Kanton Valais di Swiss dikenal sebagai destinasi wisata terkenal. Pada 19–20 Mei 2025, terjadi longsoran besar berupa batuan dan permafrost (tanah beku permanen) di desa Blatten, Lembah Lötschental. Peristiwa ini mempercepat pergerakan gletser. Beruntung, seluruh 300 penduduk desa beserta ternak seperti sapi berhasil dievakuasi tanpa adanya korban jiwa.
EtIndonesia. Ketidakseimbangan kondisi tanah dan air melanda di daerah pegunungan Swiss yang membuat fenomena longsor besar semakin sering terjadi. Ini menjadi berita umum di Pegunungan Alpen dalam beberapa tahun terakhir.
Penyebab awal bencana kali ini diduga karena kenaikan suhu yang mencairkan batuan dan tanah yang membeku secara permanen selama bertahun-tahun. Ketika daya ikat antar lapisan batu melemah, terjadilah longsoran besar, diperkirakan sekitar 1,5 juta meter kubik batuan meluncur ke bawah.
Batuan yang longsor tersebut jatuh ke Gletser Unterer Birch, mempercepat pergerakan gletser. Saat ini, gletser tersebut meluncur ke bawah dengan kecepatan sekitar 4,5 meter per hari, menyebabkan aliran lumpur dan batu di sekitar desa Blatten dan memaksa evakuasi total desa.
Situasi hingga hari ini masih genting. Gletser terus mengalami tekanan dan dapat runtuh sewaktu-waktu. Para ahli geologi dan tim penyelamat bencana alam sedang memantau situasi dengan ketat.
“Semua warga ingin pulang, tetapi kami hanya bisa kembali ke rumah jika ada jaminan keamanan yang diawasi oleh teknologi,” ujar Kepala Desa Blatten mengatakan kepada stasiun radio dan televisi Swiss pada 25 Mei.
Dalam proses evakuasi darurat, rekaman pemindahan sapi-sapi Alpen menggunakan helikopter menjadi sorotan utama di pemberitaan.
Sistem pemantauan dan peringatan dini bencana alam di pegunungan Swiss merupakan hasil kerja sama antara pemerintah, industri, dan akademisi. Keberhasilan evakuasi tepat waktu warga desa kali ini berkat sistem peringatan dini yang berfungsi dengan baik.
“Menghadapi bencana alam yang semakin tak terduga, sistem pemantauan berbasis teknologi harus terus ditingkatkan,” ujar seorang insinyur sistem kepada stasiun televisi Swiss. (Hui/asr)
Dikutip dari Kantor Berita Sentral/Central News Agency