Ketinggian Air Waduk Henan Turun, Gua-gua Terlihat Hingga Ribuan Patung Buddha Hancur 

Baru-baru ini, permukaan air di Bendungan Duofeng, Kabupaten Qi, Kota Hebi, Provinsi Henan, Tiongkok mengalami penurunan, sehingga memperlihatkan sebuah gua batu (grotto) yang tersembunyi. Di dalamnya terdapat 1.043 patung Buddha, namun sebagian besar kepala patung telah dirusak. Menurut informasi dari orang dalam, perusakan ini terjadi pada masa Revolusi Kebudayaan.

EtIndonesia. Video yang beredar di internet memperlihatkan gua batu yang tampak di atas permukaan air. Dinding-dinding gua dipenuhi ukiran patung Buddha, dan masih terdapat genangan air di dalamnya. Warganet menyebut gua ini sebagai “Gua Seribu Buddha”, dan banyak yang mengunjungi lokasi tersebut untuk berswafoto.

Menurut laporan media daratan Tiongkok sebelumnya, gua batu ini telah ditemukan beberapa tahun lalu. Biasanya, gua ini tertutup air bendungan dan hanya muncul saat permukaan air turun. Tinggi bagian dalam gua sekitar 2 meter. Di tengah salah satu dinding utama terdapat satu patung Buddha besar, dan di sekeliling dinding gua terdapat ratusan patung Buddha kecil yang dipahat rapat. Karena gua ini telah lama terendam, banyak patung yang telah rusak akibat erosi air, dan sebagian besar kepala patung telah hilang.

Menurut media pemerintah Kabupaten Qi, gua batu ini bernama Gua Batu Qianzui, yang dibangun pada masa Dinasti Wei Timur. Selama ribuan tahun, gua ini tersembunyi di tebing curam yang jarang dijamah manusia. 

Pada pertengahan abad ke-20, pembangunan Bendungan Duofeng membuat gua ini terendam air. Di dalamnya terdapat 1.043 patung Buddha batu yang diukir dengan sangat realistis. Penduduk setempat menyebutnya sebagai “Gua Seribu Buddha”.

Pintu masuk gua sangat sempit, hanya cukup untuk satu orang masuk. Di tengah salah satu dinding gua terdapat sebuah patung Buddha dengan tinggi sekitar 70 cm, namun kepala dan kedua telapak tangannya telah dicungkil. Ribuan patung Buddha kecil di sekeliling dinding, yang kira-kira seukuran kepalan tangan, juga hampir semuanya kehilangan kepala.

Beberapa patung kecil yang masih utuh menunjukkan ekspresi wajah yang hidup, khidmat, dan tenang.

Namun, dalam laporan tidak dijelaskan secara resmi bagaimana patung-patung itu dirusak.

Menurut seorang warganet yang mengaku sebagai warga lokal, perusakan terjadi saat Revolusi Kebudayaan Partai Komunis :  “Saya berasal dari Kabupaten Qi, sepertinya termasuk ke dalam wilayah Desa Huangdong. Saya pernah ke sana 30 tahun lalu saat SMP. Gua ini berada di dasar bendungan, akan muncul saat permukaan air rendah. Bagian dalamnya cukup tinggi, tapi pintunya pendek, mungkin tidak sampai 1,5 meter.  Sudah ditemukan sejak lama, plakat ‘Gua Batu Qianzui’ sudah ada bertahun-tahun. Di ruang yang tidak besar itu, dindingnya dipenuhi patung kecil. Kalau saya tidak salah, sebagian besar wajah patung sudah dihancurkan. Menurut orang tua, perusakan ini dilakukan pada masa Revolusi Kebudayaan saat gerakan ‘penghancuran Empat Lama’.”

Menurut situs resmi pemerintah Kabupaten Qi, wilayah ini dahulu dikenal dengan nama Meiyi, dan merupakan ibu kota Dinasti Shang, dikenal juga sebagai Zhaoge. (Hui)

Laporan oleh jurnalis Li Li / Editor Penanggung Jawab: Yun Tao

FOKUS DUNIA

NEWS