EtIndonesia. Ada mimpi yang membuat seseorang terbangun dalam kegelisahan, dan ada pula mimpi yang secara mengejutkan terbukti benar di dunia nyata.
Seorang warganet asal Eropa mengalami serangkaian mimpi aneh sejak remaja: dia kerap bermimpi tentang kecelakaan pesawat terbang. Berbeda dari mimpi buruk biasa, gambaran dalam mimpinya sangat jelas dan disertai dengan nuansa kejanggalan yang sangat nyata. Yang mengejutkan, selama bertahun-tahun, mimpi-mimpinya kerap bertepatan dengan kejadian kecelakaan penerbangan nyata di berbagai penjuru dunia—sebuah kebetulan yang sulit untuk diabaikan.
Mimpi Pertama: Sebelum Sang Adik Terbang ke Tiongkok
Suatu hari, adiknya bersiap untuk melakukan perjalanan ke Tiongkok dengan pesawat. Sebelum keberangkatan, ia bermimpi tentang kecelakaan pesawat. Dalam mimpinya, lokasi kejadian tidak tampak berada di Eropa atau Afrika, tapi lebih cenderung di wilayah Asia. Dia menceritakan mimpi itu kepada sang ayah, namun sang ayah hanya menganggapnya sebagai ungkapan kegelisahan semata.
Beberapa hari kemudian, saat adiknya sedang berada di luar negeri, ayahnya menelepon dan memberi kabar mengejutkan: telah terjadi sebuah kecelakaan pesawat di Indonesia.
Menurut laporan, pada 7 Maret, terjadi kecelakaan Garuda Indonesia Penerbangan 200, yang menggunakan pesawat Boeing 737-400 dalam rute Jakarta menuju Yogyakarta. Saat mendarat di Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta, pesawat tergelincir keluar landasan. Kecelakaan ini menyebabkan 20 penumpang dan 1 awak kabin meninggal dunia.
Mimpi Kedua: Dua Pesawat Bertabrakan di Bandara
Dalam mimpi berikutnya, dia melihat dua pesawat bertabrakan di bandara Dublin. Karena dia tinggal tidak jauh dari bandara tersebut, mimpi itu terasa sangat nyata dan detail. Tak lama kemudian, dia membaca berita bahwa dua pesawat Ryanair jenis Boeing 737-800 saling bertabrakan saat sedang berada di Bandara Stansted, London.
Meski kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa, namun rincian dalam mimpi dan lokasi yang berdekatan membuatnya tercengang.
Fakta menyebutkan bahwa pada 28 Juni 2014, dua pesawat milik Ryanair memang mengalami benturan saat sedang bergerak di landasan pacu Bandara Stansted, Inggris. Beruntung, tak ada korban dalam kejadian tersebut. Kedua pesawat berhasil dikandangkan, dan seluruh penumpang dievakuasi dengan selamat.
Mimpi Ketiga: Helikopter dan Wanita di Hutan
Mimpi selanjutnya tidak melibatkan pesawat, melainkan helikopter. Dalam mimpinya, dia berada di tengah hutan yang lebat. Di dalam sebuah helikopter, dia melihat seorang perempuan muda bertubuh kekar duduk dengan tenang. Dua minggu kemudian, dia mendengar kabar bahwa dua helikopter bertabrakan di Argentina saat proses syuting acara reality show asal Prancis berjudul Dropped.
Kecelakaan itu menyebabkan 10 orang tewas, termasuk atlet renang muda Prancis, Camille Muffat, yang baru berusia 25 tahun.
Kejadian tersebut benar-benar terjadi pada 9 Maret 2015 di Kota Villa Castelli, Provinsi La Rioja, Argentina. Saat itu, dua helikopter yang mengangkut kru dan peserta reality show milik stasiun televisi TF1 bertabrakan di udara, menewaskan 8 warga Prancis dan 2 pilot asal Argentina.
Mimpi Keempat: Sebuah Tim Olahraga
Setelah pindah kerja pada tahun 2016, dia kembali bermimpi tentang kecelakaan pesawat. Kali ini, dalam mimpi itu, dia melihat sekelompok orang yang tampaknya adalah tim olahraga. Dia menceritakan mimpi itu kepada rekannya, Thierry, yang awalnya hanya tertawa dan menganggapnya guyonan.
Beberapa waktu kemudian, dia kembali dari perjalanan liburan. Begitu tiba di kantor pada awal Desember, Thierry langsung menyambutnya dengan serius dan berkata: “Sekarang aku percaya padamu.”
Saat dia tengah cuti, terjadi tragedi: pesawat LaMia Airlines Penerbangan 2933 jatuh di dekat Medellín, Kolombia, menewaskan 77 orang, termasuk hampir seluruh pemain tim sepak bola asal Brasil, Chapecoense.
Dari laporan, kecelakaan ini terjadi pada 28 November 2016, dan hanya 5 orang yang selamat, termasuk 3 pemain yang seharusnya bertanding dalam laga final Copa Sudamericana 2016.
Mimpi Terakhir: Bayangan Kembar WTC
Mimpi terakhir terjadi pada tahun 2021. Dia bermimpi sedang berdiri di sebuah gedung tinggi di New York dan melihat dua pesawat menabrak Menara Kembar (Twin Towers). Dia awalnya mengira mimpi itu hanyalah pengulangan kenangan tentang tragedi 11 September 2001.
Namun belakangan, dia menyadari bahwa tanggal dia mengalami mimpi itu bertepatan dengan peringatan 20 tahun serangan 9/11—sebuah kebetulan yang kembali membuatnya terdiam.
Kebetulan atau Pertanda?
Mimpi-mimpinya tidak berlebihan atau dramatis. Dia tidak mengklaim sebagai peramal, dan tidak bermaksud membuktikan apapun. Dia hanya mencatat setiap mimpi yang dialaminya, dan menyandingkannya dengan berita yang datang belakangan. Sebagian orang menganggapnya sebagai kebetulan, sebagian lainnya menilai sebagai kerja bawah sadar yang membentuk kembali ingatan.
Namun bagi dirinya, mimpi-mimpi itu adalah bayang-bayang yang terus menghantuinya—meninggalkan bekas yang sulit untuk dijelaskan dan tak mudah dilupakan.(jhn/yn)