Pada Senin (9 Juni), Israel menahan sebuah kapal bantuan bernama “Marianne” yang sedang menuju Gaza. Sebanyak 12 aktivis pro-Palestina, termasuk aktivis lingkungan radikal asal Swedia Greta Thunberg, ditahan. Sementara itu, militer Israel mengungkapkan sebuah terowongan rahasia tempat jenazah seorang tokoh teroris Hamas ditemukan.
EtIndonesia. Militer Israel pada Senin menahan kapal bantuan “Marianne” yang sedang menuju Gaza. Sebanyak 12 aktivis pro-Palestina ditahan, termasuk Greta Thunberg, seorang aktivis lingkungan radikal asal Swedia.
“Saya mengapresiasi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang dengan cepat dan aman mengambil alih kapal Marianne, mencegahnya menembus blokade dan mencapai pantai Gaza,” kata Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant.
Gallant menyatakan bahwa ia telah memerintahkan IDF untuk memutar video serangan teroris Hamas pada 7 Oktober kepada para awak kapal setelah kapal tersebut tiba di Pelabuhan Ashdod.
Kapal pesiar berbendera Inggris, “Marianne”, dioperasikan oleh aliansi pro-Palestina “Freedom Flotilla Coalition”, dan dijadwalkan mengirim bantuan simbolis ke Gaza pada hari Senin.
Greta Thunberg kemudian merilis sebuah video yang menyatakan dirinya telah “diculik”. Pemerintah Israel membantah klaim tersebut dan menyatakan bahwa seluruh awak kapal akan segera dipulangkan ke negara asal masing-masing.
Juru Bicara Pemerintah Israel, Eylon Levy: “Selama lebih dari 20 bulan, Greta tidak pernah sekalipun menyerukan pembebasan sandera kami — tidak sekali pun. Namun kini, dengan tanpa rasa malu, ia mengklaim dirinya telah diculik.”
Sementara itu, operasi militer Israel di wilayah Gaza terus berlanjut. Asap dari ledakan terus terlihat membumbung di atas wilayah Gaza.
Sehari sebelumnya, militer Israel menunjukkan kepada wartawan asing sebuah terowongan di bawah Rumah Sakit Eropa di Khan Younis, Gaza.
Menurut juru bicara IDF, terowongan tersebut dulunya merupakan pusat komando utama Hamas. Bulan lalu, pemimpin Hamas Yahya Sinwar tewas dalam ledakan di dalam terowongan itu. Jenazahnya ditemukan pada Minggu.
Mayor Jenderal IDF Effi Defrin: “Ini adalah contoh lain dari kekejaman Hamas — mereka menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia dan memanfaatkan infrastruktur sipil, seperti rumah sakit. Berkali-kali, kami menemukan bukti seperti ini.”
Selain menemukan jenazah pemimpin Hamas, pasukan Israel juga menyita senjata, amunisi, uang tunai, dan dokumen milik Hamas dari terowongan tersebut.
Sementara itu, dari pihak Iran, Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi pada Senin menyatakan sedang mencoba menyelesaikan isu pengayaan uranium skala besar Iran melalui jalur diplomatik.
Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Jerman berencana mengajukan resolusi ke Dewan Keamanan PBB untuk menyatakan bahwa Iran gagal memenuhi kewajiban non-proliferasi nuklirnya.
Iran pada Senin mengancam akan mengambil langkah balasan jika IAEA menyetujui resolusi tersebut terhadap program nuklirnya. (Hui)
Laporan oleh Zhao Fenghua, New Tang Dynasty Television