EtIndonesia. Seorang wanita di Thailand merasa ngeri setelah menemukan lepuh misterius berisi cairan di tangannya yang disebabkan oleh cacing tambang yang merayap di bawah kulitnya.
Foto tangannya, yang memperlihatkan benjolan seperti lepuh, telah menjadi viral setelah dia membagikannya secara daring.
Wanita itu kemudian mengungkapkan bahwa dia menderita Cutaneous larva migrans (CLM) — kondisi kulit yang disebabkan oleh larva cacing tambang parasit yang umumnya ditemukan di tanah atau pasir yang terkontaminasi oleh kotoran hewan.
Mengalami lepuh tembus pandang setelah mencabuti rumput liar

Menurut pasien, dia menghabiskan sepanjang hari mencabuti rumput liar di luar ruangan, hanya untuk bangun malam itu dengan rasa gatal yang hebat.
Pada pagi hari, dia melihat lepuh tembus pandang yang tampak bergeser di bawah kulitnya.
Profesor Madya dr. Nathkaphat Rattanapitool (nama ditransliterasikan dari bahasa Thailand), seorang ahli dari Pusat Penelitian Penyakit Parasit di Universitas Teknologi Suranaree dan manajer Pusat Medis FMC, mengonfirmasi bahwa kondisi tersebut memang CLM.
Dia menjelaskan bahwa kondisi tersebut paling sering disebabkan oleh larva cacing tambang hewan seperti Ancylostoma braziliense dan Ancylostoma caninum, yang ditemukan dalam feses anjing dan kucing.
Larva tersebut biasanya menembus kulit manusia melalui kontak tanpa alas kaki atau kontak kulit dengan tanah, terutama saat berjalan, duduk, atau berbaring di tanah atau pasir yang terkontaminasi feses yang terinfeksi.

“Kondisi ini cukup umum di daerah tropis, terutama di kalangan anak-anak dan mereka yang bekerja dekat dengan tanah,” kata Dr Nathkaphat.
“Jika ada yang melihat gejala kulit yang tidak biasa, jangan tunda — konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.”
Meskipun parasit ini tidak dapat berkembang menjadi cacing dewasa di dalam tubuh manusia, dan infeksi umumnya sembuh dalam waktu dua hingga delapan minggu, pengobatan sering kali dilakukan untuk meredakan gatal dan mencegah peradangan lebih lanjut.
Tindakan pencegahan untuk menghindari infeksi
Dr. Nathkaphat menghimbau masyarakat untuk mengambil tindakan pencegahan berikut ini guna menghindari infeksi CLM, terutama di negara tropis seperti Thailand:
- Hindari berjalan tanpa alas kaki di tanah atau pasir
- Selalu gunakan alas atau kain saat duduk atau berbaring di tanah
- Cuci tangan secara menyeluruh sebelum makan dan setelah beraktivitas di luar ruangan
- Buang kotoran hewan peliharaan secara higienis
- Berikan obat cacing pada hewan peliharaan secara teratur dan bawa mereka untuk pemeriksaan dokter hewan
Pada manusia, ruam yang disebabkan oleh CLM biasanya muncul sebagai jejak yang berkelok-kelok seperti ular di bawah kulit, yang bermigrasi dengan kecepatan beberapa milimeter hingga 2 cm per hari, sering kali disertai rasa gatal yang tak henti-hentinya.
Meskipun tidak mengancam jiwa, infeksi ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan serius dan iritasi kulit.(yn)
Sumber : mustsharenews