Home Blog

33 Tahun Kemudian, Pembantaian di Lapangan Tiananmen Masih Penting bagi Dunia

Dorothy Li

Tanggal 3 Juni 1989, adalah malam berdarah bagi para pengunjuk rasa mahasiswa pro-demokrasi. Kala itu, tank-tank meluncur menuju ke Lapangan Tiananmen, Beijing untuk memusnahkan orang-orang dan apapun di jalanan. Gas air mata dan peluru tajam membanjiri alun-alun.

Para pengunjuk rasa yang panik menyandarkan tubuh-tubuh yang lemas ke sepeda, bus, dan ambulans untuk mengangkut mereka pergi. Ribuan pengunjuk rasa tak bersenjata diperkirakan tewas.

Pembunuhan massal tersebut mengejutkan dunia. Sebagai tanggapan, kala itu Presiden AS George H.W. Bush mengutuk pembantaian tersebut. Kemudian menangguhkan pengiriman senjata ke Tiongkok dan memberlakukan beberapa sanksi.

“Tapi mereka segera beralih,” kata Li Hengqing, mantan pemimpin mahasiswa 1989 yang sekarang tinggal di Washington. Li menunjukkan bahwa sebagian besar sanksi langsung dicabut dan hubungan ekonomi kembali dilanjutkan.

“Kebetulan saya percaya bahwa kontak komersial telah memimpin, pada esensinya adalah pencarian lebih banyak terhadap kebebasan ini,” kata Bush pada konferensi pers yang diadakan sehari setelah pembantaian Tiananmen. 

“Saya pikir karena orang memiliki insentif komersial, apakah itu di Tiongkok atau  sistem totaliter lainnya, langkah menuju demokrasi menjadi lebih tak terhindarkan,” katanya. 

Teori itu digambarkan  “sangat konyol,” kata Yuan Hongbing, seorang cendikiawan Tiongkok yang kemudian diskors dari tugasnya karena berpartisipasi dalam aksi protes Tiananmen. Ia mengatakan kebijakan keterlibatan Washington dengan Tiongkok menguntungkan PKT. Bahkan, membantu rezim komunis mengumpulkan kekuatan ekonomi selama tiga dekade. 

“[Respon] Barat menguatkan PKT,” kata Chen Weijian, seorang komentator Tiongkok yang meninggalkan daratan Tiongkok ke Selandia Baru dua tahun setelah tindakan keras Tiananmen.

Setelah 33 tahun, “pembangunan ekonomi tak mengarah ke Tiongkok yang bebas,” kata Chen, yang merupakan pendiri majalah pro-demokrasi Tiongkok dan diselidiki karena mendukung demonstrasi 1989. Sebaliknya, PKT berusaha menggunakan kekuatan ekonomi untuk “mengubah aturan komunitas internasional” dan mengekspor model kontrol penindasannya ke seluruh dunia.

Chen mengutip percakapan antara Xi Jinping dan Presiden AS Joe Biden.

Selama pidato baru-baru ini di kelas kelulusan Akademi Angkatan Laut, Biden mengatakan bahwa Xi mengatakan kepadanya bahwa demokrasi akan jatuh dan “otokrasi akan menjalankan dunia.”

“Ketika dia menelepon saya untuk memberi selamat kepada saya pada malam pemilihan, dia mengatakan kepada saya apa yang dia katakan berkali-kali sebelumnya,” kata Biden pada 27 Mei, merujuk pada Xi. 

“Dia berkata, ‘Demokrasi tidak dapat dipertahankan di abad ke-21. Otokrasi akan menjalankan dunia. Mengapa? Hal-hal berubah begitu cepat. Demokrasi membutuhkan konsensus, dan itu membutuhkan waktu, dan Anda tidak punya waktu.’

“Dia salah,” kata Biden.

Disensor di Tiongkok

Hong Kong, sebagai tempat terakhir untuk memperingati para korban pembantaian 1989 di pulau yang dikuasai PKT, melarang peringatan massal sejak tiga tahun lalu, dengan alasan pandemi, di tengah pengekangan kebebasan Hong Kong yang lebih luas di tangan rezim komunis.

Para pemimpin kelompok di balik acara nyala lilin tahunan  ditahan setelah didakwa melakukan subversi di bawah undang-undang keamanan nasional yang diberlakukan PKT. Mereka termasuk di antara lebih dari 150 orang yang  didakwa atau dihukum berdasarkan Undang-Undang kejam yang telah digunakan untuk menghapus perbedaan pendapat di pusat demokrasi yang pernah berkembang pesat.

Pada peringatan tahun ini, puluhan polisi berpatroli di Victoria Park, tempat acara penyalaan lilin tahunan  yang pernah digelar sebelumnya.

Di daratan Tiongkok, aksi protes Lapangan Tiananmen, sebuah gerakan dipimpin oleh pemuda yang mengadvokasi reformasi demokrasi, masih merupakan topik yang tabu. Sampai hari ini, rezim partai komunis Tiongkok tidak akan mengungkapkan jumlah atau nama mereka yang terbunuh akibat kekejamannya. 

Rezim mencoba untuk menghapus semua kenangan pembantaian berdarah dengan menghapus setiap penyebutan peristiwa dari internet negara. Lebih parah lagi, kerap menekan para kerabat korban untuk memastikan agar mereka tetap bungkam. Akibatnya, generasi muda Tionghoa tidak menyadari apa yang terjadi pada malam itu.

Meskipun rezim terus menekan kenangan pada hari itu, Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan Amerika Serikat akan “terus berbicara dan mempromosikan akuntabilitas atas kekejaman rezim Tiongkok dan pelanggaran hak asasi manusianya termasuk yang terjadi di Hong Kong, Xinjiang, dan Tibet.”

“Kepada rakyat Tiongkok dan mereka yang terus menentang ketidakadilan dan mencari kebebasan, kami tidak akan melupakan 4 Juni,” katanya dalam pernyataan 3 Juni.

Pandemi

Tahun ini, Lapangan Tiananmen dilockdown beberapa minggu sebelum 4 Juni, sebagai  langkah pencegahan pandemi di bawah kebijakan “nol-COVID” rezim. 

Pendekatan kejam, yang dimaksudkan untuk menghilangkan setiap kasus infeksi dalam komunitas dengan memberlakukan lockdown dan karantina wajib, menyebabkan terjadinya kekurangan makanan dan penundaan perawatan medis bagi jutaan orang yang dilockdown di seluruh Tiongkok. 

“[PKT] ingin mengendalikan virus melalui pendekatan yang tidak menghormati hak asasi manusia, yang sama seperti yang dilakukan pada 4 Juni,” kata Chen.

Bagi Chen, kasus Li Wenliang, seorang dokter yang termasuk orang pertama memperingatkan tentang wabah COVID-19 awal di Wuhan, adalah alarm bagi dunia tentang bagaimana penindasan PKT dapat mempengaruhi mereka. Dokter tersebut ditegur oleh polisi pada Januari 2020 ketika pihak berwenang meremehkan tingkat keparahan wabah. Li kemudian meninggal dunia karena virus.

Chen mengatakan pandemi saat ini akan berbeda jika rezim tidak menyensor whistleblower dan pihak lain yang mencoba membunyikan alarm. “Akhirnya dunia mulai memahami PKT sekarang.”

Luo Ya dan Eva Fu berkontribusi pada laporan ini.

Apa Makna dari Pemberlakuan Cepat Peraturan Tambahan untuk Pasal 23 Hukum Dasar Hong kong?

oleh Yuan Bin

Baru-baru ini, atas instruksi Partai Komunis Tiongkok, Pemerintah Daerah Administratif Khusus Hongkong tiba-tiba dengan cepat mengesahkan peraturan tambahan untuk melengkapi Pasal 23 dari Hukum Dasar Hongkong dan menerapkannya dalam waktu 48 jam.

Rangkaian peraturan yang oleh dunia luar dijuluki “tambalan pamungkas untuk Pasal 23 yang jahat”, dengan kontennya yang sangat berat, proses yang tergesa-gesa, dan kekuasaannya yang terpusat, mengindikasikan bahwa penerapan Pasal 23 yang jahat ini bisa semakin sadis. Ini merupakan langkah penting bagi Partai Komunis Tiongkok untuk membersihkan Hongkong secara menyeluruh, menindak tegas kekuatan oposisi, dan melenyapkan suara-suara yang berlawanan dengan Beijing. Akibatnya, supremasi hukum dan otonomi Hongkong akan semakin hancur.

Dengan diberlakukannya peraturan baru ini, maka PKT cukup menggunakan alasan “keamanan nasional” untuk seketika itu melenyapkan kebebasan dan hak milik warga negara. “Mutiara dari Timur” yang pernah disandang Hongkong di masa lalu kini telah sepenuhnya berada dalam genggaman Partai Komunis Tiongkok.

Unsur di Balik Beijing Mempercepat Pemberlakuan Peraturan Tambahan

Pada 12 Mei, pemerintah Hongkong baru mengumumkan rencana melengkapi peraturan terkait keamanan nasional, Tiba-tiba peraturan tambahan untuk Pasal 23 Hukum Dasar Hongkong langsung dipublikasikan dalam Lembaran Negara dan dinyatakan mulai berlaku pada keesokan harinya. Pada 15 Mei, Dewan Legislatif hanya dalam waktu lebih dari 5 jam menyelesaikan peninjauan dan persetujuannya. Melahirkan sebuah peraturan dalam waktu yang super cepat ini sungguh tidak biasa, hal ini dapat dipastikan ada pertimbangan yang berkaitan dengan waktu politik.

Menurut laporan media South China Morning Post pada 17 Mei bahwa Beijing sebelumnya telah menetapkan jadwal pengundangan peraturan tambahan tersebut dalam Lembaran Negara sebelum pertengahan Mei ini, dengan tujuan memanfaatkan waktu sedang minimalnya hambatan politik pada saat hubungan PKT-AS untuk sementara membaik dan opini publik global terfokus pada urusan internasional lainnya.

Di balik “operasi jendela” yang strategis ini, terpapar sinyal jelas berupa, keamanan nasional yang harus didahulukan daripada segalanya, bahkan prosedur serta konsensus sosial yang harus mengalah.

Konten Inti dari Peraturan Tambahan

Meskipun secara nama peraturan tambahan ini hanya merupakan implementasi rinci dari Pasal 23, tetapi sebenarnya ia membawa 3 perubahan kelembagaan utama:

Pertama, Mempertegas Mekanisme UU-Ekstradisi

Selama Kantor Keamanan Nasional Beijing yang berada di Hongkong menetapkan bahwa suatu kasus “melibatkan kekuatan asing” atau “terdapat hambatan jika penegakan hukum dilakukan pada pengadilan setempat,” maka Kantor Keamanan Nasional Beijing di Hongkong dapat langsung menggunakan Pasal 55 Undang-Undang Keamanan Nasional Hongkong untuk mengirim kasus beserta tersangka ke Tiongkok daratan untuk ditangani. Klausul ini secara resmi melegalkan prosedur ekstradisi yang awalnya kontroversial, selain itu standar penetapan kesalahan pun ditentukan secara sepihak oleh Kantor Keamanan Nasional tanpa mekanisme peninjauan atau banding.

Kedua, Bekerja Sama Tanpa Syarat Menjadi Kewajiban Hukum

Semua departemen pemerintah Hongkong, lembaga, dan individu harus bekerja sama tanpa syarat jika mereka menerima permintaan dari Kantor Keamanan Nasional, dan dilarang keras mengungkapkan konten investigasi apa pun kepada dunia luar. Dengan kata lain, seluruh sistem pemerintahan telah dimasukkan secara hukum ke dalam sistem keamanan yang didominasi oleh Beijing, dengan demikian Hongkong telah kehilangan independensi dan sistem pengawasan serta keseimbangan aslinya.

Ketiga, Sistem Transparansi Tidak Lagi Tersisa

Investigasi, penangkapan, dan arus informasi yang relevan semuanya termasuk dalam sistem kerahasiaan yang tidak lagi tunduk pada mekanisme peninjauan yudisial dan pengawasan media asli. Hal ini pada dasarnya akan menyebabkan terjadinya pemblokiran terhadap keterbukaan, persidangan yang adil, dan kebebasan pers di Hongkong.

Runtuhnya Keadilan Prosedural dan Kepercayaan Institusional

Sebagai undang-undang yang memengaruhi hak-hak dasar semua warga negara Hongkong, tetapi serangkaian peraturan tambahan ini tidak dirilis melalui konsultasi publik dan diskusi sosial, maupun perdebatan parlemen yang substantif. Seluruh prosesnya diselesaikan hanya dalam 2 hari. Dapat dikatakan bahwa pada tingkat prosedural, partisipasi publik diabaikan sepenuhnya.

Ada analis yang percaya bahwa hal ini menandai perubahan total dalam logika sistem sosial Hongkong: “konsensus sosial” tidak lagi menjadi prasyarat bagi tata kelola, tetapi dilihat sebagai sumber risiko. “Prosedur” tidak lagi menjadi jaminan legitimasi, tetapi telah menjadi beban yang harus dikurangi. Hal ini tidak hanya membuat sebuah peraturan kehilangan legitimasinya, tetapi juga memperburuk ketidakpercayaan publik terhadap pemerintah dan Dewan Legislatif Hongkong yang cuma bertindak sebagai “tukang stempel.”

Tidak sulit untuk dibayangkan bahwa gegara “badai pengundangan” ini muncullah 3 konsekuensi utama berikut yang berdampak besar terhadap struktur sosial, kepercayaan ekonomi, dan peran internasional Hongkong.

Yang pertama adalah sistem hukum yang model PKT: Sistem hukum umum asli Hongkong yang ditinggalkan oleh Inggris menekankan keadilan prosedural, independensi peradilan, dan perlindungan hak asasi manusia, tetapi serangkaian peraturan tambahan ini melanggar batasan kelembagaan ini. Di masa mendatang, hukum lebih cenderung menjadi alat teknologi kekuasaan ketimbang jaminan keadilan dan ketertiban.

Yang kedua adalah “pembekuan tak kasat mata” terhadap masyarakat sipil: perluasan kewenangan dan definisi samar-samar yang terdapat dalam peraturan tambahan Pasal 23 nyaris membuat semua kritikan, investigasi, dan perilaku organisasi menyentuh garis merah PKT. Bisa jadi perbedaan pendapat sulit muncul dan masyarakat sipil terpaksa bungkam karena suasana “ketidakpastian tinggi + tanggung jawab yang tak terbatas” ini.

Yang ketiga adalah status pusat keuangan yang dipertanyakan: premis dasar dari mengalirnya modal adalah aturan hukum dan prediktabilitas. Dengan dilegalkannya mekanisme “ekstradisi” dan pembentukan sistem kerahasiaan informasi, kepercayaan investor terhadap keamanan aset dan pelaksanaan kontrak akan terguncang secara hebat. Bisa jadi PKT sedang menjadikan Hongkong sebagai “cabang selatan” dari industri keuangan Shanghai dan Shenzhen.

Dengan penerapan paksa peraturan tambahan Pasal 23 ini, tidak diragukan lagi bahwa Hongkong sedang bergerak cepat menjauhi jalur kelembagaan aslinya. Hongkong kini sudah bukan lagi kota internasional, tetapi sudah menjadi “Daerah Administratif Khusus Selatan” yang sangat terintegrasi dengan sistem PKT.

Pada titik kritis ini, baik rakyat Hongkong, lembaga-lembaga Hongkong dan masyarakat internasional semua dihadapkan pada sebuah pertanyaan: Siapa yang dapat hidup aman dan tentram dalam suatu sistem yang tidak lagi memiliki transparansi dan akuntabilitas? (***)

CDC AS Hentikan Rekomendasi Vaksin COVID-19 untuk Anak Sehat dan Ibu Hamil

EtIndonesia. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) resmi mencabut rekomendasi vaksin COVID-19 untuk anak-anak sehat dan perempuan hamil. Keputusan ini diumumkan pada 27 Mei oleh sejumlah pejabat kesehatan federal Amerika Serikat.

“Saya sangat senang mengumumkan bahwa mulai hari ini, vaksin COVID-19 untuk anak-anak sehat dan perempuan hamil sehat telah dihapus dari jadwal imunisasi yang direkomendasikan CDC,” ujar Menteri Kesehatan Amerika Serikat Robert F. Kennedy Jr. dalam sebuah video yang diunggah di platform media sosial X.

Kendati demikian, situs resmi CDC hingga kini masih mencantumkan vaksin COVID-19 dalam jadwal imunisasi yang dirilis untuk tahun 2024. Vaksin-vaksin terbaru telah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) tahun ini tanpa didukung data uji klinis. CDC sebelumnya menganjurkan agar perempuan hamil dan anak-anak menerima setidaknya satu dosis dari formulasi vaksin yang tersedia saat ini, meski sebelumnya telah menerima vaksin.

“Rekomendasi itu dikeluarkan meski tidak ada data klinis yang mendukung strategi booster berulang pada anak-anak,” kata Kennedy dalam video tersebut.

Direktur National Institutes of Health (NIH), Dr. Jay Bhattacharya, menyambut baik langkah ini. “Ini adalah akhir dari semuanya. Ini adalah akal sehat, dan ini adalah sains yang baik,” ujarnya.

Komisioner FDA, Dr. Marty Makary, menambahkan bahwa saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa anak-anak sehat membutuhkan vaksin tersebut. “Sebagian besar negara telah berhenti merekomendasikannya untuk anak-anak,” katanya.

CDC, FDA, dan NIH merupakan lembaga di bawah Departemen Kesehatan dan Layanan Masyarakat AS (HHS), yang saat ini dipimpin oleh Kennedy. Namun, belum jelas apakah CDC terlibat langsung dalam keputusan ini.

Saat dimintai konfirmasi, juru bicara HHS menjawab melalui email kepada The Epoch Times, menyatakan bahwa, “Sebagai bagian dari komitmen pemerintahan Trump terhadap akal sehat, vaksin COVID-19 akan dihapus dari jadwal imunisasi yang direkomendasikan CDC.” Ia menambahkan, “HHS dan CDC tetap berkomitmen pada standar ilmiah terbaik dan pada upaya menjaga kesehatan seluruh warga Amerika—terutama anak-anak—berdasarkan akal sehat.”

Data CDC menunjukkan hanya 13 persen anak-anak dan 14 persen perempuan hamil yang menerima vaksin sejak musim gugur 2024.

Keputusan mencabut vaksin dari jadwal imunisasi bagi anak-anak dan perempuan hamil yang sehat ini diambil setelah beberapa anggota Komite Penasihat Praktik Imunisasi (Advisory Committee on Immunization Practices) dalam rapat  April menyatakan dukungan mereka untuk mempersempit rekomendasi vaksinasi tersebut.

Komite yang memberikan saran imunisasi kepada CDC itu dijadwalkan akan membahas lebih lanjut dan mengadakan pemungutan suara formal pada pertemuan selanjutnya pada Juni.

Dokter Mary Talley Bowden, pendiri organisasi Americans for Health Freedom yang berpraktik di Texas, termasuk pihak yang menyambut baik keputusan ini. Dalam unggahannya di X, ia menyebut kabar itu sebagai “berita luar biasa.”

Namun, tidak semua pihak setuju. “Perempuan hamil yang terkena COVID-19 berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi, baik terhadap dirinya maupun bayinya. Vaksin mengurangi risiko tersebut,” tulis Dr. Ashish Jha, dekan Sekolah Kesehatan Masyarakat Universitas Brown dan mantan pejabat COVID-19 di masa pemerintahan Presiden Joe Biden. “Itu yang dikatakan oleh American College of Obstetrics and Gynecology (dan sebelumnya juga CDC). Mengapa tidak biarkan perempuan memilih sendiri? Mengapa pilihannya justru dihapus?”

Walaupun vaksin yang tidak tercantum dalam jadwal masih dapat diberikan, biasanya asuransi kesehatan tidak menanggung biaya vaksinasi tersebut. Jha juga memperkirakan bahwa Medicaid kemungkinan besar juga tidak akan menanggungnya.

Makary dan pejabat vaksin utama FDA, Dr. Vinay Prasad, belum lama ini mengumumkan bahwa kerangka kerja baru FDA akan mengizinkan vaksin COVID-19 versi terbaru disetujui hanya berdasarkan data immunobridging untuk kelompok usia 65 tahun ke atas atau individu yang lebih muda dengan faktor risiko tertentu seperti obesitas, yang menurut CDC memiliki risiko lebih tinggi mengalami gejala parah akibat COVID-19.

Untuk kelompok lain, produsen vaksin diwajibkan menyampaikan data uji klinis yang menunjukkan bahwa vaksin mampu mencegah gejala COVID-19.

Pada 22 Mei, FDA memberitahukan kepada Pfizer, Moderna, dan Novavax agar memperbarui vaksin COVID-19 mereka untuk menargetkan subvarian LP.8.1 dari strain JN.1, yang saat ini mendominasi di Amerika Serikat. Namun, FDA juga menyatakan perusahaan-perusahaan itu boleh mempertahankan formulasi saat ini.

Saat ini, vaksin dari Pfizer dan Moderna menargetkan varian KP.2, sementara vaksin Novavax menargetkan JN.1. (asr)

Sumber : Theepochtimes.com

Pernikahan Seorang Wanita Hanya Bertahan Satu Jam Karena Sang Suami Melakukan Pengkhianatan Besar Segera Setelah Mengucapkan ‘Saya Bersedia’

EtIndonesia. Seorang wanita Australia mengenang bencana hari pernikahannya secara langsung di sebuah acara radio, membuat pendengar terkejut – dan ada kejutan besar.

Ketika Anda bersumpah untuk menikahi seseorang, Anda membuat sumpah yang sangat penting untuk tetap bersama mereka dalam suka dan duka, sakit dan sehat.

Namun bagi seorang wanita yang kurang beruntung, ‘sampai maut memisahkan kita,’ sebenarnya berarti kue pengantin yang disajikan dengan sedikit patah hati dan pengkhianatan, semuanya di malam yang sama.

Seorang wanita Australia membuat pendengar radio Late Drive with Ben, Liam & Belle ternganga ketika dia menceritakan hari pernikahannya yang dramatis secara langsung di udara pada hari Kamis (22/5).

Pengantin wanita, yang biasa dipanggil Kylie dari Melbourne, menelepon ke acara tersebut untuk membocorkan rahasia tentang keterlibatannya dalam salah satu pernikahan terpendek yang pernah ada.

Dia menjelaskan: “Saya memiliki pernikahan yang sangat singkat. Bahkan tidak sampai 24 jam.”

Menambahkan: “Kami menikah dan menggelar pesta pernikahan yang indah. Dan dia pergi untuk resepsi. Kami menggelar upacara, mengambil foto – dia tampak tampan selama pemotretan, dia adalah cinta dalam hidupku.”

Namun, keadaan berubah aneh setelah foto-foto diambil dan sumpah diucapkan, karena bagian terpenting dari pernikahan menghilang – mempelai pria.

Karena tidak memberi tahu tamunya tentang apa yang terjadi, Kylie memasang wajah tegar dan membiarkan pesta berlanjut.

“Dan kemudian dia menghilang begitu saja,” jelasnya, “Saya tidak mendengar kabar darinya selama berbulan-bulan.

“Semua orang baik-baik saja untuk tinggal dan berpesta sepanjang malam – tetapi saya kembali ke kamar saya sendiri.”

Dia mengungkapkan: “Dia tidak ingin bersama saya. Dia sedang bersama orang lain [sepanjang waktu], tetapi dia membiarkan kami menikah.

“Itu sangat sulit, terutama berbicara dengan anggota keluarga [yang menelepon untuk menanyakan tentang suami barunya keesokan harinya] Tetapi kami menertawakannya sekarang.”

Para kerabat baru menyadari bahwa kedua mempelai tidak pergi begitu saja ketika mereka mulai menelepon Kylie beberapa hari setelah pernikahan untuk menanyakan bagaimana bulan madu mereka.

Seolah-olah keadaan tidak bisa lebih buruk lagi, Kylie kemudian membocorkan rahasia besar bahwa setelah diabaikan oleh suaminya sendiri, dia kemudian mengetahui bahwa ‘wanita lain’ yang dimaksud adalah sepupunya sendiri.

Kylie memberi tahu para pendengar: “Dia bersama sepupuku sekarang – dia selingkuh dengannya. Aku tidak melihatnya atau sepupuku. Itu akan sangat canggung.”

Yang membuat cobaan berat itu semakin brutal adalah bahwa pasangan itu telah bersama selama enam tahun sebelum memutuskan untuk menikah.

Namun yang mengejutkan, wanita Australia itu berhasil menemukan humor dalam situasi itu dan bahkan mengakui keluarganya tidak akan membiarkannya melupakannya.

Dia tertawa: “Anak-anakku menganggapnya lucu – itu selalu diungkit-ungkit.” (yn)

Sumber: tyla

Serangan Hamas terhadap Israel Genap 600 Hari, Berbagai Kota Gelar Aksi Peringatan

Pada 7 Oktober 2023, Hamas menyerang Israel secara tiba-tiba dan menculik sejumlah sandera. Hingga kini, sebanyak 58 orang sandera masih ditahan di Gaza, nasib mereka belum diketahui. Hingga Rabu (28 Mei), perang antara Israel dan Hamas yang dipicu oleh serangan ini telah berlangsung selama 600 hari. Warga di berbagai kota di Israel menggelar upacara peringatan, menuntut Hamas segera membebaskan para sandera.

EtIndonesia. Pada 7 Oktober 2023, Hamas menyerbu wilayah selatan Israel dan melakukan pembantaian, memicu pecahnya perang Israel-Hamas yang kini telah berlangsung selama 600 hari. Menurut data pemerintah Israel, serangan tersebut menewaskan 1.200 orang, dan 251 sandera diculik ke Gaza.

Pada Rabu, warga di banyak wilayah di Israel secara spontan mengadakan upacara peringatan.

Di Tel Aviv, orang-orang berkumpul di pantai dan membentuk formasi angka raksasa, menyerukan agar Hamas segera membebaskan 58 sandera yang tersisa.

Efrat Machikawa, keponakan dari sandera yang telah dibebaskan, Gadi Mozes, mengatakan:

“Semakin lama mereka berada di bawah tanah (di Gaza), semakin besar risiko yang mereka hadapi. Dan penderitaan ini bukan hanya dirasakan para sandera. Warga Gaza juga adalah korban — mereka dijadikan sandera oleh pemerintahan Hamas dan perang yang berkepanjangan ini.”

Sejumlah keluarga sandera juga datang ke kantor Forum Sandera di Tel Aviv, mengenang para korban tewas dan mencari dukungan untuk membebaskan para sandera.

Ofri Bibas, saudari dari sandera Yarden Bibas yang telah dibebaskan, memohon:

“Sekaranglah waktunya untuk bertindak, kalau tidak akan terlambat. Presiden Trump, Anda telah membantu kakak saya dan banyak orang lainnya pulang ke rumah. Kami mohon kepada Anda, tolong lakukan segala upaya untuk menyelesaikan misi ini, capai kesepakatan, dan bawa pulang ke-58 sandera yang tersisa.”

Pada hari yang sama, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan bahwa dalam 48 jam terakhir mereka telah menyerang puluhan target Hamas di Jalur Gaza, termasuk lokasi peluncuran roket anti-tank, gudang senjata, dan infrastruktur lainnya.

Sementara itu, setelah kelompok teroris Houthi di Yaman meluncurkan beberapa rudal ke arah Israel dalam beberapa hari terakhir, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengkonfirmasi bahwa Angkatan Udara Israel telah meluncurkan serangan terbaru terhadap Bandara Internasional Sana’a di Yaman, yang berada di bawah kendali Houthi.

Netanyahu menegaskan bahwa kekuatan utama di balik Houthi adalah Iran, dan Iran harus bertanggung jawab atas tindakan agresif di Yaman. (Hui)

Laporan disusun oleh wartawan New Tang Dynasty: Yu Liang dan Wang Yanqiao

Elon Musk Umumkan akan Meninggalkan Pemerintahan Trump

EtIndonesia. Elon Musk, CEO Tesla sekaligus penasihat Presiden Amerika Serikat Donald Trump, pada 29 Mei mengumumkan bahwa ia akan segera mengakhiri statusnya sebagai “pegawai pemerintah khusus” di pemerintahan Trump. Pengumuman ini langsung menarik perhatian besar dari kalangan politik dan bisnis internasional.

Musk menulis di platform media sosial X, “Seiring masa jabatan saya sebagai pegawai pemerintah khusus akan segera berakhir, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Presiden Trump atas kesempatan ini untuk turut serta dalam upaya memangkas pengeluaran yang tidak efisien.”

Ia menambahkan bahwa seiring waktu, Departemen Efisiensi Pemerintah yang dipimpinnya (disingkat DOGE) akan terus berkembang dan bahkan meramalkan: “Departemen ini akan menjadi gaya hidup di seluruh pemerintahan.”

Menurut laporan media asing, sejak tahun 2020 Musk telah menjalin hubungan erat dengan kubu Trump dan bahkan diundang untuk menjadi penasihat khusus, membantu pemerintah AS dalam audit pengeluaran dan perumusan kebijakan teknologi.

Setelah Trump terpilih kembali sebagai presiden untuk kedua kalinya, ia membentuk Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) dan menunjuk Musk sebagai pemimpinnya. Departemen ini bertugas untuk menyederhanakan struktur pegawai federal serta mereformasi lembaga-lembaga pemerintahan guna menghemat anggaran negara.

Namun, kepemimpinan Musk atas DOGE memicu gelombang besar protes publik. Sejak Februari tahun ini, terjadi aksi protes di berbagai lokasi dealer Tesla di seluruh AS, bahkan mobil Tesla dirusak atau dibakar. Akibatnya, penjualan dan performa bisnis Tesla menurun drastis.

Sebelumnya, Musk sudah mengumumkan bahwa ia akan mengurangi perannya di DOGE, dan kembali fokus penuh pada Tesla.

Pada 30 April, Presiden Trump dalam rapat kabinet sempat memberikan pujian tinggi atas kinerja Musk:

“Mayoritas besar rakyat di negara ini sangat menghormati dan berterima kasih padamu,” ujar Trump. Ia juga menambahkan bahwa selama Musk bersedia, ia masih bisa terus menjadi penasihat Gedung Putih.

Trump pun berseloroh:  “Kau tahu, kapan pun kau mau, kau boleh tetap di sini… Tapi mungkin kau lebih ingin pulang dan menjaga mobil-mobilmu.” (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

Nenek  Berusia 102 Tahun di Henan, Tiongkok  Terjatuh dari Lantai 3, Berhasil Diselamatkan oleh Warga 

0

Baru-baru ini di Zhumadian, Provinsi Henan, Tiongkok  seorang nenek berusia 102 tahun merangkak keluar dari jendela lantai tiga hingga tubuhnya menggantung di udara. Seorang pemilik toko di bawahnya segera melihat kejadian tersebut, lalu memanggil warga sekitar untuk mengangkat alas plastik sebagai pelindung. Tak lama kemudian, sang nenek terjatuh dari lantai tiga dan berhasil diselamatkan berkat kerja sama warga.

EtIndonesia.  Pada 27 Mei, seorang pengguna media sosial mengunggah video yang memperlihatkan seorang lansia memanjat keluar dari jendela lantai tiga sebuah toko di Zhumadian, hingga seluruh tubuhnya menggantung di luar jendela.

 Dalam situasi darurat itu, pemilik toko di bawahnya dengan sigap menarik alas rumput sintetis dari dalam tokonya dan mengajak lebih dari 20 orang warga untuk ikut menyelamatkan. Tepat setelah alas diangkat, sang nenek terjatuh dari lantai tiga dan mendarat di atas alas tersebut. Beruntung, berkat kerja sama warga, sang nenek berhasil ditangkap dengan aman.

Pengunggah video tersebut berkata: “Tertangkap! Tertangkap! Nenek umur 102 tahun mengira jendela itu adalah pintu. Untung saya bawa alas rumput dan memimpin orang-orang untuk menahannya. Sebenarnya saya sendiri juga gemetar karena takut.”

(Sintesis tangkapan layar video)

Dalam rekaman video terlihat, setelah menyelamatkan sang nenek, warga dengan hati-hati menurunkan alas ke tanah. Semua orang terlihat lega. Keluarga sang nenek langsung memeluknya dan bertanya soal keadaannya. Seseorang terdengar menyarankan agar segera dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa.

Pada 28 Mei, Tuan Ma, pemilik toko yang terlibat dalam penyelamatan, mengatakan kepada media Jiupai News bahwa nenek tersebut memang sudah berusia 102 tahun, dan kadang sadar kadang linglung. Saat kejadian, sang nenek terkunci di dalam rumah, lalu mengira jendela sebagai pintu, dan memanjat keluar, hingga akhirnya jatuh.

Setelah kejadian, nenek tersebut langsung dibawa keluarganya ke rumah sakit untuk diperiksa. Tuan Ma mengatakan, pada sore hari itu juga, sang nenek datang ke tokonya untuk mengucapkan terima kasih dan memberikan hadiah.
Kondisinya baik-baik saja, hanya mengalami luka gores di lengan.

“Nenek tidak mengalami luka serius. Keluarganya juga biasa merawatnya dengan baik, anak-anaknya sangat berbakti. Nenek ini benar-benar wanita yang beruntung. Daerah Xiping di Henan adalah tempat yang penuh cinta dan kehangatan,” kata Ma. 

Video penyelamatan nenek berusia seabad ini pun masuk ke daftar trending di media sosial. Banyak netizen memuji pemilik toko dan warga yang membantu:

  • “Orang-orang yang menangkap nenek itu seharusnya diberi penghargaan karena tindakan keberaniannya.”
  • “Semoga orang baik ini hidup dalam kedamaian. Tangkapan mereka benar-benar tepat dan menyelamatkan!”
  • “Ini semua adalah berkah panjang umur. Orang-orang baik ini semoga juga hidup panjang umur.”

“Nenek selamat dari bahaya besar, pasti akan diberi berkah besar. Bayangkan, jatuh dari lantai 3 di usia 102 tahun!” (Hui/asr)

Aturan “Nol-COVID” Kembali Diterapkan ? Sekolah di Banyak Daerah di Tiongkok Dilaporkan Isolasi Siswa

Setelah lonjakan baru kasus COVID-19 di Tiongkok, para pakar yang dikendalikan pemerintahan Partai Komunis Tiongkok (PKT) segera menyatakan bahwa masyarakat tidak perlu panik. Namun, laporan terbaru menunjukkan bahwa beberapa sekolah di Guangzhou, Shaanxi, dan Jiangsu meminta siswa untuk menghentikan kegiatan belajar atau menjalani isolasi mandiri di rumah. Karena pemerintah PKT terus menyembunyikan kebenaran tentang wabah, masyarakat khawatir bahwa kebijakan “zero-COVID dinamis” mungkin akan diterapkan kembali.

EtIndonesia. Awal Mei lalu, pemerintah PKT secara tidak biasa mengakui bahwa penyebaran COVID-19 di dalam negeri sedang meningkat. Namun menurut Dr. Li Tongzeng, kepala Departemen Penyakit Menular di Rumah Sakit You’an Beijing (affiliasi Universitas Kedokteran Ibu Kota), gelombang puncak wabah kali ini sebenarnya telah dimulai sejak Maret.

 “Sebenarnya gelombang kecil COVID-19 ini sudah mulai sejak Maret tahun ini. Di beberapa provinsi di utara, puncaknya telah tercapai pada  Maret dan April,” ujar Dr. Li Tongzeng. 

Warga mengatakan kepada NTDTV bahwa karena penyebaran virus yang cepat, jumlah infeksi meningkat tajam. Dalam banyak kasus, seluruh anggota keluarga terinfeksi, dan rumah sakit serta klinik di kota-kota besar di seluruh negeri penuh sesak. Jumlah kematian mendadak juga sangat tinggi, tidak memandang usia.

Mr. Luo dari Kota Changzhi, Provinsi Shanxi mengatakan:  “Keluarga saya — istri saya, putri saya, menantu saya, dan cucu perempuan saya — semuanya sudah terinfeksi.”

Mr. Tao dari Kota Jilin mengatakan:  “Banyak yang meninggal. Dalam dua hari ini, tiga atau empat orang. Tidak tahu penyebabnya. Ada yang tua, ada juga yang muda. Biasanya mereka sehat, tiba-tiba saja meninggal.”

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok, varian yang saat ini dominan adalah XDV dan subvariannya NB.1.8.1. Dilaporkan bahwa varian NB.1.8.1 memiliki kemampuan lolos dari kekebalan tubuh yang sangat tinggi, dan tingkat penularannya lebih kuat dibanding varian sebelumnya.

Pada 26 Mei, di platform media sosial luar negeri X, beredar sebuah surat pemberitahuan isolasi rumah dari sebuah SD di Guangzhou yang ditujukan kepada orang tua murid. Surat itu menyatakan bahwa seorang siswa kelas 3 yang terinfeksi COVID-19 diwajibkan isolasi selama 7 hari. Setelah masa isolasi, siswa hanya boleh kembali ke sekolah dengan surat keterangan kesehatan dari klinik atau pusat layanan kesehatan masyarakat.

Selain itu, sekolah-sekolah di Shaanxi dan Jiangsu juga menghentikan kegiatan belajar di kelas setelah sejumlah siswa mengalami demam. Masyarakat mulai khawatir bahwa kebijakan “Zero-COVID dinamis” ala Partai Komunis Tiongkok akan kembali diberlakukan.

Meski demikian, Akademisi Zhong Nanshan, saat diwawancarai di Guangzhou, menyatakan bahwa gelombang infeksi COVID-19 saat ini “secara umum dapat dicegah dan dikendalikan.”

Namun demikian, Dr. Lin Xiaoxu, pakar virologi asal Amerika Serikat, mengatakan:  “Zhong Nanshan berbicara sekarang demi kepentingan politik, sebagai bagian dari stabilitas politik. Sejak 2023, terus bermunculan varian baru yang menggantikan varian lama.”

Ia juga mengatakan : “Varian NB.1.8.1 kali ini menggantikan varian seperti JN.1, karena tingkat penularannya lebih tinggi. Kini juga ada bukti bahwa varian ini memiliki kemampuan lolos dari kekebalan tubuh hingga 1,8 kali lebih tinggi dari varian sebelumnya. Artinya, antibodi yang dimiliki tubuh manusia lebih sulit mengenali dan melawan virus ini, sehingga tentu saja varian ini lebih berbahaya.”

Seiring dengan peningkatan kasus COVID-19 di Tiongkok, virus telah mulai menyebar ke negara-negara Asia dan kawasan internasional. Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan menyatakan bahwa puncak penyebaran diperkirakan akan terjadi akhir Juni hingga awal Juli, bertepatan dengan libur musim panas, dengan jumlah kunjungan mingguan ke rumah sakit diperkirakan meningkat menjadi 200.000 orang.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) juga mengkonfirmasi bahwa varian ini telah muncul di berbagai wilayah termasuk New York. Meski jumlah kasus masih rendah, sulit untuk melacak penyebarannya secara menyeluruh. 

Data dari pemeriksaan di bandara menunjukkan bahwa varian NB.1.8.1 telah menyebar ke banyak negara, termasuk Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Prancis, Thailand, Belanda, Spanyol, Vietnam, dan Taiwan, yang menandakan virus ini telah menyebar secara global. (Hui)

Laporan oleh jurnalis NTDTV: Tang Rui dan Xiong Bin

Belgia Dituduh Mencuri Angin Negara Tetangganya

EtIndonesia. CEO peramal cuaca Belanda baru-baru ini menyatakan bahwa ladang angin Belgia secara tidak sengaja “mencuri” angin dari ladang angin negaranya sendiri di Laut Utara.

Dalam wawancara dengan penyiar Belgia VRT, Remco Verzijlbergh, CEO layanan peramalan cuaca Belanda Whiffle, mengklaim bahwa ladang angin Belgia di Laut Utara memiliki keunggulan dibandingkan ladang angin Belanda karena penempatannya, seraya menambahkan bahwa ladang angin tersebut secara efektif “mencuri” angin Belanda.
Verzijlbergh mengklaim bahwa ladang angin Belgia mengambil hingga 3% energi angin dari instalasi Belanda, seraya menambahkan bahwa kecepatan angin yang diukur di belakang turbin angin jauh lebih rendah.

Dia mengklarifikasi bahwa fenomena tersebut murni tidak disengaja karena lokasi turbin angin, dan memohon agar koordinasi antarnegara ditingkatkan dalam waktu dekat.

“Turbin angin dirancang untuk mengekstraksi angin dari udara,” kata Remco Verzijlbergh. “Jika Anda mengukur di belakang turbin angin, angin bertiup kurang kencang. Di belakang ladang angin dengan banyak turbin angin bersama-sama, Anda benar-benar melihat kecepatan angin yang lebih rendah. Mereka terletak di barat daya taman Belanda, dan angin sering datang dari barat daya, jadi Anda sering mencuri sebagian angin kami.”

Profesional prakiraan cuaca Belanda memperingatkan bahwa pencurian angin semacam ini akan menjadi masalah yang lebih besar karena lebih banyak ladang angin dipasang di Laut Utara dalam perlombaan internasional untuk menjadi netral karbon. Untuk menghindari konflik dalam hal ini, diperlukan perencanaan dan koordinasi yang lebih baik.

“Laut Utara perlahan-lahan dibangun dengan ladang angin, jadi akan ada lebih banyak pencurian angin,” kata Verzijlbergh. “Koordinasi diperlukan agar tidak ditangani dengan tidak bijaksana atau tidak ada ‘perlombaan menuju air’ yang diselenggarakan, di mana siapa pun yang membangun terlebih dahulu juga akan mendapatkan angin yang paling menguntungkan.”

Penurunan kecepatan angin di belakang turbin angin dilaporkan terdokumentasi dengan baik dan dikenal sebagai ‘bayangan angin’ atau ‘efek bangun’.(yn)

Sumber: odditycentral

AS Tangkap 270 Pelaku Kejahatan Dark Web, Mahasiswa Berprestasi Asal Taiwan Jadi Gembong Narkoba

Departemen Kehakiman Amerika Serikat baru-baru ini mengumumkan bahwa dalam operasi internasional pemberantasan narkoba di dark web yang diberi sandi “Operasi RapTor”, sebanyak 270 orang telah ditangkap, mencetak rekor baru dalam penyitaan narkoba, senjata api, dan hasil kejahatan ilegal. Seorang gembong narkoba asal Taiwan juga ditangkap dalam operasi ini tahun lalu

EtIndonesia. Pernyataan yang dirilis oleh Departemen Kehakiman AS pada 22 Mei 2025, Operasi RapTor dipimpin oleh Kelompok Penegakan Hukum Opioid dan Dark Web (JCODE) bersama Badan Penegakan Narkoba AS (DEA), dan dilakukan secara kolaboratif dengan lembaga penegak hukum dari lebih dari sepuluh negara di Eropa, Amerika Selatan, dan Asia. Sebanyak 270 pelaku kejahatan dark web, termasuk pengedar, pembeli, dan operator situs, berhasil ditangkap.

Dalam operasi ini, petugas berhasil menyita lebih dari 200 juta dolar AS dalam bentuk uang tunai dan aset digital, serta lebih dari 1.500 kilogram berbagai jenis narkoba, termasuk 144 kilogram fentanyl atau narkoba sejenis.

Pernyataan tersebut juga menyebut nama Lin Rui-Xiang, seorang gembong narkoba asal Taiwan yang ditangkap pada Mei 2024 di Bandara Internasional Kennedy, New York. Pada Desember tahun lalu, ia mengaku bersalah atas berbagai tuduhan, termasuk mengelola salah satu platform perdagangan narkoba terbesar di dark web bernama “Incognito Market”.

Menurut laporan, Incognito Market memungkinkan pengguna untuk membeli dan menjual narkoba secara anonim. Sejak didirikan pada tahun 2020 hingga ditutup setelah penyelidikan tahun lalu, total transaksi narkoba di platform ini melebihi 100 juta dolar AS.

Lin Rui-Xiang merupakan lulusan Universitas Nasional Taiwan, dan pernah meraih medali perunggu dalam Olimpiade Matematika Internasional Asia. Ia bahkan pernah bekerja sebagai staf teknis diplomatik, membantu melatih aparat kepolisian negara-negara mitra diplomatik Taiwan dalam memerangi kejahatan digital.

Jaksa federal AS menyatakan bahwa Lin menghadapi tuduhan konspirasi peredaran narkoba, dengan hukuman minimum 10 tahun dan maksimum penjara seumur hidup; satu dakwaan pencucian uang dengan ancaman maksimal 20 tahun penjara, serta satu dakwaan konspirasi menjual obat palsu dan oplosan yang dapat dijatuhi hukuman maksimal 5 tahun penjara. (Hui)

Laporan oleh Liu Jiajia, wartawan NTDTV di Amerika Serikat

Kopi Anda Mungkin Tidak Membutuhkan Kafein untuk Membangunkan Anda

EtIndonesia. Tidak ada yang lebih baik daripada secangkir minuman berkafein favorit Anda untuk membuat Anda bersemangat di pagi hari, tetapi bagi peminum berat, minuman tanpa kafein mungkin juga cocok.

Kedengarannya keterlaluan, tetapi itulah yang ditemukan oleh para peneliti dari berbagai lembaga di Slovenia dan Belanda dalam sebuah studi baru-baru ini yang membandingkan efek kopi – dengan kafein, dan tanpa kafein – pada otak dan tubuh.

Dunia minum lebih dari dua miliar cangkir kopi setiap hari, dan dampak kafein dipahami dengan baik. Namun, bagi orang yang mencoba mengurangi asupannya, mungkin karena kecemasan atau masalah tidur yang dapat diperburuk oleh obat tersebut, kopi tanpa kafein bisa menjadi pilihan yang lebih baik daripada yang kita sadari.

“Antisipasi memainkan peran penting, di mana peserta yang mengharapkan kafein sering mengalami peningkatan kognitif dan kinerja yang sama terlepas dari apakah mereka mengonsumsi kafein atau plasebo,” tulis para peneliti dalam sebuah makalah yang menjelaskan studi mereka.

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih rinci tentang fenomena ini, para peneliti melibatkan 20 mahasiswa sehat yang merupakan peminum kopi biasa, dengan rata-rata satu hingga tiga cangkir per hari.

Tepat sebelum penelitian, para peserta tidur setidaknya tujuh jam, tidak minum kopi selama 8-11 jam, dan tidak mengonsumsi makanan apa pun selama dua jam sebelumnya.

Saat tiba di laboratorium, pengukuran elektroensefalogram (EEG) dan kardiovaskular dasar mereka dilakukan saat istirahat. Kemudian, para peserta menyelesaikan tes aritmatika mental yang dirancang untuk menangkap kemampuan kognitif, dan tugas ‘aneh’ pendengaran yang menguji waktu reaksi.

Kemudian, mereka dibagi menjadi dua kelompok: satu kelompok plasebo tanpa kafein, yang diberi kopi tanpa kafein, dan satu kelompok kafein, yang diberi kopi tanpa kafein yang sama dengan tambahan 6 mg bubuk kafein per kilogram berat badan.

Setelah minum kopi, para peserta beristirahat selama setengah jam, sebelum mengulangi pengukuran kardiovaskular, EEG, dan tes kinerja kognitif.

Sementara respons fisiologis dan fungsi kognitif peserta memang berubah setelah mengonsumsi kopi, hampir tidak ada perbedaan signifikan dalam perubahan ini antara kelompok tanpa kafein dan kelompok kafein.

Kedua kelompok tidak mengalami peningkatan signifikan pada tes aritmatika mental mereka setelah minum kopi. Namun, secangkir kopi, terlepas dari kandungan kafeinnya, secara signifikan memperpendek waktu reaksi peserta dalam tes pendengaran. Meskipun peningkatan tersebut hanya signifikan secara statistik untuk kelompok kafein, temuan tersebut menunjukkan bahwa plasebo mungkin juga memiliki efek yang kuat.

“Sejauh pengetahuan kami, hal ini belum pernah dilaporkan sebelumnya. Hal ini dapat disebabkan oleh efek antisipasi yang berasal dari pembiasaan terhadap kopi. Faktanya, peminum kopi yang terbiasa terbukti menunjukkan pengurangan waktu reaksi saat dihadapkan dengan aroma kopi,” catat para penulis.

Gelombang otak tertentu yang terkait dengan pemrosesan kognitif meningkat ketika tugas aneh dilakukan setelah konsumsi kopi, data EEG mengungkapkan, meskipun hal ini secara statistik signifikan hanya untuk kelompok kafein.

Kedua kelompok mengalami peningkatan tekanan darah yang signifikan dan penurunan denyut jantung, yang merupakan respons umum bagi peminum kopi yang terbiasa. Para peneliti tidak menduga efek kardiovaskular akan sangat mirip antara obat dan plasebo.

Semua ini menunjukkan bahwa kafein bukanlah satu-satunya kekuatan yang bekerja untuk bertahan hidup di pagi hari: ekspektasi kita terhadap ritual pagi ini juga turut berperan.

“Stimulus yang sangat mirip dengan kopi dapat menghasilkan respons kognitif dan fisiologis yang sangat mirip dengan kopi asli,” penulis menyimpulkan.

“Temuan ini menunjukkan bahwa konsumen kopi biasa merespons minuman seperti kopi terlepas dari keberadaan kafein.”

Penelitian ini dipublikasikan di Heliyon.(yn)

Sumber: sciencealert

Cincin Emas yang Terkait dengan Tabut Perjanjian Mengejutkan Para Ilmuwan

EtIndonesia. Dalam penemuan arkeologi yang mengejutkan, sebuah cincin emas kuno telah digali di Kota Daud — jantung kuno Yerusalem, Israel.

Cincin emas kecil, yang dihiasi dengan batu permata merah, diyakini berasal dari sekitar 2.300 tahun yang lalu.

Penemuan ini dilakukan di Tempat Parkir Givati ​​selama penggalian yang dipimpin oleh Otoritas Purbakala Israel dan Universitas Tel Aviv, yang didanai oleh Asosiasi Elad, di dalam Taman Nasional Tembok Yerusalem.

Cincin ini ditemukan beberapa langkah dari Bait Suci Yerusalem, tempat terakhir Tabut Perjanjian, yang menyimpan Sepuluh Perintah Allah, diyakini berada.

Seorang peneliti, yang sedang menyaring tanah di daerah tersebut, menarik cincin emas — yang kedua ditemukan di daerah tersebut dalam waktu kurang dari setahun — dari tanah.

“Awalnya, dia yakin itu pasti benda modern yang dijatuhkan oleh salah satu penggali kami, tetapi ketika saya memeriksa cincin itu, saya langsung menilai itu sebagai sesuatu yang kuno. Kami memanggil para arkeolog, semua orang berkumpul di sekitar kami dan kagum dengan penemuan istimewa itu; Itu sangat mengasyikkan,” Rivka Lengler, seorang anggota tim penggalian, menceritakan dalam sebuah pernyataan.

Perhiasan itu kemungkinan milik seorang gadis muda dari periode Bait Suci Kedua, yang mencakup periode Helenistik Awal.

Pakar itu segera menyadari kemiripan antara penemuan terbaru dan cincin yang dikumpulkan hanya beberapa bulan sebelumnya.

Cincin-cincin itu ditemukan di lapisan fondasi sebuah bangunan megah, yang juga menghasilkan serangkaian perhiasan lainnya, termasuk anting-anting perunggu, anting-anting emas dengan motif binatang, dan manik-manik emas berhias.

“Ini adalah pertama kalinya kami menemukan di Yerusalem kumpulan perhiasan emas yang begitu besar dari periode itu,” kata manajer penggalian Efrat Bocher.

“Kekayaan yang ditampilkan ini sangat langka di lapisan arkeologi mana pun, dan ini membuktikan kekayaan Yerusalem dan standar hidup yang tinggi dari penduduk kota selama periode ini.”

Para arkeolog percaya bahwa perhiasan itu adalah bagian dari tradisi yang menandai transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, di mana para wanita muda yang bertunangan mengubur barang-barang masa kecil — seperti perhiasan — untuk menandakan perubahan hidup.

Eli Escusido, direktur Otoritas Purbakala Israel, menambahkan: “Penemuan cincin-cincin ini merupakan bukti kekayaan dan signifikansi historis Yerusalem. Ini adalah ‘Yerusalem Emas’ dalam bentuknya yang paling nyata dan paling nyata — warisan abadi yang ditemukan di bawah kaki kita.”

Para peneliti berharap penggalian ini membantu untuk lebih memahami hubungan antara lingkungan sekitar dan kuil, “tetapi pada tahap ini, kami tidak memiliki cara yang jelas untuk memahami sifat hubungan itu,” kata Prof. Yuval Gadot dari Universitas Tel Aviv, direktur penggalian, kepada Times of Israel.

“Untuk lebih memahami identitas Yerusalem pada periode Helenistik, kita memerlukan lebih banyak penemuan dan penelitian.”

Awal tahun ini, sebuah tempat suci keagamaan yang disegel oleh leluhur Yesus — dan dilestarikan selama hampir 3.000 tahun — ditemukan di Kota Daud.(yn)

Sumber: nypost

Drama Baru di Gaza: Pemimpin Hamas Tewas, Bantuan AS-Israel Banjiri Rakyat, Warga Dukung Trump!

EtIndonesia. Rabu (28/5) malam menjadi saksi sejarah baru di Jalur Gaza. Genap 600 hari setelah pecahnya perang berdarah, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu secara resmi mengumumkan keberhasilan operasi besar militer Israel dengan menewaskan ribuan anggota kelompok Hamas, termasuk sosok paling diburu: Muhammad Sinwar.

Muhammad Sinwar, yang selama ini dikenal dengan julukan “Sang Hantu” karena berulang kali lolos dari operasi khusus Israel, akhirnya dikonfirmasi tewas pada 28 Mei 2025 dalam rapat parlemen Israel. Dia bukan nama asing di telinga publik; Sinwar adalah adik kandung Yahya Sinwar, pemimpin tertinggi Hamas yang sebelumnya menjadi otak serangan teror 7 Oktober 2023 (dikenal sebagai Operasi Banjir Al-Aqsa) dan sudah dilaporkan tewas pada Oktober tahun lalu. Seusai kematian kakaknya, Muhammad Sinwar naik sebagai pemimpin baru dan langsung mengambil komando Brigade Qassam—pasukan elit Hamas yang selama ini menjadi momok bagi Israel.

Pengumuman kematian Sinwar ini menjadi momen krusial, tak hanya sebagai unjuk prestasi militer, tetapi juga sebagai langkah strategis membangun momentum aksi-aksi besar Israel di Gaza yang diprediksi bakal mengubah peta konflik.

Israel Ubah Peta Pengawasan: Zona Anti-Hamas dan Efek Domino di Gaza

Setelah rangkaian operasi militer selama berbulan-bulan, Israel kini membagi Jalur Gaza menjadi lima zona pengawasan ketat: Gaza Utara, Gaza City, Gaza Tengah, Khan Younis, dan Rafah. Langkah ini bukan sekadar strategi militer, melainkan upaya sistematis untuk memutus komunikasi, logistik, dan pergerakan pasukan Hamas dari satu zona ke zona lain. Dengan mengadopsi strategi “pecah-belah dan kuasai”, militer Israel berhasil memecah kekuatan utama Hamas, khususnya di Gaza Utara yang selama ini dianggap sebagai benteng tak tergoyahkan kelompok tersebut.

Dampaknya nyata: untuk pertama kalinya sejak konflik berkecamuk, muncul gelombang demonstrasi warga Gaza Utara yang secara terbuka menentang Hamas. Di tengah jalan-jalan kota, terdengar seruan “Hamas, enyahlah!”—sebuah fenomena langka yang mencuri perhatian dunia internasional. 

Banyak analis menilai, ketidakpuasan publik yang mulai meluas ke zona lain merupakan indikasi perubahan besar dalam sikap masyarakat Gaza, di mana sebagian mulai menyalahkan Hamas atas penderitaan dan kehancuran yang terjadi.

Israel sendiri berambisi menjadikan Gaza Utara sebagai zona percontohan anti-Hamas—sebuah wilayah yang bisa membuktikan pada dunia bahwa stabilitas dan perdamaian hanya dapat tercapai jika pengaruh kelompok teroris berhasil disingkirkan dari kehidupan warga sipil.

Sistem Baru Penyaluran Bantuan: Bantuan Amerika dan Israel Sampai Langsung ke Rakyat, Bypass Hamas

Selain kemenangan militer, Israel juga membenahi sistem bantuan kemanusiaan di Gaza. Pada 27 Mei, sebuah inisiatif baru yang dikenal dengan nama Gaza Humanitarian Foundation—merupakan hasil kolaborasi antara Israel dan Amerika Serikat—mulai menyalurkan ribuan paket makanan secara langsung ke puluhan ribu warga Palestina.

Berbeda dengan skema bantuan PBB yang selama ini rawan disita Hamas, sistem distribusi kali ini melibatkan pengawasan militer Israel, dukungan logistik dari perusahaan swasta Amerika, serta jaringan organisasi kemanusiaan terpercaya. Hasilnya, lebih dari 8.000 paket makanan, atau setara dengan 460.000 kotak bantuan, benar-benar diterima langsung oleh warga, tanpa perantara Hamas.

Suasana di lokasi pembagian bantuan pun berbeda dari biasanya. Banyak warga Gaza, terutama anak-anak dan perempuan, secara spontan meneriakkan nama Trump dan Netanyahu. 

“Trump! Netanyahu!” seru mereka—sebuah pemandangan yang membuat sejumlah media Barat, khususnya yang berhaluan kiri, bungkam dan kehabisan narasi.

Bantuan ini menjadi simbol bahwa warga Gaza kini bisa berharap pada sistem baru yang benar-benar berpihak pada rakyat, bukan pada elite bersenjata yang kerap memperkaya diri dari penderitaan kolektif.

Mengapa Nama Trump Dielu-elukan Warga Gaza? Ketakutan Hamas, Perubahan Sikap Terhadap Sandera Israel

Pertanyaan yang muncul kemudian adalah: mengapa nama Donald Trump dielu-elukan di Gaza? Bukankah Trump selama ini dikenal dengan kebijakan “America First” dan kerap menekan bantuan luar negeri, termasuk untuk Palestina?

Jawabannya terungkap lewat wawancara eksklusif CNN dengan seorang sandera Israel yang sempat ditahan Hamas dan akhirnya dibebaskan. Menurut penuturannya, para anggota Hamas justru sangat takut jika Trump kembali berkuasa di Gedung Putih. Ketika Trump menjadi presiden, terjadi perubahan drastis dalam perlakuan terhadap sandera Israel. 

“Mereka mulai memberi lebih banyak makanan, perlakuan membaik, dan mereka mulai membicarakan kemungkinan kesepakatan pembebasan sandera. Mereka sangat takut jika Trump menang pilpres; mereka berharap Kamala Harris yang terpilih,” jelas sang sandera.

Fakta ini menunjukkan bahwa kebijakan luar negeri yang tegas dari Amerika Serikat, terutama di era Trump, membawa efek psikologis yang sangat kuat bagi kelompok-kelompok bersenjata di kawasan, bahkan lebih dari sekadar kekuatan militer.

Penutup: Israel Gencarkan Kampanye, Masa Depan Gaza Ditentukan Rakyatnya

Situasi di Gaza kini memasuki babak baru. Dengan kematian Muhammad Sinwar dan melemahnya pengaruh Hamas, ditambah perubahan besar dalam distribusi bantuan kemanusiaan, Israel berupaya membangun kembali tatanan yang lebih stabil. Tekanan terhadap Hamas kini tak hanya datang dari luar, tapi juga dari dalam, yakni suara rakyat Gaza sendiri yang mulai bosan hidup dalam bayang-bayang konflik berkepanjangan.

Keberhasilan Israel membangun zona anti-Hamas di Gaza Utara akan menjadi ujian utama. Jika benar-benar efektif, model ini bisa menyebar ke seluruh Gaza dan menjadi preseden bagi penyelesaian konflik serupa di wilayah lain.

Di sisi lain, fenomena warga Gaza yang meneriakkan nama Trump dan Netanyahu memperlihatkan betapa situasi di lapangan jauh lebih dinamis dibanding narasi media arus utama di Barat. Saat ini, masa depan Gaza bukan hanya ditentukan oleh kekuatan militer, tapi juga oleh hati dan pilihan rakyat yang akhirnya mulai bersuara.

“Persaingan Internal Tak Terkendali”: Dunia Otomotif Tiongkok Kini Punya Versi “Evergrande”

0

Belakangan beredar kabar bahwa beberapa produsen mobil di Tiongkok menjual mobil baru dari stok sebagai “mobil bekas” demi mendorong penjualan. Menanggapi kekacauan ini, pemerintahan Partai Komunis Tiongkok (PKT) memanggil BYD dan sejumlah produsen mobil lainnya untuk rapat, dengan janji melakukan penataan menyeluruh dan memperkuat pengawasan. Namun sejumlah pengamat menilai, industri otomotif Tiongkok pada akhirnya akan runtuh seperti sektor properti.

EtIndonesia. Beberapa tahun terakhir, gelombang demi gelombang “perang harga” di Tiongkok telah mendorong industri otomotif ke dalam persaingan internal (neijuan) yang tak terkendali, memunculkan berbagai kekacauan akibat kompetisi antar pabrikan yang kian memanas.

Pada 27 Mei, Kementerian Perdagangan PKT menggelar rapat dengan produsen mobil seperti Dongfeng dan BYD, membahas kekacauan penjualan “mobil bekas nol kilometer” yang marak di platform daring.

Yang dimaksud dengan “mobil bekas nol kilometer” adalah mobil baru dari stok yang belum pernah digunakan, tetapi telah didaftarkan dan diberi plat nomor, kemudian dijual sebagai mobil bekas untuk menyamarkan penurunan harga. Praktik ini pertama kali diungkap oleh Ketua Great Wall Motors, Wei Jianjun, dalam sebuah wawancara media.

“BYD dan produsen mobil listrik Tiongkok lainnya sudah melakukan trik ini saat mengekspor ke Eropa. Karena mobil-mobil Tiongkok tidak lolos uji keselamatan ketat di Eropa, mereka tidak bisa masuk sebagai mobil baru. Solusinya, mereka jual sebagai mobil bekas, karena mobil bekas tidak harus melalui uji keselamatan—ini jelas merupakan penipuan demi bisa masuk pasar Eropa,” ujar Prof. Xie Tian dari Sekolah Bisnis Aiken, Universitas South Carolina, AS. 

Wei Jianjun mengatakan bahwa di dalam negeri, ada lebih dari 3.000 hingga 4.000 pedagang mobil bekas yang menjual jenis mobil seperti ini di berbagai platform.

Prof. Sun Guoxiang dari Universitas Nanhua di Taiwan menyatakan: “Banyak pemerintah daerah di Tiongkok demi mendorong ekonomi dan pajak lokal, memberikan dukungan berupa tanah, pendanaan, dan kebijakan khusus bagi produsen mobil. Hal ini mendorong ekspansi buta dan memicu perang harga demi mengejar volume penjualan, yang akhirnya memicu pertarungan harga ekstrem di industri.”

Wei Jianjun memperingatkan bahwa industri otomotif Tiongkok sudah dalam kondisi tidak sehat, dengan keseluruhan sistem dalam keadaan krisis. Ia menegaskan bahwa industri mobil listrik saat ini umumnya merugi, membentuk “lingkaran tertutup” bisnis di mana modal telah meraup untung dan keluar, meninggalkan industri dalam kesulitan. Ia bahkan menyatakan:

“Di dalam industri otomotif sekarang ini, sudah ada ‘Evergrande’, hanya saja belum meledak.”

Xie Tian menambahkan: “Pasti. Ini akan mengikuti jejak kehancuran sektor properti. Industri properti di Tiongkok juga tumbuh dengan cara ‘loncatan besar’, mengalami kelebihan kapasitas, dan kini mulai runtuh. Mobil listrik sedang menyusul nasib itu. Tidak diragukan lagi.”

Sun Guoxiang juga menekankan bahwa karakteristik seperti ketergantungan pada pendanaan, subsidi kredit konsumsi, dan dukungan pemerintah membuat industri otomotif rentan terhadap gelembung lokal. Jika pengawasan gagal atau kepercayaan publik runtuh, bisa terjadi gelombang kebangkrutan pabrikan mobil, harga mobil bekas anjlok, dan runtuhnya jaringan distribusi, yang dapat memicu keruntuhan parsial industri.

Dahulu, Evergrande adalah raksasa di industri properti Tiongkok; sementara dalam dunia mobil listrik, posisi ini dipegang oleh BYD. Akhir pekan lalu, BYD mengumumkan putaran baru subsidi untuk lebih dari 20 model mobilnya, dan Geely segera mengikuti dengan strategi serupa pada  Senin. Akibatnya, saham-saham sektor otomotif di bursa saham Tiongkok dan Hong Kong anjlok pada Senin, dan terus turun pada Selasa (27 Mei).

Ini merupakan rangkaian perang harga terbaru, bahkan setelah pemerintah menyatakan akan menertibkan “persaingan internal”. Dewan Negara Tiongkok melalui Komisi Anti-Monopoli dan Anti-Praktik Tidak Adil telah mengadakan rapat pada 21 Mei, mengumumkan rencana penataan menyeluruh terhadap persaingan semacam itu, serta memperkuat penegakan hukum demi menjaga persaingan pasar yang adil. Namun, persaingan brutal di industri otomotif masih belum dapat dihentikan.

“Dalam kondisi persaingan yang begitu sengit, penjualan buruk, keuntungan menurun, dan utang menumpuk, satu-satunya strategi yang tersisa bagi pabrikan adalah menurunkan harga dan menguasai pangsa pasar sambil menjatuhkan pesaing,” ujar Xie Tian. 

“Jadi ketika pemerintah bicara soal anti-monopoli dan persaingan sehat, itu hanya lelucon, dongeng. Banyak perusahaan itu justru merupakan produk monopoli yang didukung pejabat pemerintah berbagai tingkat,” tambahnya. 

Sun Guoxiang menambahkan, langkah-langkah baru pemerintah Tiongkok ini justru dapat mengguncang perusahaan yang mengandalkan subsidi, manipulasi laporan keuangan, atau strategi membakar uang demi meraih pangsa pasar. Kebijakan ini bisa memutus rantai pendanaan, mempercepat keluarnya pemain lemah dari pasar, serta menyebabkan kepanikan modal yang mungkin merusak reputasi investasi dan ekspor industri kendaraan energi baru secara keseluruhan. (Hui)

Sumber : NTDTV.com

Krisis Berlapis di Negeri Putin: Chechnya Berontak, Gudang Amunisi Meledak, Suriah Usir Tentara Rusia!

EtIndonesia. Dunia dikejutkan oleh rentetan peristiwa yang mengguncang kekuatan politik dan militer Rusia. Di tengah perang berkepanjangan melawan Ukraina, Presiden Vladimir Putin kini harus menghadapi pemberontakan terbuka dari sekutu lamanya, Republik Chechnya, serta krisis militer di Suriah dan insiden ledakan misterius di wilayah Timur Jauh Rusia. Krisis berlapis ini mengindikasikan melemahnya posisi Putin, baik secara domestik maupun global.

Chechnya: Dari Sekutu Jadi Pemberontak, Kadyrov Tantang Langsung Putin

Pada 28 Mei, situasi di Kaukasus memanas setelah Republik Chechnya, yang selama ini dikenal sebagai pendukung paling loyal Kremlin dalam invasi ke Ukraina, tiba-tiba mengeluarkan pernyataan keras bernuansa pemberontakan. Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov, secara terbuka menyatakan Chechnya adalah negara berdaulat dan tidak akan membiarkan intervensi pihak luar, termasuk Rusia.

Pernyataan ini menjadi lebih dramatis saat Kadyrov mengumumkan penarikan mendadak dua ribu pasukan khusus Chechnya dari garis depan Mariupol, Ukraina. Langkah ini sontak mengejutkan banyak pihak, mengingat secara konstitusi Chechnya masih merupakan bagian Federasi Rusia. Namun, secara de facto, tindakan Kadyrov ini jelas menantang otoritas Presiden Putin, bahkan bisa dibaca sebagai deklarasi perang secara tidak langsung kepada Moskow.

Tindakan tegas Kadyrov bukan tanpa alasan. Sebelumnya, Putin mengirimkan tiga brigade motor ke Chechnya dengan tujuan meredam potensi pemberontakan. Namun, alih-alih menstabilkan keadaan, kehadiran pasukan tambahan justru memperkuat keyakinan Kadyrov bahwa momen ini adalah saat paling tepat bagi Chechnya untuk mengambil langkah pemisahan diri.

Situasi ini menandai babak baru dalam hubungan Rusia-Chechnya yang selama ini kerap diwarnai konflik berdarah dan perang saudara. Jika eskalasi terus berlanjut, bukan tidak mungkin Chechnya benar-benar menempuh jalur kemerdekaan, membuka front konflik baru di jantung Rusia sendiri.

Ledakan Gudang Amunisi di Timur Jauh Rusia: Sabotase atau Kelalaian?

Di saat isu Chechnya memanas, terjadi pula insiden besar di kawasan Timur Jauh Rusia. Pada 28 Mei, Gudang Amunisi ke-30 milik Divisi ke-35 di Svobodny, Amur, meledak hebat dan memicu kebakaran besar. Lokasi gudang ini sangat strategis—sekitar 6.000 km dari garis depan Ukraina dan hanya 100 km dari perbatasan Tiongkok.

Yang membuat insiden ini janggal, gudang amunisi tersebut sudah dinyatakan tidak aktif sejak 2011. Namun, ledakan kedua kembali terjadi tanpa penjelasan memadai. Hingga kini, baik Rusia maupun Ukraina belum mengonfirmasi pihak mana yang bertanggung jawab. Namun, analis militer menilai kecil kemungkinan gudang sebesar itu meledak hanya karena kelalaian.

Beberapa pengamat memperkirakan kemungkinan besar ini adalah hasil operasi tim sabotase Ukraina di belakang garis musuh, atau bisa juga dilakukan kelompok oposisi dalam negeri Rusia seperti Russian Freedom Legion yang akhir-akhir ini gencar melancarkan serangan rahasia.

Seorang warganet menyindir pedas: “Perang sudah memasuki tahun keempat. Beginilah hasil program ‘demiliterisasi’ Ukraina ala Putin.” 

Harapan awal Putin untuk mengakhiri perang dengan cepat justru berbalik menjadi mimpi buruk, di mana kekuatan militer Ukraina justru kian membesar, bahkan mampu melancarkan serangan hingga ke jantung wilayah Rusia.

Bukti Keterlibatan Tiongkok dalam Perang Rusia-Ukraina Makin Terbuka

Tak hanya itu, krisis kepercayaan terhadap Putin makin diperparah dengan temuan baru dari Ukraina. Pada 27 Mei, Pemerintah Ukraina secara resmi mengumumkan telah mengumpulkan bukti-bukti konkret bahwa Tiongkok secara aktif memasok produk militer ke Rusia.

Sehari kemudian, media Jerman menambah tekanan dengan merilis laporan investigasi yang menyebutkan 80% kemampuan Rusia menghindari sanksi Uni Eropa adalah hasil bantuan langsung maupun tidak langsung dari Tiongkok.

Laporan ARD, televisi Jerman, menegaskan media setempat berhasil memperoleh dokumen internal Kementerian Luar Negeri serta keterangan dua pejabat Uni Eropa yang menyatakan Tiongkok memfasilitasi Rusia untuk menembus embargo, baik melalui perantara maupun negara ketiga. Dengan demikian, mesin perang Rusia tetap dapat berjalan meski digempur sanksi internasional.

Rusia Terjepit di Suriah: Diusir oleh Mitra Lama, Pangkalan Strategis Terancam Hilang

Sementara di Timur Tengah, posisi militer Rusia di Suriah juga goyah. Pada 23 Mei lalu, dua pangkalan utama Rusia—Pangkalan Udara Khmeimim dan Pangkalan Laut Tartus—dikepung militer Suriah. Bahkan, tentara Suriah dilaporkan sempat menyerang dan menewaskan sejumlah pasukan penjaga Rusia. Pemerintahan Suriah yang baru pasca-Assad kini memberikan tenggat 30 hari bagi Rusia untuk menarik seluruh pasukan dari wilayah tersebut. Jika tidak, serangan total akan dilancarkan.

Rusia selama ini menjadi aktor utama pendukung rezim Assad sejak 2015, memperoleh akses eksklusif ke dua pangkalan penting itu. Namun, setelah perubahan kekuasaan di Suriah, posisi Rusia berubah drastis—dari penguasa menjadi ‘tamu tak diundang’ yang diminta angkat kaki.

Jika Rusia benar-benar terpaksa hengkang dari Suriah, dampaknya sangat besar. Suriah adalah pijakan strategis bagi Rusia di Timur Tengah. Hilangnya dua pangkalan utama akan membuat pengaruh Rusia di kawasan tersebut anjlok, dan citra Putin sebagai pemimpin kuat dalam negeri pun akan terpuruk. Lebih jauh, kepercayaan sekutu utama Rusia seperti Iran bisa goyah, mempercepat keruntuhan jaringan aliansi yang telah dibangun selama bertahun-tahun.

Kesimpulan: “Dunia Putin” di Ujung Tanduk

Deretan krisis ini memperlihatkan bahwa kekuasaan Putin sedang menghadapi tekanan berlapis, baik dari dalam negeri, front militer luar negeri, hingga poros strategis di Timur Tengah. Di saat kekuatan Chechnya mulai menggugat, perang Ukraina menimbulkan efek domino hingga wilayah Timur Jauh, dan Suriah yang dulu jadi simbol kekuatan Rusia kini berbalik menjadi batu sandungan.

Semua ini terjadi di tengah sorotan internasional terhadap keterlibatan Tiongkok yang makin terbuka dalam mendukung Rusia. Putin, yang selama ini membangun citra sebagai pemimpin tak tergoyahkan, kini harus menghadapi kenyataan bahwa cengkeraman kekuasaannya tak lagi sekuat dahulu—dan, jika gagal mengatasi krisis ini, bukan tidak mungkin sejarah baru tengah ditulis di Kremlin.

“Pernikahan Impian Di Grand Mercure Malang Mirama, Lewat Gavya Wedding Corner”

0

Malang Impian akan hari pernikahan yang membahagiakan dan tak terlupakan adalah dambaan setiap pasangan. Momen sakral ini pun menjadi hari yang penuh sukacita bagi keluarga dan kerabat terdekat. Oleh karena itu, banyak warga Malang Raya dan sekitarnya menjadikan Grand Mercure Malang Mirama jadi tempat pernikahan impian yang mewah dan berkesan. Kini, lewat Gavya Wedding Corner dapat dijadikan wadah untuk mencari rekomendasi tidak hanya venue tetapi juga bertemu bersama para vendor ternama di Grand Mercure Malang Mirama mulai dari 29 Mei sampai dengan 01 Juni 2025.

Dengan menghadirkan konsep pernikahan tradisional yang khas dengan akan budaya dan dibalut dengan kesan mewah, Gavya Wedding Corner memberikan spesial diskon untuk para calon pengantin. Para calon pengantin ataupun yang hendak mencari referensi pernikahan dapat langsung hadir di Coffee Cafe Grand Mercure Malang Mirama dan berkonsultasi gratis bersama para specialist wedding dan vendor. Gavya Wedding Corner memberikan spesial harga untuk estimasi 300 pax undangan yang hanya dibandrol di harga Rp 260.000.000. Dimana harga ini sudah menjadi paket lengkap mulai dari all vendor yang ada di dalamnya Luxura Premium Wedding by The Great Larasati, Majesty Decoration, Vinoqi Entertainment, YF Eyes Photography, Lancar Production, Panel Creative dan Master of Ceremony. Tidak hanya itu paket tersebut sudah termasuk dari 14 items menu yang akan ada di satu Ballroom Grand Mercure Malang Mirama. Tidak hanya itu, benefit lain yang didapatkan satu malam menginap di tipe kamar Junior Suite di hari pernikahan bagi para calon pengantin. Selain itu benefits lainnya yang didapatkan seperti free akses untuk photoshoot di beberapa tempat public area hotel hingga arrangement lainnya pada hari pernikahan.

Diungkapkan oleh Sugito Adhi selaku Cluster General Manager Grand Mercure Malang Mirama & Mercure Surabaya Grand Mirama bahwa venue atau pilihan rekomendasi tempat yang ada di Grand Ballroom Malang Mirama sangatlah memadai khususnya untuk pernikahan yang mengundang kapasitas banyak. 

“Grand Ballroom Malang Mirama ini dapat dijadikan menjadi 3 Ballroom sesuai dengan kebutuhan para client. Fasilitas lainnya, area Grand Ballroom memiliki akses tersendiri dari lobby hotel sehingga para tamu dari luar dapat menuju langsung ke tempat acara. Tak ketinggalan ada 4 ruang meeting kecil di depan Grand Ballroom Malang Mirama yang dapat digunakan sebagai transit ruang ataupun ruangan tambahan dari pihak penyelenggara acara.” ujar Sugito Adhi.

Ia juga menambahkan akses dari basement parkiran juga dapat langsung menuju ke Grand Ballroom Malang Mirama dengan langsung menggunakan eskalator sehingga mempermudah akses para tamu yang hadir. Sebagai tambahan informasi, program loyalitas dari Accor Live Limitless (ALL) juga menawarkan program khusus yaitu ALL Meeting Planner yang dirancang khusus untuk penyelenggara acara profesional, seperti pertemuan bisnis, seminar, peluncuran produk, hingga acara sosial pribadi. Dengan keanggotaan gratis dan tanpa biaya tahunan, program ini memungkinkan untuk mengumpulkan dan menukarkan poin Reward serta Status setiap kali merencanakan acara termasuk di Grand Mercure Malang Mirama untuk mendapatkan 1 poin untuk setiap 2 Euro yang dihabiskan.