oleh Li Zhaoxi
Banyak warga Amerika Serikat menyatakan keprihatinan tentang objek tak dikenal yang memasuki wilayah udara negara tersebut, terutama setelah insiden balon mata-mata Tiongkok belum lama ini. Selama sidang dengar pendapat di Kongres AS pada Rabu (19/4), Sean Kirkpatrick, Direktur All-domain Anomaly Resolution Office (AARO) Kementerian Pertahanan AS mengatakan kepada anggota parlemen bahwa AARO saat ini sedang melacak lebih dari 650 fenomena udara tak dikenal (unidentified anomalous phenomena. UAP).
Selama sidang di hadapan Komite Angkatan Bersenjata Senat, Sean Kirkpatrick mengungkap dua kasus benda terbang tak dikenal (UFO) yang diamati oleh drone militer AS. Salah satu video yang dipertunjukkan memperlihatkan objek berbentuk bola yang diamati di Timur Tengah pada tahun 2022. Tetapi kasusnya tetap tidak terpecahkan karena kurangnya data.
Seperti laporan sebelumnya, Kirkpatrick mengatakan bahwa kurangnya informasi yang dapat diverifikasi membuat banyak kasus AARO sulit untuk ditutup. Alhasil, hanya “beberapa” kasus yang berhasil ditutup. “Saya tidak akan menutup kasus di mana kita tidak bisa memperdebatkan kesimpulannya.”
Kirkpatrick mengatakan kepada panel bahwa kantornya saat ini sedang meninjau lebih dari 650 insiden UAP yang dilaporkan oleh personel militer, meningkat dari 510 dalam laporan UAP terbaru yang dirilis oleh komunitas intelijen pada bulan Januari tahun ini.
Kirkpatrick mengatakan bahwa sebagian besar laporan UAP masih mengikuti tren sebelumnya, yakni objek tak dikenal itu terbang pada ketinggian antara 15.000 hingga 25.000 kaki, yang merupakan wilayah terbang bagi pesawat militer.
52% dari laporan melibatkan objek yang digambarkan sebagai “bulat atau berbentuk bola”. Sebagian besar objek bulan memiliki ukuran mulai dari 1 hingga 4 meter dan digambarkan sebagai “berwarna logam putih, perak, atau yang setengah tembus pandang” dengan kecepatan mulai dari diam hingga dua kali kecepatan suara.
Tetapi di hadapan anggota parlemen Sean Kirkpatrick memperjelas bahwa kantornya tidak menemukan bukti adanya aktivitas alien.
“Saya juga harus mempertegas bahwa dalam penelitian kami, AARO sejauh ini tidak menemukan bukti yang kredibel tentang aktivitas manusia luar angkasa atau alien, teknologi dunia lain, atau objek yang melanggar hukum fisika yang kita ketahui”, kata Kirkpatrick.
“Sebagian besar laporan benda tak dikenal yang diterima oleh AARO menunjukkan ciri-ciri biasa, termasuk balon, gaung, fenomena alam, atau sumber lain yang mudah dijelaskan.”
Ketika ditanya tentang kemampuan Rusia dan Tiongkok untuk menyerang dan memata-matai Amerika Serikat, Kirkpatrick mengatakan : “Ada indikasi bahwa beberapa kasus terkait dengan kemampuan asing. Kami akan menyelidikinya bersama dengan mitra (komunitas intelijen) kami.”
Kirkpatrick juga mendesak penggemar UFO untuk menyerahkan analisis penelitian mereka tentang insiden UAP ke jurnal ilmiah peer-review yang kredibel, dan AARO juga berusaha melakukan hal yang sama.
“Begitulah cara kerja sains, bukan melalui blog atau media sosial”, imbuhnya. (sin)