EtIndonesia. Seiring dengan meningkatnya otomatisasi dan penggunaan mesin dalam berbagai bidang pekerjaan, semakin banyak orang yang beralih ke pekerjaan kantor yang menuntut duduk dalam waktu lama. Dalam kondisi ini, nyeri pinggang menjadi keluhan yang umum, apalagi jika sudah berkembang menjadi cedera otot pinggang atau penyakit pada tulang belakang lumbal, maka ketidaknyamanan pada pinggang akan semakin terasa.
Bagi wanita yang sudah melahirkan, keluhan “sakit pinggang” sudah menjadi hal yang biasa dan sering terjadi. Justru karena terlalu umum, keluhan ini sering diabaikan. Banyak yang menganggap bahwa sakit pinggang hanya karena duduk terlalu lama atau efek pasca-melahirkan. Namun, siapa sangka nyeri pinggang juga bisa menjadi sinyal adanya kanker!
Terutama jika nyeri muncul tanpa riwayat penyakit sendi atau otot, tidak kunjung mereda meski sudah istirahat atau minum obat, bahkan semakin hari semakin parah, maka perlu diwaspadai kemungkinan keterlibatan sel kanker.
5 Jenis Kanker yang Dapat Menimbulkan Nyeri Pinggang Hebat:
1. Kanker Pankreas
Pankreas merupakan organ yang terletak dalam rongga perut, yang berperan penting dalam memproduksi enzim pencernaan, untuk mencerna protein, lemak, dan gula.
Sayangnya, kanker pankreas sulit terdeteksi pada tahap awal, karena gejalanya sering tidak jelas. Bahkan saat sudah mencapai tahap menengah, gejalanya sering hanya berupa gangguan pencernaan ringan. Namun ketika kanker mulai menyebar ke organ di sekitarnya, maka nyeri pinggang yang hebat bisa terjadi.
2. Kanker Payudara
Mungkin terdengar mengejutkan, namun kanker payudara juga bisa menyebabkan nyeri pinggang.
Hal ini terjadi karena dalam proses perkembangannya, sel kanker payudara bisa menyebar ke tulang, termasuk tulang belakang lumbal, sehingga menimbulkan rasa nyeri yang tajam dan menetap di bagian pinggang.
3. Kanker Serviks

Serviks (leher rahim) adalah bagian penting dari sistem reproduksi wanita, yang terletak di dalam rongga panggul. Jika seorang wanita terinfeksi virus HPV (Human Papillomavirus), maka ada risiko berkembangnya kanker serviks.
Selain dapat menyerang sistem reproduksi, kanker serviks juga dapat menyebar ke tulang, terutama tulang pinggang, menyebabkan nyeri hebat di area tersebut, dan dalam beberapa kasus menyebar ke kaki, menyebabkan nyeri menjalar yang tak tertahankan.
4. Kanker Prostat
Jika tadi membahas kanker yang umum pada wanita, maka pada pria, kanker prostat adalah salah satu yang paling banyak terjadi, terutama pada usia di atas 60 tahun.
Kanker prostat juga terletak di dalam rongga panggul pria, dan ketika kanker berkembang ke tulang belakang bagian bawah, gejalanya bisa berupa nyeri pinggang yang tajam dan persisten, terutama pada stadium menengah hingga lanjut.
5. Kanker Ginjal
Meski secara statistik kanker ginjal tidak seumum jenis kanker lainnya, namun gejala nyeri pinggang juga bisa muncul bila kanker ini berkembang.
Hal ini karena letak ginjal berada di kedua sisi pinggang, sehingga saat tumor tumbuh di area ginjal, penderita akan mulai merasakan nyeri di area pinggang. Lebih lanjut, kanker ginjal juga berisiko menyebar ke tulang, yang dapat memicu kanker tulang sekunder dan menimbulkan nyeri yang lebih parah.
Kesimpulan: Waspadai, Tapi Jangan Panik
Memang benar bahwa banyak jenis kanker dapat menimbulkan gejala nyeri pinggang, namun nyeri pinggang tidak serta-merta berarti seseorang menderita kanker.
Pasalnya, banyak gejala kanker—terutama nyeri tulang belakang—baru muncul saat kanker sudah menyebar (metastasis ke tulang). Ini menandakan bahwa nyeri pinggang karena kanker biasanya terjadi di stadium menengah hingga lanjut.
Namun, sebelum sampai ke tahap tersebut, banyak kanker sudah lebih dulu menunjukkan gejala-gejala lain, seperti perubahan sistem pencernaan, perdarahan abnormal, penurunan berat badan drastis, atau kelelahan tanpa sebab.
Maka dari itu, jangan hanya terpaku pada “sakit pinggang” saja, tapi perhatikan seluruh sinyal yang diberikan tubuh. Jika mengalami gejala yang tidak wajar, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lanjutan.(jhn/yn)