FBI Selidiki Aliran Uang di Balik Kerusuhan Los Angeles

Pertanyaan muncul apakah ada pengaruh Tiongkok yang turut memicu kekacauan tersebut

EtIndonesia. Direktur FBI Kash Patel mengatakan pihaknya sedang menyelidiki apa yang memicu kerusuhan terhadap penegakan imigrasi di Los Angeles.

“FBI sedang menyelidiki semua dan segala bentuk keterkaitan keuangan yang bertanggung jawab atas kerusuhan ini,” kata Patel kepada The Epoch Times menanggapi meningkatnya kekhawatiran tentang kemungkinan pengaruh Tiongkok di balik kekacauan tersebut.

Salah satu kelompok yang mendukung kerusuhan ini adalah Partai Sosialisme dan Pembebasan (Party for Socialism and Liberation), sebuah partai politik komunis yang terhubung dengan jaringan yang didanai oleh taipan teknologi pro-Beijing, Neville Roy Singham.

Kelompok ini telah mengunggah pembaruan tentang kerusuhan tersebut di platform media sosial X, menggambarkan penangkapan imigran ilegal sebagai “perang yang dilancarkan terhadap komunitas imigran” sambil menuduh Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) telah “menculik tetangga, teman, dan keluarga kami.”

Berkaitan erat dengan Partai Sosialisme dan Pembebasan adalah The People’s Forum, sebuah organisasi yang didanai Singham dan berbasis di Manhattan, New York City, yang telah mendukung agenda rezim penguasa Tiongkok.

Manolo De Los Santos, salah satu direktur eksekutif The People’s Forum dan penduduk New York City, telah memuji kebijakan pandemi COVID-19 Tiongkok. Kelompok ini telah mengadakan acara di Manhattan yang memuji kebangkitan Partai Komunis Tiongkok (PKT) sebagai “pertarungan epik selama beberapa dekade yang tidak hanya mengubah Tiongkok, tetapi juga dunia,” menurut deskripsi yang diunggah di X.

Kedua organisasi tersebut saling berbagi unggahan di X untuk menunjukkan solidaritas dengan para perusuh. Keduanya juga menyerukan lebih banyak protes di wilayah masing-masing.

The People’s Forum, dalam unggahan di X pada 10 Juni sore, meminta masyarakat untuk berkumpul di Foley Square, Manhattan pukul 17.00 untuk “menuntut ICE keluar dari [komunitas] kami.” Sebuah poster yang dilampirkan mencantumkan Partai Sosialisme dan Pembebasan, serta CODEPINK—kelompok aktivis anti-perang yang didirikan bersama oleh istri Singham, Jodie Evans—sebagai pendukung acara tersebut.

Evans memulai kampanye yang disebut “Tiongkok Bukan Musuh Kita” melalui CODEPINK pada tahun 2020. Ia juga merupakan kontributor The China Academy, sebuah platform konten yang bekerja sama dengan media pemerintah Tiongkok dan entitas terkait negara lainnya untuk menyebarkan narasi Beijing. Salah satu anggota kelompoknya sempat mengganggu sidang Komite Khusus DPR tentang PKT pada Februari 2023, dengan mengibarkan spanduk bertuliskan slogan “Tiongkok bukan musuh kita.”

Pada Juli 2023, Singham menghadiri forum propaganda Tiongkok di Shanghai yang bertujuan mempromosikan citra internasional rezim tersebut. Ia duduk di sebelah pembicara Zhou Zhan’an, yang mengajar di Sekolah Marxisme Universitas Fudan—universitas yang berafiliasi dengan negara Tiongkok—dan tampak mencatat di buku bersampul merah, sebagaimana terlihat dalam foto dari universitas tersebut.

The People’s Forum secara terbuka mengomentari sumber pendanaan dan posisi ideologisnya. Mereka juga menyatakan bahwa mereka “tidak memiliki apa pun untuk disembunyikan” dan “bangga” dengan apa yang telah mereka bangun.

“Ya, kami mendukung Palestina. Ya, kami menentang dorongan perang AS terhadap Rusia dan Tiongkok,” tulis kelompok tersebut dalam unggahan Instagram pada Januari 2024.

“Dan ya, untuk yang keseribu kalinya, [The People’s Forum] telah menerima donasi dari teman kami Roy Singham, seorang mantan anggota Black Panther dan sosialis seumur hidup, yang memiliki rekening bank di Goldman Sachs.”

Organisasi nirlaba di New York City ini juga pernah mengundang Sheila Xiao, anggota Partai Sosialisme dan Pembebasan, untuk mempromosikan bukunya yang mengagungkan pergeseran Tiongkok ke arah sosialisme dan mengisi seri kuliah dengan tema serupa. Salah satu pendiri forum tersebut, Claudia De la Cruz, maju sebagai calon presiden dari Partai Sosialisme dan Pembebasan pada pemilu 2024.

Keterkaitan jaringan-jaringan ini dengan Tiongkok telah menarik perhatian yang semakin besar di Kongres AS.

Pada  April, Ketua Komite Kehakiman Senat AS, Chuck Grassley (R-Iowa), menulis surat kepada Jaksa Agung Pam Bondi dan Kash Patel, mendesak mereka untuk menilai apakah The People’s Forum dan CODEPINK seharusnya mendaftar di bawah Undang-Undang Pendaftaran Agen Asing (FARA) karena dugaan hubungan mereka dengan Beijing.

Anggota Kongres. Anna Paulina Luna (R-Fla.) pada 10 Juni mengatakan bahwa Komite Pengawasan DPR AS, tempat ia menjabat, akan mengeluarkan permintaan dokumen resmi kepada Singham terkait “pendanaan kelompok komunis yang terhubung dengan kerusuhan di LA dan PKT.”

“Jika dia menolak hadir, dia akan dipanggil secara paksa (subpoena), dan jika dia mengabaikannya, dia akan dirujuk ke [Departemen Kehakiman] untuk dituntut,” tulisnya di X dengan huruf kapital semua.

The Epoch Times telah menghubungi Singham, Partai Sosialisme dan Pembebasan, The People’s Forum, dan CODEPINK untuk memberikan komentar.

CODEPINK tidak merespons langsung pertanyaan dari The Epoch Times, tetapi menanggapi unggahan Luna dengan menyatakan bahwa “[Luna] menggunakan posisinya untuk memfitnah organisasi kami dan mengancam hak kami atas kebebasan berbicara.”

Organisasi tersebut mengatakan bahwa mereka akan mengajukan pengaduan etika terhadap Luna.

Luna kemudian menulis di X bahwa para aktivis CODEPINK telah mendatangi kantornya “menuntut permintaan maaf.”

Ketika The Epoch Times menghubungi Luna untuk memberikan komentar, ia merujuk kembali ke unggahannya di X. (asr)

Sumber : Theepochtimes.com

FOKUS DUNIA

NEWS