Home Blog

33 Tahun Kemudian, Pembantaian di Lapangan Tiananmen Masih Penting bagi Dunia

Dorothy Li

Tanggal 3 Juni 1989, adalah malam berdarah bagi para pengunjuk rasa mahasiswa pro-demokrasi. Kala itu, tank-tank meluncur menuju ke Lapangan Tiananmen, Beijing untuk memusnahkan orang-orang dan apapun di jalanan. Gas air mata dan peluru tajam membanjiri alun-alun.

Para pengunjuk rasa yang panik menyandarkan tubuh-tubuh yang lemas ke sepeda, bus, dan ambulans untuk mengangkut mereka pergi. Ribuan pengunjuk rasa tak bersenjata diperkirakan tewas.

Pembunuhan massal tersebut mengejutkan dunia. Sebagai tanggapan, kala itu Presiden AS George H.W. Bush mengutuk pembantaian tersebut. Kemudian menangguhkan pengiriman senjata ke Tiongkok dan memberlakukan beberapa sanksi.

“Tapi mereka segera beralih,” kata Li Hengqing, mantan pemimpin mahasiswa 1989 yang sekarang tinggal di Washington. Li menunjukkan bahwa sebagian besar sanksi langsung dicabut dan hubungan ekonomi kembali dilanjutkan.

“Kebetulan saya percaya bahwa kontak komersial telah memimpin, pada esensinya adalah pencarian lebih banyak terhadap kebebasan ini,” kata Bush pada konferensi pers yang diadakan sehari setelah pembantaian Tiananmen. 

“Saya pikir karena orang memiliki insentif komersial, apakah itu di Tiongkok atau  sistem totaliter lainnya, langkah menuju demokrasi menjadi lebih tak terhindarkan,” katanya. 

Teori itu digambarkan  “sangat konyol,” kata Yuan Hongbing, seorang cendikiawan Tiongkok yang kemudian diskors dari tugasnya karena berpartisipasi dalam aksi protes Tiananmen. Ia mengatakan kebijakan keterlibatan Washington dengan Tiongkok menguntungkan PKT. Bahkan, membantu rezim komunis mengumpulkan kekuatan ekonomi selama tiga dekade. 

“[Respon] Barat menguatkan PKT,” kata Chen Weijian, seorang komentator Tiongkok yang meninggalkan daratan Tiongkok ke Selandia Baru dua tahun setelah tindakan keras Tiananmen.

Setelah 33 tahun, “pembangunan ekonomi tak mengarah ke Tiongkok yang bebas,” kata Chen, yang merupakan pendiri majalah pro-demokrasi Tiongkok dan diselidiki karena mendukung demonstrasi 1989. Sebaliknya, PKT berusaha menggunakan kekuatan ekonomi untuk “mengubah aturan komunitas internasional” dan mengekspor model kontrol penindasannya ke seluruh dunia.

Chen mengutip percakapan antara Xi Jinping dan Presiden AS Joe Biden.

Selama pidato baru-baru ini di kelas kelulusan Akademi Angkatan Laut, Biden mengatakan bahwa Xi mengatakan kepadanya bahwa demokrasi akan jatuh dan “otokrasi akan menjalankan dunia.”

“Ketika dia menelepon saya untuk memberi selamat kepada saya pada malam pemilihan, dia mengatakan kepada saya apa yang dia katakan berkali-kali sebelumnya,” kata Biden pada 27 Mei, merujuk pada Xi. 

“Dia berkata, ‘Demokrasi tidak dapat dipertahankan di abad ke-21. Otokrasi akan menjalankan dunia. Mengapa? Hal-hal berubah begitu cepat. Demokrasi membutuhkan konsensus, dan itu membutuhkan waktu, dan Anda tidak punya waktu.’

“Dia salah,” kata Biden.

Disensor di Tiongkok

Hong Kong, sebagai tempat terakhir untuk memperingati para korban pembantaian 1989 di pulau yang dikuasai PKT, melarang peringatan massal sejak tiga tahun lalu, dengan alasan pandemi, di tengah pengekangan kebebasan Hong Kong yang lebih luas di tangan rezim komunis.

Para pemimpin kelompok di balik acara nyala lilin tahunan  ditahan setelah didakwa melakukan subversi di bawah undang-undang keamanan nasional yang diberlakukan PKT. Mereka termasuk di antara lebih dari 150 orang yang  didakwa atau dihukum berdasarkan Undang-Undang kejam yang telah digunakan untuk menghapus perbedaan pendapat di pusat demokrasi yang pernah berkembang pesat.

Pada peringatan tahun ini, puluhan polisi berpatroli di Victoria Park, tempat acara penyalaan lilin tahunan  yang pernah digelar sebelumnya.

Di daratan Tiongkok, aksi protes Lapangan Tiananmen, sebuah gerakan dipimpin oleh pemuda yang mengadvokasi reformasi demokrasi, masih merupakan topik yang tabu. Sampai hari ini, rezim partai komunis Tiongkok tidak akan mengungkapkan jumlah atau nama mereka yang terbunuh akibat kekejamannya. 

Rezim mencoba untuk menghapus semua kenangan pembantaian berdarah dengan menghapus setiap penyebutan peristiwa dari internet negara. Lebih parah lagi, kerap menekan para kerabat korban untuk memastikan agar mereka tetap bungkam. Akibatnya, generasi muda Tionghoa tidak menyadari apa yang terjadi pada malam itu.

Meskipun rezim terus menekan kenangan pada hari itu, Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan Amerika Serikat akan “terus berbicara dan mempromosikan akuntabilitas atas kekejaman rezim Tiongkok dan pelanggaran hak asasi manusianya termasuk yang terjadi di Hong Kong, Xinjiang, dan Tibet.”

“Kepada rakyat Tiongkok dan mereka yang terus menentang ketidakadilan dan mencari kebebasan, kami tidak akan melupakan 4 Juni,” katanya dalam pernyataan 3 Juni.

Pandemi

Tahun ini, Lapangan Tiananmen dilockdown beberapa minggu sebelum 4 Juni, sebagai  langkah pencegahan pandemi di bawah kebijakan “nol-COVID” rezim. 

Pendekatan kejam, yang dimaksudkan untuk menghilangkan setiap kasus infeksi dalam komunitas dengan memberlakukan lockdown dan karantina wajib, menyebabkan terjadinya kekurangan makanan dan penundaan perawatan medis bagi jutaan orang yang dilockdown di seluruh Tiongkok. 

“[PKT] ingin mengendalikan virus melalui pendekatan yang tidak menghormati hak asasi manusia, yang sama seperti yang dilakukan pada 4 Juni,” kata Chen.

Bagi Chen, kasus Li Wenliang, seorang dokter yang termasuk orang pertama memperingatkan tentang wabah COVID-19 awal di Wuhan, adalah alarm bagi dunia tentang bagaimana penindasan PKT dapat mempengaruhi mereka. Dokter tersebut ditegur oleh polisi pada Januari 2020 ketika pihak berwenang meremehkan tingkat keparahan wabah. Li kemudian meninggal dunia karena virus.

Chen mengatakan pandemi saat ini akan berbeda jika rezim tidak menyensor whistleblower dan pihak lain yang mencoba membunyikan alarm. “Akhirnya dunia mulai memahami PKT sekarang.”

Luo Ya dan Eva Fu berkontribusi pada laporan ini.

Orang-orang Merasa Ngeri Setelah Melihat Apa yang Terjadi Ketika Seorang Pria Merekam Bagian Dalam Lubang Reaktor Chernobyl

EtIndonesia. Meskipun bencana Chernobyl terjadi beberapa dekade lalu, bencana itu tetap menjadi bagian yang menarik dari sejarah dunia, termasuk rekaman apa pun yang bisa kita dapatkan dari reaktor yang hancur itu.

Pada tanggal 26 April 1986, reaktor No. 4 dari pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl di Ukraina meledak dan memicu kekhawatiran internasional karena sejumlah besar radiasi yang mematikan dilepaskan ke atmosfer.

Yang cukup mengejutkan, radiasi ini terdeteksi ratusan mil jauhnya dari ledakan. Namun hanya beberapa jam kemudian, radiasi tersebut terdeteksi di berbagai negara, dan akhirnya menyebar ke seluruh dunia.

Sekitar 30 orang meninggal karena trauma ledakan langsung dari reaktor dan, sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan bahwa hanya 50 kematian yang dapat dikaitkan langsung dengan bencana tersebut, ribuan orang terus meninggal karena paparan radiasi pada tahun-tahun berikutnya.

Namun, fakta bahwa sebagian besar area di sekitarnya telah begitu terpapar radiasi sehingga ilegal dan tidak disarankan untuk dikunjungi, justru menambah daya tarik di sekitarnya.

Sebuah video di Reddit baru-baru ini telah menghidupkan kembali daya tarik itu, sekaligus menimbulkan rasa takut setelah melihat kengerian sederhana yang ditampilkan.

Alexander Kupny bekerja sebagai teknisi fisika kesehatan di Reaktor No. 3 pada tahun 1989 dan merupakan salah satu dari sedikit orang yang dapat mengatakan bahwa dia telah berada sangat dekat dengan reaktor No. 4 dan selamat.

Dari tahun 2007 hingga 2009, perjalanan tanpa izin ke sarkofagus Chernobyl, makam beton besar yang dibangun di sekitar reaktor yang membara pada bulan-bulan setelah kecelakaan, menjadi lebih sering.

Dan akhirnya, ditemani oleh temannya Sergei Koshelev, Kupny melakukan perjalanan ke kedalaman reaktor 4 dan merekam apa yang dilihatnya.

Hebatnya, karena tingkat radiasi yang sangat tinggi yang masih dipancarkan di reaktor, statis yang terlihat dalam video tersebut sebenarnya adalah radiasi.

Di utas Reddit, banyak pengguna media sosial menyatakan ketakutan dan keterkejutan mereka terhadap rekaman tersebut.

Seorang pengguna berkomentar: “Setiap kali kamera melewati sesuatu yang gelap, kematian yang tak terlihat menjadi terlihat dengan semua bintik kecil yang terlihat di kamera. Itulah radiasi yang berinteraksi dengan sensor.”

Yang lain hanya menambahkan: “Gila bagaimana hal itu memengaruhi sensor kamera.”

Dan yang ketiga menambahkan: “Video yang mengagumkan, pada dasarnya Anda hanya melihat ruang bawah tanah pabrik yang kotor, sampai Anda menyadari bahwa Anda melihat salah satu tempat paling berbahaya di bumi dan kematiannya yang tak terlihat.”

Untungnya, Kupny dan Koshelev mengenakan semua peralatan pelindung yang tersedia bagi mereka untuk mengurangi paparan radiasi saat mereka merekam video tersebut.(yn)

Sumber: unilad

Tidur Membantu Otak Anda Mempersiapkan Masa Depan, dan Kini Kita Tahu Caranya

EtIndonesia. Otak Anda tidak hanya harus menyimpan arsip besar kenangan yang ada, tetapi juga harus melacak hal-hal baru setiap hari. Itu berarti Anda harus bersiap menghadapi kenangan baru sebelum terjadi, bahkan saat memproses kenangan lama.

Sudah diketahui umum bahwa tidur penting untuk memori dan pembelajaran, di antara hal-hal lainnya, tetapi kita masih mencari tahu banyak mekanisme pasti yang terlibat.

Secara tradisional, tidur dipandang sebagai proses yang menghadap ke belakang: Kita mengalami sesuatu, memori tentangnya kemudian diproses dan disimpan selama malam-malam tidur berikutnya, dan kita dapat mengingatnya kembali sesuka hati nanti.

Namun, menurut sebuah studi baru, tidur tampaknya membantu kita memproses tidak hanya kenangan masa lalu, tetapi juga kenangan masa depan. Selain mengonsolidasikan dan menyimpan kenangan saat kita tidur, studi tersebut menunjukkan bahwa otak kita juga secara aktif mempersiapkan kita untuk merekam kejadian yang akan datang.

Memori adalah fenomena yang luas dan beraneka segi yang membantu kita menjadi diri kita sendiri, dan dari sudut pandang subjektif kita, hal itu dapat tampak hampir ajaib, entah bagaimana melampaui komponen-komponen yang terpisah.

Namun, tidak demikian. Pada tingkat seluler, kelompok neuron khusus yang dikenal sebagai sel engram secara fisik mengodekan pengalaman hidup kita dalam format yang dapat kita ingat nanti.

Penelitian sebelumnya telah memperjelas bahwa tidur sangat penting agar proses ini berfungsi dengan baik, tetapi banyak detail fisiologis yang masih belum jelas. Selain sekadar menyimpan ingatan, otak kita juga melakukan hal-hal luar biasa dalam pemrosesan dan pengorganisasian, yang sebagian besar terjadi selama waktu istirahat mental.

Untuk penelitian baru ini, para peneliti di Jepang berusaha mempelajari lebih lanjut tentang peran tidur dalam pemrosesan memori, termasuk persiapan untuk pengalaman berkesan yang belum terjadi.

Penulis menggunakan sistem pencitraan untuk tikus yang bergerak bebas yang dapat mengungkap sel engram dan non-engram di seluruh tahap pemrosesan memori. Mereka dapat melacak aktivitas neuron sebelum, selama, dan setelah peristiwa berkesan yang dialami tikus.

Hal ini memberikan pandangan baru tentang perilaku populasi neuron tertentu dalam berbagai kondisi kognitif, termasuk saat tikus tidur sebelum dan setelah pengalaman belajar.

Hasil penelitian menyoroti dua proses paralel yang terjadi dalam tidur pascabelajar. Pertama, sel engram yang awalnya mengodekan memori menunjukkan pola reaktivasi yang dapat diprediksi, bagian dari prosedur otak yang terdokumentasi dengan baik untuk mengonsolidasikan memori selama tidur.

Penelitian ini juga mengungkap populasi neuron menarik lainnya, yang belum dikaitkan dengan memori tertentu. “Sel-sel calon engram” ini, sebagaimana para peneliti menyebutnya, semakin tersinkronisasi saat tikus tidur setelah belajar. Kemudian, kelompok neuron yang sama terus mengodekan memori baru yang berbeda.

“Sel-sel calon engram menunjukkan peningkatan koaktivitas dengan sel-sel engram yang ada selama tidur, yang menunjukkan bahwa interaksi ini membantu membentuk jaringan memori baru,” kata rekan penulis Kaoru Inokuchi, seorang profesor biokimia di Universitas Toyama di Jepang.

Para peneliti juga mengembangkan model jaringan saraf untuk mensimulasikan aktivitas di hipokampus, dengan harapan dapat lebih menjelaskan mekanisme yang mendasarinya.

Model tersebut menunjuk pada depresi dan penskalaan sinaptik, fenomena yang diketahui mengubah koneksi saraf selama tidur, sebagai hal yang mungkin penting untuk mengatur sel-sel engram ini – sebuah layanan yang berkurang dalam model ketika mekanisme tersebut dinonaktifkan.

Penelitian tersebut menemukan bahwa engram dan sel-sel engram menunjukkan ko-aktivasi yang menarik dalam tidur pasca-belajar, yang mengisyaratkan adanya koordinasi atau bahkan transfer data antara jaringan saraf untuk memori masa lalu dan yang akan datang.

Hal ini menunjukkan bahwa kualitas tidur di antara peristiwa pembelajaran dapat memengaruhi tidak hanya retensi kita terhadap apa yang telah kita pelajari sejauh ini, tetapi juga seberapa baik kita akan menyimpan informasi baru dalam waktu dekat.

Meskipun diperlukan lebih banyak penelitian, hal ini dapat menjadi wawasan yang berharga untuk pendidikan dan pengobatan gangguan memori, dan dapat membantu mengungkap cara-cara baru untuk membantu orang memaksimalkan kinerja kognitif mereka.

“Kami percaya bahwa memanipulasi aktivitas otak selama tidur atau pola tidur dapat mengungkap metode untuk meningkatkan memori dengan membuka potensi laten otak,” kata Inokuchi.

Namun, yang terpenting, temuan ini menambah banyaknya bukti yang ada bahwa kita semua harus menganggap tidur sebagai hal yang serius.

“Kami ingin orang-orang memahami bahwa tidur bukan hanya tentang istirahat – tidur memainkan peran penting dalam cara otak memproses informasi,” kata Inokuchi. “Dengan mengingat hal itu, kami berharap semua orang akan mulai lebih menghargai tidur dan menggunakannya sebagai cara untuk meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan.”

Studi ini dipublikasikan di Nature Communications.(yn)

Sumber: sciencealert

Kucing Besar Bernama Marcell Menjadi Viral, Diadopsi Bersama Sahabatnya

EtIndonesia. Internet telah jatuh cinta dengan kucing berhati besar bernama Marcell—dan mudah untuk mengetahui alasannya.

Dengan berat 10,4 kg, bulunya yang halus dan penuh kasih sayang, “kucing besar” ini memikat hati di seluruh negeri ketika SPCA Serving Allegany County, NY membagikan kisahnya di media sosial.

Dalam sebuah unggahan yang dengan cepat menjadi viral, penampungan tersebut memperkenalkan Marcell dengan biodata yang penuh dengan kepribadian:

“Saya Marcell, dan saya siap melangkah langsung ke dalam hati Anda dengan 10,4 kg cinta yang murni dan tanpa filter.

Dahulu kala, saya meninggalkan SPCA ini bersama sahabat saya, Aspen, di sisi saya. Bersama-sama, kami menemukan rumah yang indah dan manusia yang memuja kami. Namun ketika kesehatan orang yang kami cintai menurun dan akhirnya dia meninggal, kami mendapati diri kami kembali ke penampungan, menunggu kesempatan kedua.

Meskipun kami sangat merindukan pemilik kami sebelumnya, kami sangat percaya pada awal yang baru. Jadi, di sinilah saya, melangkah maju dengan percaya diri… dan sedikit goyah… menuju masa depan yang lebih cerah.

Sedikit tentang saya: Saat ini saya sedang dalam perjalanan kebugaran (turun 8 persen sejauh ini, terima kasih telah bertanya!). Namun, jangan biarkan ukuran tubuh saya membodohi Anda — saya masih bisa berlari kencang saat mendengar bunyi gemeretak kantong camilan. Saya juga suka diusap perut, digaruk kepala, dan dihujani kasih sayang.

Aspen dan saya dulu mengira kami adalah satu paket, dan meskipun kami ingin diadopsi bersama lagi, kami telah menerima gagasan untuk berpisah jika diperlukan. Kami akan selalu berteman, tetapi kami terbuka untuk cinta di tempat baru.

Jadi, apa pendapat Anda? Apakah Anda punya ruang di hati Anda (dan di sofa Anda) untuk pria bertubuh mewah seperti saya? Jika menurut Anda kita adalah pasangan yang sempurna, silakan lamar saya hari ini!

Marcell berusia sedikit di atas 7 tahun. Dia mencintai manusia, sangat menikmati kebersamaan dengan kucing, dan dapat diuji pada anjing sesuai permintaan.

Dan kemudian muncul kabar terbaru yang terbaik:

“KABAR TERBARU: Diadopsi & pulang bersama sahabatnya, Aspen!!!!”
Benar sekali—Marcell dan Aspen kini telah menetap di rumah baru mereka selamanya bersama-sama. Bukti bahwa sedikit kepribadian, banyak cinta, dan keajaiban internet dapat menciptakan akhir yang sempurna.(yn)

Sumber: sunnyskyz

PKK Umumkan Pembubaran, Akhiri Konflik Bersenjata Selama Lebih dari 40 Tahun dengan Turki

EtIndonesia. Menurut laporan dari kantor berita Firat (ANF) yang pro-Kurdi, organisasi Kurdi “Partai Pekerja Kurdistan” (PKK) hari Senin (12/5) mengumumkan pembubarannya, mengakhiri perjuangan bersenjata melawan pemerintah Turki yang telah berlangsung lebih dari 40 tahun. 

Pada bulan Februari lalu, PKK menyatakan akan segera melakukan gencatan senjata dengan Pemerintah Turki sebagai tanggapan atas seruan perlucutan senjata dari pemimpin mereka yang dipenjara, Abdullah Öcalan.

Menurut laporan AFP, PKK merilis pernyataan setelah mengadakan kongres pekan lalu, yang menyatakan: “Kongres ke-12 PKK memutuskan untuk membubarkan struktur organisasi PKK dan mengakhiri metode perjuangan bersenjata.”

Kantor berita Firat melaporkan pada tanggal 9 bahwa PKK telah berhasil menyelenggarakan Kongres ke-12 yang bertujuan untuk melakukan pelucutan senjata dan pembubaran organisasi.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, dalam pidatonya pada tanggal 10 sempat menyiratkan bahwa PKK sewaktu-waktu bisa mengumumkan pembubaran.

Pengumuman pembubaran PKK ini merupakan tanggapan terhadap seruan pendirinya, Abdullah Öcalan. Öcalan telah dipenjara sejak tahun 1999 di sebuah pulau dekat Istanbul. Pada Februari tahun ini, dia mendesak para pejuang PKK untuk meletakkan senjata dan membubarkan organisasi tersebut.

Dalam sebuah surat, Öcalan menyerukan agar kongres digelar untuk secara resmi mengambil keputusan ini.

Beberapa hari kemudian, pimpinan PKK pun menerima seruan Öcalan dan mengumumkan gencatan senjata.

Sekitar 20% dari 85 juta penduduk Turki adalah warga Kurdi. PKK awalnya bertujuan untuk mendirikan negara bangsa Kurdi. Sejak melancarkan pemberontakan bersenjata pada tahun 1984, konflik ini telah menyebabkan lebih dari 40.000 kematian. Organisasi ini dikategorikan sebagai organisasi teroris oleh Turki, Amerika Serikat, dan Uni Eropa (UE). (hui/yn)

AS dan Tiongkok Sepakat Turunkan Tarif Hingga 115%, Harga Minyak Dunia Melonjak Lebih dari 3%

EtIndonesia. Setelah dua hari perundingan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok di Swiss, kedua belah pihak pada Senin (12/5) mengeluarkan pernyataan bersama yang menyatakan sepakat untuk sementara menurunkan tarif tinggi yang sebelumnya diberlakukan satu sama lain. AS akan menurunkan tarif terhadap barang-barang Tiongkok menjadi 30%, sementara Tiongkok akan menurunkan tarif balasan terhadap barang-barang AS menjadi 10%. Sebagai respons, harga minyak dunia, indeks saham Hong Kong, dan nilai tukar dolar AS langsung melonjak.

Dalam konferensi pers setelah pertemuan dengan pejabat Tiongkok di Jenewa, Swiss, Menteri Keuangan AS, Scott Bessent mengatakan bahwa kedua negara telah mencapai kesepakatan untuk menurunkan tarif timbal balik sebesar 115% selama 90 hari guna meredakan ketegangan perdagangan.

Menurut pernyataan bersama yang dirilis Gedung Putih pada hari ini (12/5), AS akan menurunkan “tarif timbal balik” dari sebelumnya 125% menjadi sementara hanya 10%. Namun, tarif sebesar 20% yang diberlakukan sejak awal Februari terhadap Tiongkok terkait isu fentanyl akan tetap diberlakukan.

Dengan demikian, tarif yang sebelumnya dikenakan oleh AS terhadap barang-barang Tiongkok sejak awal tahun ini sebesar 145% diturunkan menjadi 30%.

Sementara itu, Beijing juga menurunkan tarif balasan terhadap produk AS dari 125% menjadi 10%.

Menurut laporan AFP, kabar bahwa AS dan Tiongkok sepakat menurunkan tarif secara signifikan membuat harga minyak dunia pada 12 Mei melonjak lebih dari 3%.

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 3,6% menjadi 63,24 dolar per barel; sedangkan minyak mentah Brent melonjak 3,4% menjadi 66,11 dolar per barel.

Indeks Hang Seng di pasar saham Hong Kong juga melonjak tajam, naik 762,94 poin atau 3,34%, mencapai 23.630,68 poin.

Nilai tukar dolar AS terhadap yen Jepang menguat 1,5% menjadi 147,62 yen per dolar AS; sementara terhadap euro naik 1,2% menjadi 1,1113 dolar per 1 euro.(hui/yn)

Perayaan Hari Falun Dafa Sedunia Dirayakan Secara Global, Puluhan Penghargaan Diterima oleh Falun Gong

EtIndonesia. Pada hari Minggu (11/5), ribuan praktisi Falun Gong dari wilayah New York Raya berkumpul di Union Square, Manhattan, untuk melakukan latihan bersama dan menampilkan pertunjukan seni dalam rangka merayakan Hari Falun Dafa Sedunia yang jatuh pada 13 Mei. Mereka juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada Kongres AS, anggota parlemen New York, dan berbagai tingkat pemerintahan atas dukungan serta penghargaan yang terus diberikan kepada Falun Gong.

Reporter NTDTV, Yu Liang, melaporkan: “Tanggal 13 Mei akan menandai Hari Falun Dafa Sedunia yang ke-26, sekaligus hari ulang tahun pendiri Falun Gong, Mr. Li Hongzhi. Tiga puluh tiga tahun lalu, Master Li mulai menyebarkan Falun Dafa dari Changchun, Tiongkok, ke seluruh dunia. Jutaan orang telah merasakan manfaat secara fisik dan mental.”

Praktisi Falun Gong, Sara mengatakan: “Saya berlatih bersama putri saya yang berusia 14 tahun, ini sangat luar biasa.”

Praktisi Falun Gong, Milene mengatakan: “Falun Gong berlandaskan prinsip Sejati, Baik, dan Sabar. Saya selalu menjunjung tinggi nilai-nilai ini dalam kehidupan saya sehari-hari.”

Diiringi musik yang menyentuh kalbu, ratusan praktisi Falun Gong melakukan latihan bersama di Union Square. Banyak warga yang hadir juga mulai belajar latihan Falun Dafa di tempat.

Warga yang belajar di lokasi, Miguel Loyola mengatakan: “Saya tertarik karena gerakannya sangat anggun.”

Hingga saat ini, Kongres AS dan berbagai tingkat pemerintahan serta anggota dewan di New York telah memberikan puluhan penghargaan untuk perayaan Hari Falun Dafa Sedunia 2025, dengan harapan prinsip Sejati, Baik, dan Sabar dapat membawa lebih banyak kebaikan bagi dunia.

Juru bicara Pusat Informasi Falun Dafa, Zhang Erping: “Hanya di Amerika Serikat saja, selama bertahun-tahun kami telah menerima lebih dari 3.000 penghargaan dari berbagai tingkatan pemerintahan.”

Sara: “Saya sangat berterima kasih kepada anggota DPR AS yang telah meloloskan ‘Undang-Undang Perlindungan Falun Gong’. Saya berharap Senat juga dapat meloloskannya tahun ini, dan setelah menjadi undang-undang, dapat membantu mengakhiri penganiayaan di Tiongkok.”

Warga New Jersey, Barry mengatakan: “Kalau dukungan terhadap Falun Gong bisa membantu menghentikan penganiayaan, saya sangat mendukung.”

Beberapa praktisi Falun Gong yang telah berlatih selama bertahun-tahun juga menyampaikan rasa terima kasih mereka kepada Master Li.

Praktisi Chen Liyan mengatakan: “Kakak saya dulu ikut kelas ceramah Master. Dia punya banyak penyakit – jantung, hati – dan berat badannya sekitar 180 pon. Setelah mulai berlatih, hanya dalam dua-tiga bulan, berat badannya turun menjadi sekitar 120-130 pon dan kesehatannya pulih. Itu membuat kehebohan di lingkungan kami saat itu.”

Praktisi Milene mengatakan: “Terima kasih Master, sungguh terima kasih.”

Praktisi Gu Hongwei mengatakan: “Ayah saya juga berlatih, jadi saya ikut berlatih dengannya. Sekarang sudah lebih dari 30 tahun.”

Praktisi Xing Kebin mengataka: “Selamat ulang tahun untuk Master! Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar itu baik!”

Pertunjukan dari para praktisi Falun Gong seperti marching band Tian Guo, tarian naga dan singa, genderang pinggang, tari klasik Tiongkok, serta paduan suara dari Sekolah Teratai Kecil mendapat sambutan hangat dari penonton.

Warga New York, Wesley mengatakan: “Pertunjukannya luar biasa, tarian dan lagunya sangat indah. Ini komunitas yang luar biasa.”

Warga New Jersey, Barry mengatakan: “Saya senang bisa menyaksikan pertunjukan ini.”(hui/yn)

Menjelang Kunjungan Trump ke Timur Tengah, Hamas Umumkan Pembebasan Sandera Warga AS

EtIndonesia. Untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas serta memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza, organisasi gerakan Islam Palestina Hamas pada 11 Mei mengumumkan bahwa mereka akan membebaskan sandera warga negara AS keturunan Israel, Edan Alexander, yang ditahan di Jalur Gaza.

Menurut laporan Reuters, kepala perunding Hamas, Khalil al-Hayya, menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Qatar, Mesir, dan Turki telah bekerja sama mendorong pembebasan Edan Alexander.

Hayya juga mengatakan: “Hamas mengkonfirmasi bahwa mereka siap memulai negosiasi intensif segera, dan berkomitmen serius untuk mencapai kesepakatan akhir guna mengakhiri perang serta melakukan pertukaran tahanan secara disepakati.”

Menurut laporan Associated Press (AP), utusan Presiden AS Donald Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, pada malam 11 Mei mengkonfirmasi kepada AP bahwa Hamas telah menyetujui pembebasan Edan Alexander, satu-satunya warga negara AS yang masih hidup dan ditahan di Gaza.

Pada 6 Mei lalu, Trump menyatakan bahwa masih ada 21 sandera warga Israel yang diyakini selamat di Gaza, yang mengejutkan keluarga mereka. Sementara pada 7 Mei, pejabat Israel menyebutkan bahwa masih ada 24 sandera yang masih hidup.(hui/yn)

Video: Muncul Sekelompok Ikan Raksasa Aneh di Bendungan Dalian, Bertubuh Hitam dan Berkumis

0

EtIndonesia. Baru-baru ini, kemunculan sekelompok ikan raksasa aneh di Bendungan Xishan, Dalian, Provinsi Liaoning, Tiongkok, menarik perhatian publik.

Menurut laporan media daratan Tiongkok, pada 6 Mei, seorang warga Dalian bermarga Wang sedang berjalan-jalan di sekitar Bendungan Xishan ketika ia menemukan sekelompok ikan besar yang aneh. Ikan-ikan tersebut berwarna hitam pekat, tidak bersisik, dan bertubuh besar — yang paling besar panjangnya hampir satu meter.

Wang menceritakan bahwa saat itu permukaan air tiba-tiba bergelombang deras, dan ketika dilihat lebih dekat, ternyata itu adalah sekelompok ikan besar yang belum pernah dia lihat sebelumnya. 

“Seluruh tubuhnya hitam pekat, berenangnya sangat cepat, dan yang paling aneh adalah tubuhnya tidak bersisik sama sekali,” ujarnya.

Sebagai seseorang yang cukup mengenal jenis-jenis ikan di wilayah perairan Dalian, Wang merasa ikan-ikan ini sangat asing baginya. Dia kemudian berhasil menangkap salah satu dari mereka. Ikan tersebut memiliki panjang lebih dari 50 cm dan berat sekitar 2,5 hingga 3 kg. Tubuhnya licin, tidak bersisik, dan di sekitar mulutnya tumbuh beberapa “kumis”.

Jadi, ikan apakah ini sebenarnya? Menurut Li Honglong, peneliti asosiasi di Museum Alam Dalian, ikan ini adalah Clarias gariepinus atau biasa disebut lele Afrika/Egyptian catfish (ikan patin Mesir). Ikan ini berasal dari sebagian besar wilayah perairan tawar di Afrika dan tergolong ikan air tawar tropis/subtropis.

Lele Afrika ini dikenal bersifat invasif — tidak hanya bersaing dengan spesies lokal di habitat yang sama, tetapi juga memangsa berbagai organisme air lainnya, sehingga dapat menguras sumber daya ekosistem. Ikan ini paling cocok hidup di suhu antara 25°C hingga 30°C, dan tidak bisa bertahan hidup di musim dingin secara alami di wilayah utara Tiongkok.

Li Honglong memperkirakan bahwa ikan lele Afrika yang ditemukan di Bendungan Xishan kemungkinan merupakan hasil dari tindakan pelepasan liar oleh seseorang.

Warganet Tiongkok pun berkomentar:

 “Jenis ikan ini memakan telur-telur ikan, ikan lokal di sungai bisa punah dengan cepat!”
 

“Ikan dari Mesir ini tidak bisa dimakan, penuh dengan racun!”

Sebelumnya, seorang wanita bernama Xu dari Changzhou, Jiangsu, secara ilegal melepaskan 12,5 ton lele Mesir — yang berasal dari  Sungai Nil — ke Danau Changdang. Pada Februari 2023, dia dikenai denda sebesar 58.000 yuan , dan seorang pedagang ikan bernama Liu juga diwajibkan menanggung tanggung jawab ganti rugi secara bersama.(hui/yn)

Pejabat AS: Tak Ada Satupun Kapal Kargo dari Tiongkok di Pelabuhan – Dampak Tarif Melebihi Pandemi

EtIndonesia. Penerapan tarif tinggi oleh Amerika Serikat terhadap barang-barang dari Tiongkok telah menyebabkan dampak serius pada ekspor Tiongkok. Pejabat pelabuhan di Pantai Barat AS baru-baru ini menyatakan bahwa dalam 12 jam terakhir, tidak ada satu pun kapal kargo dari Tiongkok yang berlabuh — sesuatu yang belum pernah terjadi bahkan sejak pandemi COVID-19 meletus.

Pada 9 Mei waktu setempat, pejabat pelabuhan di Pantai Barat AS mengatakan kepada CNN bahwa enam hari sebelumnya, tercatat ada 41 kapal kargo yang dijadwalkan berangkat dari Tiongkok menuju wilayah pelabuhan Teluk San Pedro, yang mencakup Pelabuhan Los Angeles dan Long Beach di California. Namun, pada tanggal 9, tidak ada satu kapal pun dari Tiongkok yang tiba di pelabuhan-pelabuhan tersebut.

CEO Pelabuhan Long Beach, Mario Cordero, menyebutkan: “Ini sangat mengkhawatirkan. Jumlah pembatalan pesanan dan kapal yang datang sekarang melebihi masa pandemi.” 

Lebih dari 63% barang di Pelabuhan Long Beach berasal dari Tiongkok — proporsi tertinggi di antara semua pelabuhan di AS.

Sejak AS menerapkan tarif tinggi sebesar 145% terhadap Tiongkok pada bulan April, ekspor barang dari Tiongkok ke AS turun drastis.

Perusahaan pelayaran terbesar kedua di dunia, Maersk, mengatakan kepada CNN bahwa volume pengiriman barang antara AS dan Tiongkok turun 30% hingga 40% dibandingkan level normal.

Sementara itu, data dari Administrasi Umum Kepabeanan Tiongkok yang dirilis pada 9 Mei menunjukkan bahwa ekspor barang ke AS pada bulan April mengalami penurunan 21% dibandingkan tahun sebelumnya — penurunan terbesar sejak Juli 2023 (23%). Proporsi ekspor Tiongkok ke AS juga turun dari 12,8% di bulan Maret menjadi 10,5%, level terendah dalam sejarah.

Tarif tinggi telah memberikan pukulan besar bagi perusahaan-perusahaan perdagangan luar negeri Tiongkok. Menurut laporan Tencent News, seorang pengusaha swasta di Jinhua, Zhejiang, bernama Wu Yue, menerima pemberitahuan pembatalan pesanan. Pabriknya semula hendak mengirim lebih dari 10.000 meja kerja elektrik ke AS, namun kini semuanya menumpuk di gudang tanpa kejelasan kapan bisa dikirim.

Di Yiwu, Zhejiang, Qiao Feng dan ayahnya mengelola pabrik pohon Natal. Pelanggan dari AS awalnya menjanjikan pesanan senilai 10 juta yuan tahun ini, tetapi setelah tarif diberlakukan, pesanan itu langsung dibatalkan bahkan sebelum produksi dimulai.

Bagi pabrik-pabrik di Tiongkok yang sudah mulai memproduksi pesanan untuk AS, kerugiannya lebih nyata. Sebuah pabrik kantong plastik di Quanzhou, Fujian, menumpuk lebih dari 80 ton produk di gudang karena belum tahu kapan bisa dikirim ke AS.

Setelah menghentikan produksi selama tiga hari, pemilik pabrik Wu Jiankang akhirnya terpaksa menerima pesanan untuk pasar domestik dengan harga “seperti tulang ayam” — hanya 6.500 yuan per ton, dengan keuntungan kurang dari 1%. Padahal untuk ekspor ke AS, harga per tonnya lebih dari 10.000 yuan .

Di media sosial Tiongkok, banyak video beredar yang menunjukkan tumpukan kontainer ekspor di berbagai pelabuhan yang belum jelas kapan bisa dikirim.

Menurut Reuters, perusahaan konsultan maritim menyebutkan bahwa kebijakan tarif AS terhadap Tiongkok telah menyebabkan “keruntuhan perdagangan”. Sejumlah perusahaan pelayaran kontainer besar telah menangguhkan sedikitnya enam jalur pelayaran reguler mingguan antara Tiongkok dan AS, dengan volume bisnis terdampak lebih dari 25.000 kontainer ukuran 40 kaki.

Beberapa pengusaha AS menyatakan bahwa mereka mulai membatalkan pesanan ke pabrik-pabrik Tiongkok, sambil menunggu kejelasan tarif di Tiongkok dan negara lain.

Pada 11 Mei, perundingan dagang putaran pertama antara AS dan Tiongkok berakhir di Jenewa, Swiss. Secara tidak biasa, PKT mengirim Menteri Keamanan Publik sebagai bagian dari delegasi, kemungkinan sebagai respons terhadap perhatian AS pada isu fentanyl. Menteri Keuangan AS, Scott Bessent menyatakan bahwa perundingan telah mencapai “kemajuan substansial.”

Penasihat ekonomi Gedung Putih, Hassett, sebelumnya mengatakan kepada Fox News bahwa pihak Tiongkok sangat ingin memulai kembali hubungan dagang dengan AS.

“Kelihatannya mereka (Tiongkok) benar-benar, sangat ingin kembali ke kondisi normal,” kata Hassett.(hui/yn)

India–Pakistan Sepakat Gencatan Senjata, Malam Pertama Tanpa Serangan – India Buka Kembali 32 Bandara

EtIndonesia. Setelah empat hari saling serang yang menewaskan sedikitnya 60 orang dan memaksa ribuan warga mengungsi, India dan Pakistan akhirnya sepakat melakukan gencatan senjata pada 10 Mei dengan mediasi Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Pada hari Senin (12 Mei), India menyatakan bahwa kedua negara mengalami “malam pertama yang tenang” dan mengumumkan pembukaan kembali 32 bandara. Para pemimpin militer dari kedua negara juga dijadwalkan membahas langkah-langkah selanjutnya.

Militer India mengatakan: “Di wilayah Kashmir dan sepanjang perbatasan India–Pakistan… semalam sebagian besar tetap tenang, tanpa laporan insiden apa pun. Ini adalah malam pertama yang damai dalam beberapa hari terakhir.”

Awalnya, masyarakat internasional meragukan efektivitas gencatan senjata tersebut, sebab tak lama setelah Trump mengumumkan gencatan senjata secara mengejutkan di media sosial, kedua pihak kembali saling menuduh melanggar perjanjian dalam hitungan jam.

Menurut laporan Central News Agency, kota perbatasan Poonch di wilayah Kashmir yang dikuasai India juga mengalami dua malam berturut-turut tanpa suara tembakan atau serangan artileri. Poonch merupakan salah satu daerah yang paling terdampak dalam konflik ini, dengan sedikitnya 12 warga tewas dan sekitar 60.000 penduduk kota itu mayoritas telah mengungsi.

Otoritas Pengelola Bandara India (Airports Authority of India, AAI) pada hari Senin mengumumkan dalam pernyataan bahwa 32 bandara domestik yang sebelumnya menghentikan layanan penerbangan sipil akibat konflik India–Pakistan kini dibuka kembali.

IndiGo, salah satu maskapai penerbangan terbesar di India, juga mengumumkan bahwa mereka akan secara bertahap mengaktifkan kembali rute-rute yang sempat dihentikan.

Otoritas bandara Pakistan telah lebih dahulu membuka kembali wilayah udara mereka sepenuhnya pada 10 Mei.

Selain itu, Kementerian Luar Negeri India pada 10 Mei telah mengumumkan bahwa para kepala operasi militer India dan Pakistan dijadwalkan mengadakan pembicaraan pada pukul 12 siang waktu setempat pada 12 Mei. Namun, Pakistan belum memberikan tanggapan terhadap permintaan komentar dari Reuters.(hui/yn)

AS – Tiongkok Mencapai Kesepakatan : Tiongkok Turunkan Hingga 10%, AS Turunkan ke 30%

EtIndonesia. Amerika Serikat dan Tiongkok pada hari Senin (12/5) , mengumumkan penangguhan sebagian tarif perdagangan selama 90 hari, setelah menyelesaikan perundingan dagang intensif di Jenewa, Swiss. Dalam pernyataan bersama, kedua belah pihak menyampaikan bahwa:

  • Tiongkok akan menurunkan tarif atas produk impor dari AS dari 125% menjadi 10%
  • Amerika Serikat akan menurunkan tarif atas produk impor dari Tiongkok dari 145% menjadi 30%

Kedua pihak menyebut telah mencapai kemajuan substansial dalam dialog dagang, yang menjadi sinyal kuat meredanya tensi dalam perang dagang dua negara ekonomi terbesar dunia ini.

Detail Kesepakatan dan Penjelasan Pejabat

Menurut laporan Bloomberg dan CNN, kesepakatan diumumkan menjelang sore waktu Beijing. Pemerintah AS menyatakan bahwa sebelum 14 Mei, pemerintahan Trump akan menurunkan tarif dari 145% menjadi 30%, sementara Tiongkok juga akan menurunkan tarif dari 125% menjadi 10%.

Namun, tarif AS atas produk yang terkait dengan fentanyl tidak termasuk dalam penangguhan ini.

Dalam konferensi pers yang digelar di Jenewa, Menteri Keuangan AS, Scott Bessent bersama Perwakilan Dagang AS, Jamieson Greer menyampaikan bahwa: “Kami telah menyepakati penangguhan selama 90 hari dan penurunan tarif secara besar-besaran. Kedua pihak akan menurunkan tarif mereka terhadap produk satu sama lain sebesar 115% secara total.”

Sementara itu, Gedung Putih dalam pernyataan resminya mengonfirmasi bahwa kebijakan “tarif setara” akan sementara diturunkan dari 125% menjadi 10%.

Sikap Tiongkok dan Rencana Lanjutan

Pihak Tiongkok belum memberikan banyak komentar di luar pernyataan resmi bersama. Dalam konferensi pers rutin, Kementerian Luar Negeri Tiongkok tidak menambahkan informasi lebih lanjut. Namun, dokumen resmi menyebut bahwa Wakil Perdana Menteri, He Lifeng akan terus memimpin negosiasi lanjutan bersama Bessent dan Greer, baik di Tiongkok, AS, maupun negara ketiga yang disepakati bersama.

Negosiasi lanjutan akan dilakukan pada level teknis untuk menyelesaikan berbagai persoalan ekonomi dan perdagangan.

Reaksi Pasar Global

Pengumuman ini langsung memicu gejolak positif di pasar global:

  • Dow Jones Futures melonjak 945 poin (+2,3%)
  • S&P 500 Futures naik 2,8%
  • Nasdaq Futures melonjak 3,6%
  • Nilai tukar dolar AS menguat 0,3% terhadap yen dan euro, mencapai level tertinggi dalam sebulan
  • Obligasi pemerintah AS mengalami tekanan jual
  • Harga minyak internasional naik, sementara emas turun lebih dari 2%

Di Asia, Indeks Hang Seng Hong Kong yang sebelumnya naik sekitar 200 poin, meledak naik hingga 719 poin (+3,1%) pada pukul 15.00 waktu setempat. Nasdaq Futures pun melonjak 700 poin, dan Dow Jones Futures naik lebih dari 900 poin.

Bursa saham Eropa turut menyambut positif:

  • FTSE 100 Inggris naik 50 poin
  • DAX Jerman naik 360 poin
  • CAC 40 Prancis naik 1,3%

Nada Berbeda dalam Konferensi Pers Kedua Negara

Menurut Bloomberg, dalam konferensi pers masing-masing, AS dan Tiongkok menyampaikan nada yang sedikit berbeda.

Bessent dan Greer menekankan bahwa diskusi berlangsung substansial dan konstruktif, serta merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk mencegah eskalasi tarif lebih lanjut.
 

Bessent juga menegaskan bahwa: “Kedua negara sama-sama tidak menginginkan pemisahan ekonomi (decoupling).”

Namun hingga berita ini diturunkan, pejabat Tiongkok belum memberikan keterangan tambahan di luar pernyataan bersama.

Isi Resmi Pernyataan Bersama

Mengutip siaran resmi kantor berita Xinhua, Pemerintah Tiongkok dan Amerika Serikat menyatakan bahwa:

  • Tiongkok akan menyesuaikan tarif berdasarkan pengumuman Komisi Tarif No.4 Tahun 2025, menangguhkan tarif tambahan 24% atas produk AS selama 90 hari, sambil tetap memberlakukan 10% tarif sisanya.
  • Tiongkok juga akan membatalkan tambahan tarif berdasarkan Pengumuman No.5 dan No.6 Tahun 2025, serta menangguhkan berbagai langkah balasan non-tarif yang diberlakukan sejak 2 April 2025.
  • Di sisi AS, tarif dari Executive Order No. 14257 (2 April 2025) akan diturunkan: 24% tarif ditangguhkan sementara 10% tetap diberlakukan.
  • AS juga akan membatalkan tambahan tarif berdasarkan Executive Order No. 14259 (8 April) dan Executive Order No. 14266 (9 April).

Kesimpulan

Kesepakatan ini membuka jalan untuk meredakan ketegangan dagang yang telah berlangsung selama bertahun-tahun, dan memberikan angin segar bagi pelaku pasar global yang selama ini dihantui ketidakpastian kebijakan tarif. Namun, penangguhan ini hanya berlaku selama 90 hari, sehingga arah selanjutnya akan sangat tergantung pada kelanjutan diplomasi dan komitmen kedua negara. (jhn/yn)

AS Izinkan Jerman Kirim 100 Rudal Patriot dan 125 Roket Jarak Jauh ke Ukraina

EtIndonesia. Menurut laporan The New York Times pada 10 Mei, Amerika Serikat telah memberikan izin kepada Jerman untuk mengalihkan 100 rudal pertahanan udara Patriot dan 125 roket jarak jauh ke Ukraina. Izin ini dikonfirmasi pada 9 Mei dan mencerminkan komitmen berkelanjutan Barat dalam mendukung militer Ukraina, sekaligus menandakan adanya perubahan sikap AS terhadap konflik Rusia-Ukraina.

Sebagai produsen utama amunisi tersebut, Amerika Serikat sebelumnya enggan memberikan secara langsung sistem rudal Patriot dan roket jarak jauh karena khawatir konflik dengan Rusia akan meningkat tajam. Oleh karena itu, AS memilih jalur tidak langsung dengan mengizinkan sekutunya, seperti Jerman, untuk menyalurkan bantuan tersebut, demi mengurangi risiko konfrontasi langsung dengan Moskow.

Jerman, yang kini memainkan peran semakin krusial dalam NATO, telah menjadi pemberi bantuan militer terbesar kedua untuk Ukraina, dengan total bantuan mencapai lebih dari 28 miliar euro. Bantuan tersebut meliputi tank, artileri, dan sistem pertahanan udara. Rudal Patriot yang dikirimkan kali ini mampu mencegat rudal balistik dan rudal jelajah, sehingga sangat penting bagi pertahanan Ukraina, apalagi mengingat Rusia baru-baru ini meningkatkan serangan dengan rudal balistik—menjadikan bulan April sebagai bulan dengan jumlah korban sipil terbanyak sejak awal perang.

Adapun 125 roket jarak jauh yang akan dikirim kemungkinan adalah amunisi untuk sistem M270 atau HIMARS, yang telah terbukti sangat efektif saat digunakan Ukraina dalam serangan balasan tahun 2022, khususnya untuk menghancurkan logistik dan gudang persenjataan Rusia secara presisi.

Kunjungan Kanselir Jerman yang baru, Friedrich Merz, ke Kyiv pada 10 Mei semakin mempertegas posisi Berlin. Dalam kunjungannya, Merz menyatakan kembali dukungan penuh Jerman kepada Ukraina dan mendesak Rusia agar segera menghentikan serangan militer. Bantuan militer ini sekaligus mencerminkan pergeseran besar dalam kebijakan pertahanan Jerman serta memperkuat solidaritas dan kesatuan NATO dalam menghadapi ancaman dari Rusia.(jhn/yn)

Kota Surgawi: Sebuah Kota Cemerlang yang Dikelilingi Bintang-bintang

EtIndonesia. Foto yang mengejutkan dunia ini pertama kali muncul dalam edisi 8 Februari 1994 majalah Amerika Weekly World News. Majalah tersebut mengklaim bahwa gambar ini diambil oleh Teleskop Hubble pada tanggal 26 Desember 1993, sehari setelah Hari Natal. Seorang peneliti NASA dikabarkan menyelundupkan foto itu keluar dan menyerahkannya kepada media untuk dipublikasikan secara diam-diam.

Dalam foto tersebut tampak jelas bahwa di tengah hamparan kosmos, terdapat sebuah kota yang bercahaya memukau, dikelilingi oleh bintang-bintang. Bentuk kota itu sangat terperinci: menara, pilar, kubah bangunan, bahkan menara pengawas terlihat dengan sangat jelas. Banyak yang bertanya-tanya—apakah ini adalah kota surga yang selama ini hanya ada dalam legenda.

Dr. Marcia Masson, seorang ilmuwan perempuan yang dikutip dalam laporan itu, menyebut pernyataan dari seorang ahli NASA yang mengatakan bahwa kota itu benar-benar surgawi, karena “tidak mungkin ada bentuk kehidupan yang bisa bertahan di ruang hampa yang dingin dan tanpa udara.”

Penemuan yang Bermula dari Sebuah Titik Kabur

Bagaimana foto ini bisa tertangkap? Semuanya bermula dari penemuan tak sengaja oleh Profesor Ken Wilson dari Universitas Florida. Saat itu, meskipun internet belum secanggih sekarang, NASA sudah mengunggah hasil foto Hubble ke situs web mereka untuk kepentingan penelitian umum.

Suatu hari, Wilson melihat sebuah titik kabur di salah satu foto. Dengan menggunakan kaca pembesar, dia meneliti foto itu lebih detail dan merasa bahwa bentuk kabur tersebut tidak biasa. Dia kemudian melaporkan temuannya ke NASA.

Hubble sendiri mengorbit sekitar 325 mil di atas permukaan Bumi, jauh di atas lapisan atmosfer yang bisa menyebabkan distorsi gambar. Para pakar NASA pun mengeliminasi kemungkinan bahwa kaburnya gambar disebabkan oleh gangguan atmosfer atau kerusakan lensa. Karena keanehan ini dianggap serius, NASA menggelar rapat darurat, lalu memutuskan untuk meningkatkan resolusi teleskop dan mengarahkan kembali Hubble tepat ke titik tersebut guna memotret ulang area itu secara lebih jelas.

Tanggal 2 Desember 1993, pesawat luar angkasa Endeavour mengirim tujuh astronot untuk melakukan pemeliharaan dan peningkatan sistem Hubble. Setelah semuanya siap, pada 26 Desember, hari pengungkapan kebenaran pun tiba.

Kota yang Muncul dari Kabut Antariksa

Konon, ketika Hubble kembali memotret area tersebut, para ilmuwan berkumpul di sebuah ruang laboratorium NASA, memperhatikan layar proyeksi besar di dinding. Apa yang sebelumnya hanyalah kabut samar kini menjadi semakin jelas, dan akhirnya, sebuah kota bercahaya muncul dari kegelapan antariksa.

Meski tampak kecil—tak lebih besar dari telapak tangan di layar—kota ini sesungguhnya sangat besar, membentang miliaran kilometer, dan bergerak seiring dengan galaksi di sekitarnya, bukan benda statis yang diam di tempat.

Setelah foto tersebut bocor ke publik, banyak pihak meminta klarifikasi dari NASA. Namun, juru bicara NASA menolak memberikan komentar, hanya menyatakan bahwa pihak mereka masih “menunggu hasil analisis lebih lanjut dari foto 26 Desember.” Meskipun begitu, desas-desus menyebar cepat. Ada yang menyebut bahwa foto ini sampai menarik perhatian Presiden Bill Clinton saat itu, bahkan Paus Yohanes Paulus II kabarnya meminta salinan foto tersebut dikirim ke Vatikan. Namun karena NASA tidak pernah memberikan tanggapan resmi, Vatikan pun memilih untuk menangani masalah ini secara tertutup dan tidak mempublikasikannya.

Gema yang Muncul Kembali Setelah 15 Tahun

Walau foto dari Weekly World News ini sangat mengejutkan, publik saat itu tidak terlalu memperhatikannya. Barulah pada tahun 2009, majalah tersebut kembali menerbitkan ulang artikel dan foto tersebut, dan kali ini meledak menjadi sensasi di seluruh dunia maya.

Banyak orang langsung membuka arsip foto NASA dan berburu gambar-gambar aneh lainnya. Salah satu yang paling menggemparkan adalah foto sebuah nebula berbentuk persegi berwarna merah. Nebula itu terlihat memiliki struktur bertingkat seperti tangga, seolah-olah difoto dari atas sebuah piramida kuno. Beberapa orang bahkan menyebutnya “tangga menuju surga.”

Nebula ini terdaftar dengan kode HD 44179, terletak di konstelasi Unicorn (Monoceros), berjarak sekitar 2.300 tahun cahaya dari Bumi. Di pusatnya terdapat sistem bintang ganda yang sekarat. Normalnya, cahaya dari bintang akan memancar merata ke segala arah dan membentuk struktur bulat. Tapi dalam kasus ini, struktur persegi yang jelas sangat tidak biasa, dan sampai hari ini, fenomena ini masih menjadi misteri bagi para astronom.

Apakah benar ada kota surgawi di antara bintang-bintang, atau ini hanya ilusi optik, kebocoran data, atau bahkan kisah fiksi yang menyusup ke tengah realitas ilmiah?

Yang jelas, kisah ini mengingatkan kita bahwa semesta menyimpan lebih banyak rahasia daripada yang bisa kita bayangkan. Dan mungkin, di suatu sudut langit yang jauh, ada kota bercahaya yang menunggu ditemukan kembali. (jhn/yn)

India Hampir Picu Kiamat Asia Timur? Rudal Nyaris Hantam Fasilitas Nuklir Milik Pakistan, AS Langsung Turun Tangan

EtIndonesia. Setelah pengumuman gencatan senjata mendadak pada awal Mei, medan pertempuran di Asia Selatan berubah dari hiruk-pikuk menjadi sunyi senyap. Namun yang paling menakutkan bukanlah tembakan atau ledakan di medan perang, melainkan sebuah aksi sepihak penuh risiko dari India yang dilakukan tepat sebelum gencatan senjata diumumkan—yakni serangan rudal yang hampir memicu perang nuklir dan menjadikan krisis ini sebagai ancaman global.

Menurut laporan The New York Times pada 11 Mei, alasan sebenarnya Amerika Serikat tiba-tiba mengubah sikap dan aktif menengahi konflik bukan karena kesadaran akan perdamaian, melainkan karena sebuah rudal India nyaris menghantam fasilitas nuklir penting milik Pakistan. 

Sumber anonim menyebutkan bahwa beberapa jam sebelum gencatan senjata diumumkan, Angkatan Udara India melancarkan serangan kejutan terhadap sejumlah target strategis di Pakistan. Salah satu yang paling utama adalah Pangkalan Udara Nur Khan, yang merupakan pusat komando udara strategis Pakistan dan terletak sangat dekat dengan fasilitas pengelolaan senjata nuklir negara tersebut. Bila titik jatuh rudal tersebut meleset sedikit saja, Pakistan bisa menganggapnya sebagai ancaman strategis serius dan memicu reaksi nuklir sebagai bentuk pembalasan.

Namun yang lebih mengejutkan lagi adalah target serangan lainnya: Pegunungan Kirana, yang dikenal dengan nama sandi “Gunung Hitam”, merupakan lokasi paling rahasia bagi penelitian dan penyimpanan senjata nuklir Pakistan. 

Citra satelit dan analisis lintasan rudal dari berbagai lembaga intelijen menunjukkan bahwa sebuah rudal BrahMos milik India menghantam mulut terowongan di kawasan tersebut. Meski tidak menyebabkan kerusakan langsung pada instalasi bawah tanah, lokasi jatuhnya rudal sangat sensitif dan langsung memicu kewaspadaan global akan potensi eskalasi.

Pentagon pun menaikkan siaga. Sebuah pesawat intai nuklir B-350 AMS milik militer AS segera diterbangkan dari pangkalan luar negeri dan melakukan patroli intensif di wilayah udara Pakistan. Banyak media internasional menilai bahwa tindakan ini merupakan tanggapan langsung AS terhadap ancaman krisis nuklir yang sangat nyata.

Yang menarik, dalam konferensi pers setelah gencatan senjata diumumkan, militer Pakistan dengan tegas menyatakan bahwa mereka “tidak pernah meminta campur tangan pihak ketiga”, seolah ingin menegaskan bahwa proses mediasi bukan berasal dari inisiatif Islamabad. Pernyataan ini dianggap sebagai sanggahan terhadap narasi beberapa media Barat yang justru menyebut India sebagai pihak yang lebih “tenang dan terkendali.” Berdasarkan berbagai sumber yang saling mendukung, pihak yang sebenarnya meminta penghentian konflik adalah India sendiri.

Beberapa narasumber yang memahami dinamika keamanan Asia Selatan menyebutkan bahwa setelah peluncuran rudal, India mulai menyadari bahwa mereka telah nyaris melintasi “garis merah nuklir” milik Pakistan. Dalam kepanikan, India pun mencari jalan keluar melalui perantara diplomatik. Aksi militer yang dimulai dengan provokasi berani justru berakhir dengan ketakutan dan keraguan.

Seorang penasihat keamanan kawasan yang enggan disebut namanya bahkan menyindir, “India bukan dihentikan oleh diplomasi, tapi dihentikan oleh rasa takutnya sendiri.”

Namun, gencatan senjata yang mendadak ini tidak disertai mekanisme pemantauan, perjanjian pengendalian wilayah, atau proses penarikan pasukan. Bisa dikatakan ini hanyalah tombol “jeda” sementara, bukan solusi permanen. India tampak ingin menarik diri dengan cepat, sedangkan Pakistan berharap dunia internasional dapat melihat siapa sebenarnya yang menjadi provokator utama. Krisis yang hampir mencapai ambang perang nuklir namun tiba-tiba mereda ini menjadi peringatan keras bahwa kawasan ini sangat rentan terhadap salah perhitungan dan keputusan sembrono.

Situasi ini menunjukkan bahwa pengambilan keputusan militer India masih rentan terhadap inkonsistensi dan kesalahan strategi, serta minimnya kendali terhadap risiko eskalasi bersenjata. Dalam konteks kekuatan militer India dan Pakistan yang kini tak lagi timpang seperti dulu, satu kesalahan kecil saja bisa memicu efek domino yang mengacaukan seluruh sistem keamanan Asia Selatan.

Gencatan senjata tidak berarti konflik telah berakhir, justru memperlihatkan betapa rapuhnya stabilitas strategis kawasan ini. Ketegangan militer yang hanya berhenti karena alasan “nuklir” ini mengungkap bahwa India sebagai salah satu kekuatan regional sedang bermain api di tepi jurang perang besar. Sementara itu, menyelesaikannya dengan embel-embel “mediasi pihak ketiga” hanyalah sekadar kosmetik diplomatik untuk menutupi aksi militer yang hampir lepas kendali.(jhn/yn)

“Generasi Paling Sial” Hidupnya Penuh Nestapa: Tak Mampu Beli Rumah, Dana Pensiun pun Hampir Kering

EtIndonesia. Apakah kamu termasuk dalam daftar ini? Generasi Z mengeluh bahwa media sosial telah menghancurkan masa kecil mereka, Generasi Milenial pasrah karena tak mampu membeli rumah, dan Generasi Baby Boomers khawatir karena masa pensiun tak terjamin.

Tampaknya setiap generasi memiliki beban dan tantangannya masing-masing. Namun baru-baru ini, majalah ternama The Economist secara spesifik menunjuk Generasi X (mereka yang lahir antara tahun 1965 hingga 1980) sebagai “generasi paling sial sepanjang sejarah”. 

Mereka dinilai bukan hanya tak mampu membeli rumah, tetapi juga mengalami pertumbuhan upah paling lambat, serta kemungkinan besar akan menjadi kelompok pertama yang terdampak runtuhnya sistem pensiun dan pemotongan besar-besaran terhadap tunjangan sosial.

Dalam laporan berdasarkan survei lembaga riset pasar Ipsos di 30 negara, The Economist menyatakan bahwa sebanyak 31% anggota Generasi X menilai diri mereka “kurang bahagia” atau “sama sekali tidak bahagia”, jauh lebih tinggi dibanding Generasi Z maupun Milenial. Terjepit di antara Generasi Baby Boomers dan Milenial, Generasi X menghadapi bukan hanya krisis paruh baya yang berkaitan dengan kesehatan dan karier, tetapi juga tekanan ganda karena harus membesarkan anak-anak sekaligus merawat orangtua yang sudah lanjut usia.

Di Amerika Serikat, Generasi X menghabiskan rata-rata 5% dari pengeluaran mereka untuk merawat anak-anak di bawah usia 18 tahun atau orangtua di atas usia 65 tahun, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Generasi Baby Boomers yang hanya menghabiskan 2%. Sementara itu, di negara-negara Eropa seperti Italia dan Spanyol, makin banyak anak muda yang karena tekanan ekonomi memilih tetap tinggal bersama orangtua, membuat beban keuangan keluarga Generasi X semakin berat.

Meskipun pendapatan riil Generasi X (yang telah disesuaikan dengan inflasi) secara statistik lebih tinggi daripada generasi orangtua mereka, laju pertumbuhannya adalah yang paling lambat di antara semua generasi. The Economist menekankan bahwa ketika Generasi X seharusnya berada dalam masa keemasan karier mereka, yakni di usia 30 hingga 40 tahun, mereka justru dihadapkan pada kehancuran gelembung dot-com awal 2000-an dan krisis keuangan global tahun 2008. Saat Baby Boomers menikmati hasil pensiun dan Milenial mendapat keuntungan dari booming pasar saham, Generasi X justru mengalami “dekade yang hilang”, kehilangan momentum untuk mengakumulasi kekayaan secara cepat.

Masalah lain yang tak kalah berat adalah sektor properti—ibarat mimpi buruk yang tak berkesudahan. Banyak anggota Generasi X kesulitan mendapatkan pinjaman karena kredit yang ketat atau harus menanggung bunga hipotek yang melonjak. Tak sedikit dari mereka gagal membayar cicilan dan rumah mereka disita, memaksa mereka kembali menyewa rumah dan gagal memiliki aset riil. Penelitian Universitas Arkansas Tengah di AS mengungkapkan bahwa pada usia 31 tahun, kekayaan rata-rata Generasi Milenial dan Generasi Z sudah dua kali lipat lebih tinggi daripada kekayaan rata-rata Generasi X pada usia yang sama. Tren kesenjangan kekayaan ini juga terlihat di berbagai negara Eropa.

Namun yang paling membuat Generasi X merasa putus asa bukan hanya karena kesulitan yang mereka alami saat ini, tetapi juga kekhawatiran yang membayangi masa depan. Dana jaminan sosial Amerika diprediksi akan habis pada tahun 2033, tepat ketika mayoritas Generasi X mulai memasuki usia pensiun. Hal ini berarti mereka berpotensi menghadapi pemotongan dana pensiun sebesar 20% hingga 25%. Dan ini bukan hanya terjadi di AS—banyak negara Eropa juga menghadapi krisis serupa, yang bisa menjadikan Generasi X sebagai generasi pertama di abad 21 yang benar-benar ditinggalkan oleh sistem jaminan sosial.

Ekonom David Blanchflower dalam teorinya yang terkenal, “Kurva U Kebahagiaan Hidup,” juga memperkuat gambaran suram ini. Teori tersebut menyatakan bahwa tingkat kebahagiaan manusia cenderung tinggi saat muda dan di usia tua, namun mencapai titik terendah saat paruh baya—dan Generasi X saat ini tepat berada di lembah gelap tersebut.

Kategori Generasi Berdasarkan Tahun Kelahiran:

  • Generasi Baby Boomers: Lahir antara tahun 1946 hingga 1964
  • Generasi X: Lahir antara tahun 1965 hingga 1980
  • Generasi Milenial (Y): Lahir antara tahun 1981 hingga 1996
  • Generasi Z: Lahir antara akhir 1990-an hingga awal 2010-an.(jhn/yn)