Serangan Hamas terhadap Israel Genap 600 Hari, Berbagai Kota Gelar Aksi Peringatan

Pada 7 Oktober 2023, Hamas menyerang Israel secara tiba-tiba dan menculik sejumlah sandera. Hingga kini, sebanyak 58 orang sandera masih ditahan di Gaza, nasib mereka belum diketahui. Hingga Rabu (28 Mei), perang antara Israel dan Hamas yang dipicu oleh serangan ini telah berlangsung selama 600 hari. Warga di berbagai kota di Israel menggelar upacara peringatan, menuntut Hamas segera membebaskan para sandera.

EtIndonesia. Pada 7 Oktober 2023, Hamas menyerbu wilayah selatan Israel dan melakukan pembantaian, memicu pecahnya perang Israel-Hamas yang kini telah berlangsung selama 600 hari. Menurut data pemerintah Israel, serangan tersebut menewaskan 1.200 orang, dan 251 sandera diculik ke Gaza.

Pada Rabu, warga di banyak wilayah di Israel secara spontan mengadakan upacara peringatan.

Di Tel Aviv, orang-orang berkumpul di pantai dan membentuk formasi angka raksasa, menyerukan agar Hamas segera membebaskan 58 sandera yang tersisa.

Efrat Machikawa, keponakan dari sandera yang telah dibebaskan, Gadi Mozes, mengatakan:

“Semakin lama mereka berada di bawah tanah (di Gaza), semakin besar risiko yang mereka hadapi. Dan penderitaan ini bukan hanya dirasakan para sandera. Warga Gaza juga adalah korban — mereka dijadikan sandera oleh pemerintahan Hamas dan perang yang berkepanjangan ini.”

Sejumlah keluarga sandera juga datang ke kantor Forum Sandera di Tel Aviv, mengenang para korban tewas dan mencari dukungan untuk membebaskan para sandera.

Ofri Bibas, saudari dari sandera Yarden Bibas yang telah dibebaskan, memohon:

“Sekaranglah waktunya untuk bertindak, kalau tidak akan terlambat. Presiden Trump, Anda telah membantu kakak saya dan banyak orang lainnya pulang ke rumah. Kami mohon kepada Anda, tolong lakukan segala upaya untuk menyelesaikan misi ini, capai kesepakatan, dan bawa pulang ke-58 sandera yang tersisa.”

Pada hari yang sama, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan bahwa dalam 48 jam terakhir mereka telah menyerang puluhan target Hamas di Jalur Gaza, termasuk lokasi peluncuran roket anti-tank, gudang senjata, dan infrastruktur lainnya.

Sementara itu, setelah kelompok teroris Houthi di Yaman meluncurkan beberapa rudal ke arah Israel dalam beberapa hari terakhir, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengkonfirmasi bahwa Angkatan Udara Israel telah meluncurkan serangan terbaru terhadap Bandara Internasional Sana’a di Yaman, yang berada di bawah kendali Houthi.

Netanyahu menegaskan bahwa kekuatan utama di balik Houthi adalah Iran, dan Iran harus bertanggung jawab atas tindakan agresif di Yaman. (Hui)

Laporan disusun oleh wartawan New Tang Dynasty: Yu Liang dan Wang Yanqiao

FOKUS DUNIA

NEWS