oleh Chen Ting
Seorang sumber yang mengetahui masalah mengatakan, bahwa karena ketidakpastian geopolitik, Apple sedang bernegosiasi dengan pemasok untuk memproduksi MacBook di Thailand dan terus mengalihkan kapasitas produksinya keluar dari Tiongkok.
Menurut laporan “Nikkei Asia”, sumber mengatakan bahwa Apple telah memproduksi Apple Watch secara massal di Thailand selama lebih dari setahun, yang menunjukkan bahwa Thailand dan bahkan Asia Tenggara secara keseluruhan semakin penting sebagai basis produksi alternatif di luar dari Tiongkok.
Pemasok yang terlibat dalam negosiasi adalah pelanggan lain yang sudah memiliki basis produksi di Thailand dan saat ini sedang mendiskusikan kemungkinan memproduksi komponen dan perakitan MacBook secara lokal, kata sumber tersebut.
“Idealnya, Apple akan meminta kami untuk mengikuti contoh pemasok lain dan mendirikan pabrik MacBook di Vietnam, tetapi kami menawarkan alternatif pembuatan produk di pabrik kami yang ada di Thailand, di mana masih banyak kapasitas yang tersisa yang dapat dimanfaatkan”, kata salah seorang eksekutif dari perusahaan pemasok.
“Karena MacBook awalnya akan dirakit di Vietnam, kami juga dapat menyediakan komponen dari pabrik Thailand… Itu hanya butuh waktu 2 atau 3 hari untuk pengiriman logistik dan urusan bea cukai”, kata eksekutif tersebut.
Seorang eksekutif dari perusahaan pemasok lain mengatakan, bahwa perusahaannya sedang membangun pabrik baru di Thailand untuk dapat memproduksi perangkat elektronik Apple termasuk MacBook dan lainnya. Pembangunan pabrik tersebut akan selesai pada tahun ini.
Seorang eksekutif dari perusahaan pemasok ketiga mengatakan bahwa perusahaannya telah menyiapkan jalur produksi percobaan untuk MacBook di Thailand, tetapi perusahaan juga sedang mencari lahan di Vietnam sebagai rencana cadangan.
Nikkei Asia melaporkan sebelumnya bahwa mulai paruh pertama tahun ini, perusahaan Apple berencana untuk memproduksi MacBook secara massal di Vietnam, ini adalah produk unggulan Apple pertama yang diproduksi di luar Tiongkok.
Tidak mudah bagi Apple dan pemasoknya untuk memindahkan produksi dari Tiongkok karena mereka telah menghabiskan puluhan tahun membangun rantai pasokan yang besar di Tiongkok. Namun, ketegangan antara AS dan Tiongkok memaksa produsen untuk merestrukturisasi rantai pasokan mereka, sebuah tren yang tampaknya sedang meningkat.
Dalam beberapa tahun terakhir, Apple secara bertahap mengalihkan beberapa kapasitas produksi AirPods, Apple Watch, iPad, dan MacBook ke Vietnam utara. Nikkei Asia menganalisis jumlah pemasok Apple di Vietnam meningkat dari 14 pada tahun 2018 menjadi 25 pada tahun 2021.
Eddie Han, analis senior di Isaiah Research mengatakan bahwa karena kenaikan biaya tenaga kerja dan tanah di Vietnam utara, setahu dirinya, beberapa pemasok sudah mulai mencari tanah di Vietnam tengah.
Hari Sabtu lalu, Mike Gallagher, Ketua Komite Seleksi Persaingan Strategis Antara Amerika Serikat dan Partai Komunis Tiongkok (Select Committee on the Strategic Competition Between the United States and the Chinese Communist Party), mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg bahwa Apple berada di posisi jantung dalam “pemisahan selektif” antara AS dengan Tiongkok.
Mike Gallagher mengatakan : “Apple berada di jantung aspek paling kompleks dari persaingan ini, dan perusahaan dengan kehadiran signifikan di Tiongkok mau tak mau harus menghadapi kenyataan, bahwa beberapa bentuk pemisahan ekonomi selektif tidak dapat dihindari.”
“Tindakan itu (decoupling) akan terus berlanjut”, kata Gallagher. (sin)