanda-tanda hilangnya kekuasaan Xi semakin nyata dan mulai tampak terbuka di dalam sistem PKT.

 “Fakta bahwa Xi kehilangan kekuasaan tidak bisa disembunyikan terlalu lama dan pasti akan terbuka. Namun, jika rezim tiba-tiba mengungkapkan semuanya, dampak politiknya bisa sangat besar, bahkan bisa mengguncang stabilitas sistem PKT. Oleh karena itu, mereka memilih strategi bertahap, membangun narasi secara perlahan sebelum membuka semuanya,” ujarnya. 

Artikel di Media Partai Mengangkat Nama Hu Jintao — Sinyal Politik?

Media partai seperti People’s Daily dan Xinhua News pada 19 Mei menerbitkan artikel penting yang menekankan kebijakan “pengambilan keputusan ilmiah, demokratis, dan sesuai hukum”, yang merupakan petunjuk politik era mantan Sekjen Hu Jintao.

Banyak pihak berspekulasi bahwa ini menandakan Hu Jintao kembali tampil di panggung politik. Namun Tang Jingyuan menilai bahwa Hu tidak memiliki kemampuan untuk mengendalikan situasi secara penuh.

“Saya rasa ada tokoh senior lain seperti Wen Jiabao yang lebih mungkin memegang kendali. Tapi Hu memiliki kelebihan unik: sebagai mantan Sekjen, dia punya bobot besar dalam krisis kepemimpinan. Jika dia bersuara, maka itu bisa menjadi penentu,” ujar Tang. 

Pemerintahan Bayangan: Siapa Sebenarnya di Balik Layar?

Tang juga menyebutkan bahwa saat ini PKT tampaknya menciptakan masa transisi, dengan menjaga ilusi bahwa Xi masih berkuasa, meskipun kenyataannya arahan sudah datang dari pihak lain. Contohnya, Cai Qi yang kini memimpin sistem propaganda, tampaknya tidak lagi menjalankan instruksi Xi, melainkan arahan dari para senior.

Ia menjelaskan:  “Jika halaman utama People’s Daily bisa menampilkan petunjuk politik dari era Hu Jintao, itu sudah menjadi sinyal jelas bahwa kebijakan sekarang datang dari elit lama, bukan Xi Jinping.”

Perubahan Signifikan di Tubuh Militer: Zhang Youxia Kembali Berkuasa

Dalam struktur militer, terjadi perombakan luar biasa. Zhang Youxia, yang sebelumnya dikabarkan kehilangan pengaruh, kini kembali menduduki posisi tertinggi di militer. Sementara itu, sekutu-sekutu dekat Xi justru mengalami pembersihan balik.

Yao Cheng, mantan perwira menengah Angkatan Laut PKT, memposting di media sosial bahwa pada pertengahan Mei, digelar rapat diperluas Politbiro yang dihadiri para anggota, tokoh senior, dan mantan pejabat tinggi. Salah satu topik utama yang dibahas adalah:
“Haruskah Xi Jinping mundur? Mundur total atau sebagian?”

Zhang Youxia dan Opsi Reformasi Damai: Peluang Sejarah?

Wang He menyatakan bahwa Zhang Youxia, sebagai bagian dari generasi kedua elite PKT (red nobility), memiliki hubungan kuat dengan para sesepuh partai, sehingga mampu menstabilkan situasi. Namun pertanyaannya sekarang adalah langkah apa yang akan diambil selanjutnya?

Ia berkata:  “Langkah mereka berikutnya tidak hanya akan menentukan nasib pribadi mereka, tetapi juga nasib negara ini secara keseluruhan. Faksi-faksi masih dalam perdebatan sengit, tetapi hasil akhirnya mungkin akan segera terungkap.”

Menurut Wang He, jika pemimpin baru ingin mengamankan legitimasinya, maka dua langkah ini bisa langsung mendapat dukungan rakyat:

  1. Rehabilitasi  Falun Gong
  2. Rehabilitasi peristiwa Tiananmen (Tragedi 4 Juni)

Dengan demikian, mereka bisa cepat mendapatkan legitimasi politik dan dukungan rakyat, serta memperkuat pondasi kekuasaan baru.

Kesimpulan: Apakah PKT Akan Mengalami Reformasi Damai?

Wang He percaya bahwa jika penguasa baru berani mengambil langkah tegas dan membubarkan PKT secara damai, maka mereka akan menjadi pelopor era baru di Tiongkok. (Hui/asr)

Sumber : NTDTV.com

FOKUS DUNIA

NEWS