Tiongkok Longgarkan Ekspor Logam Tanah Jarang, AS Isyaratkan Pelonggaran Kontrol Ekspor? Hari Pertama Perundingan Dagang AS-Tiongkok di London Dianggap “Membuahkan Hasil”

EtIndonesia. Putaran baru perundingan ekonomi dan perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok resmi dimulai pada sore hari tanggal 9 Juni waktu setempat di London, Inggris. Para pejabat dari kedua negara melakukan pembicaraan selama lebih dari enam jam di Lancaster House, sebuah bangunan bersejarah tempat berlangsungnya banyak pertemuan diplomatik penting. Hari pertama negosiasi pun berakhir, dan kedua belah pihak dijadwalkan akan melanjutkan perundingan pada hari kedua.

Usai pembicaraan, Menteri Keuangan AS,  Scott Bessent menggambarkan pertemuan itu sebagai sebuah “diskusi yang baik”, sementara Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick menyebutnya sebagai pertemuan yang “berbuah hasil”.

Menurut laporan berbagai media internasional, delegasi AS dalam perundingan ini terdiri dari Howard Lutnick, Scott Bessent, dan Perwakilan Dagang, Jamieson Greer. Sementara itu, dari pihak Tiongkok, perundingan dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri, He Lifeng, Menteri Perdagangan, Wang Wentao, dan Perwakilan Perunding Perdagangan Internasional, Li Chenggang. Kedua belah pihak sepakat untuk melanjutkan perundingan pada 10 Juni pukul 10 pagi waktu London (pukul 17.00 WIB).

AS Siap Longgarkan Kontrol Ekspor, Tiongkok Bakal Buka Keran Logam Tanah Jarang?

Pihak AS memberi sinyal kesediaan untuk mencabut sebagian pembatasan ekspor teknologi, dengan imbalan agar Tiongkok melonggarkan ekspor logam tanah jarang—bahan penting dalam berbagai industri berteknologi tinggi.

Menurut sumber yang mengetahui isi negosiasi, pemerintahan Trump tengah mempertimbangkan untuk mencabut pembatasan terhadap perangkat lunak desain chip, komponen mesin pesawat terbang, bahan kimia industri, serta material nuklir.

Ketua Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih, Kevin Hassett, menyatakan kepada CNBC bahwa pemerintahan Trump menargetkan adanya “kesepakatan berjabat tangan” di London, yang kemudian diikuti dengan pelonggaran besar terhadap kontrol ekspor AS dan pembukaan keran ekspor logam tanah jarang oleh Tiongkok secara signifikan.

Pernyataan Hassett tersebut merupakan indikasi paling jelas sejauh ini bahwa AS bersedia melakukan konsesi dalam perundingan ini. Namun, dia juga menegaskan bahwa chip kecerdasan buatan (AI) paling canggih buatan NVIDIA—seperti seri H20—tidak akan termasuk dalam pelonggaran ini.

“Yang saya maksud adalah potensi pencabutan pembatasan ekspor untuk chip lain, yang juga sangat penting bagi mereka (Tiongkok),” ujarnya.

Trump: “Berurusan dengan Tiongkok Tidak Pernah Mudah”

Presiden ASm, Donald Trump dalam sebuah pertemuan menyatakan bahwa “berurusan dengan Tiongkok bukanlah hal yang mudah”, namun dia memuji tim perundingnya karena telah “berkinerja sangat baik” dalam negosiasi tersebut.

Saat ditanya apakah AS akan mencabut kontrol ekspor terhadap Tiongkok, Trump menjawab diplomatis: “Kita lihat saja nanti.”

Hubungan dagang antara AS dan Tiongkok mengalami ketegangan tinggi sejak Trump menaikkan tarif bea masuk secara besar-besaran terhadap produk Tiongkok, yang kemudian dibalas oleh Tiongkok dengan kebijakan serupa. Perang dagang ini membawa dampak menyakitkan bagi kedua ekonomi besar dunia, serta meningkatkan ketidakpastian bagi dunia usaha yang terpaksa harus beradaptasi dengan perubahan mendadak dalam kebijakan perdagangan.

Negosiasi di London Lanjutkan Kesepakatan Jenewa

Pertemuan di London ini merupakan kelanjutan dari pembicaraan antara delegasi AS dan Tiongkok di Jenewa, Swiss, sebulan yang lalu. Dalam pertemuan sebelumnya, kedua belah pihak menyepakati penurunan tarif selama 90 hari, untuk memberi waktu dalam menyusun strategi penyeimbangan terhadap dugaan ketimpangan perdagangan akibat praktik tidak adil, sebagaimana diklaim oleh pemerintah Trump.

Baru-baru ini, percakapan telepon antara Presiden Donald Trump dan Presiden Tiongkok, Xi Jinping dinilai telah memberikan semangat baru bagi tercapainya terobosan dalam perundingan dagang ini.(jhn/yn)

FOKUS DUNIA

NEWS