Kisah Seorang Nenek dan Penjual Kue: Sebuah Balasan Tak Terlihat oleh Mata

EtIndonesia. Di sebuah kota kecil, hiduplah seorang wanita tua yang setiap hari membuat kue tipis untuk keluarganya. Dia memiliki seorang anak laki-laki yang merantau jauh dan sudah lama tak ada kabar. Hatinya penuh rindu dan cemas. Namun, setiap pagi saat membuat kue, dia selalu menyisihkan satu lembar lebih banyak dan meletakkannya di depan pintu rumah, agar siapa pun yang membutuhkan bisa mengambilnya.

Hari demi hari berlalu, dan yang selalu datang mengambil kue itu adalah seorang kakek bungkuk. Anehnya, dia tidak pernah mengucapkan terima kasih. Sebaliknya, setiap kali mengambil kue itu, dia selalu bergumam lirih: “Perbuatan jahat akan kembali pada diri sendiri; perbuatan baik juga akan kembali pada diri sendiri.”

Kalimat itu diulanginya setiap hari, dan semakin sering wanita itu mendengarnya, semakin dia merasa kesal. 

Dalam hatinya dia bertanya-tanya: “Apa maksud kakek ini? Kenapa dia selalu menggumamkan kalimat itu? Bahkan mengucapkan ‘terima kasih’ pun tidak. Sungguh orang yang aneh!”

Sampai suatu hari, perasaan jengkel itu memuncak. Dia berpikir:“Aku harus menghentikan orang ini!”

Dengan dorongan emosi, dia meracuni selembar kue dan bersiap meletakkannya seperti biasa di depan pintu.

Namun, saat hendak mengulurkan tangan untuk menaruh kue beracun itu, tiba-tiba tangannya gemetar hebat. Hatinya bergejolak. 

Dia berkata dalam hati: “Apa yang sedang aku lakukan ini?” 

Dalam sekejap, dia sadar, lalu melemparkan kue itu ke dalam api dan membakarnya. Dia pun membuat kue yang baru, bersih dan tanpa niat jahat, lalu meletakkannya di luar seperti biasa.

Pagi itu, kakek bungkuk datang lagi, mengambil kue, dan seperti biasa, menggumamkan kalimat yang sama: “Perbuatan jahat akan kembali pada diri sendiri; perbuatan baik juga akan kembali pada diri sendiri.”

Yang tak dia ketahui, wanita itu baru saja melewati sebuah pertarungan batin antara kejahatan dan nurani.

Wanita itu memang selalu menyelipkan doa dalam tiap kue yang dia buat.

Setiap hari dia berharap: “Semoga anakku di perantauan tetap selamat dan segera kembali.” 

Namun, sudah berbulan-bulan berlalu tanpa kabar sedikit pun. Dia hidup dalam kecemasan dan penantian yang menyiksa.

Hingga suatu malam, terdengar ketukan di pintu.

Dia membukanya, dan terkejut melihat anak laki-lakinya berdiri di sana! Tubuhnya kurus, wajahnya pucat, dan pakaiannya compang-camping. Anak itu tampak begitu lemah, tetapi senyumnya begitu hangat.

Dengan suara lirih, si anak berkata: “Ibu… bisa sampai di rumah hari ini benar-benar keajaiban. Tidak jauh dari rumah, aku sempat pingsan karena kelaparan. Aku kira hidupku akan berakhir di situ. Tapi kemudian, seorang kakek bungkuk lewat. Aku memohon padanya untuk memberiku sedikit makanan, sekecil apa pun. Dia sangat baik… dia memberikan seluruh kue yang dia punya dan berkata: ‘Ini makananku hari ini, tapi kamu lebih membutuhkannya daripada aku.’”

Seketika, wajah sang ibu pucat pasi. Lututnya lemas, tubuhnya nyaris roboh, dan dia bersandar ke pintu untuk tetap berdiri.

Matanya membelalak saat menyadari satu hal mengerikan: Jika tadi pagi dia tidak membuang kue beracun itu ke dalam api, yang memakannya… mungkin saja adalah anaknya sendiri!

Di momen itulah, kalimat yang selama ini hanya terdengar seperti gumaman kosong dari si kakek bungkuk, kini menghantam jiwanya: “Perbuatan jahat akan kembali pada diri sendiri; perbuatan baik juga akan kembali pada diri sendiri.”

Makna Mendalam dari Balasan Tak Kasat Mata

Hidup di dunia ini, saat kita menyakiti orang lain, pada akhirnya kita akan menyakiti diri sendiri. Namun saat kita menolong orang lain, pada akhirnya kita juga sedang menyelamatkan diri kita sendiri.

Banyak hal dalam hidup ini mungkin tak bisa dijelaskan secara logika, tetapi hukum sebab-akibat senantiasa bekerja, meski mata kita tak melihatnya.

Satu niat baik, sekecil apa pun, bisa menjadi pelindung besar di waktu yang tak terduga.

Semoga kisah ini mengingatkan kita semua bahwa setiap perbuatan, sekecil apa pun, akan kembali kepada diri kita sendiri. (jhn/yn)

FOKUS DUNIA

NEWS