Di Balik Penolakan Negara Lain Terhadap Beijing Baru-Baru Ini

Oleh : Zhou Xiaohui

Baru-baru ini pemerintah Beijing agak gusar. Terhadap pengungkapan yang kerap dilakukan oleh media massa Australia mengenai intervensi dan penyusupan Partai Komunis Tiongkok (PKT) pada politik Australia, pemerintah Australia beberapa hari lalu mengajukan rancangan resolusi anti-spionase dan anti-intervensi asing pada Dewan Konselir Australia, ini adalah reformasi hukum berskala terbesar anti-spionase dan anti-intelijensi selama puluhan tahun terakhir di Australia. PM Australia Turnbull menyatakan, undang-undang baru ini adalah reformasi terbesar untuk menghadapi kegiatan mata-mata, anti spionase dan politik uang.

Epochtimes.id- Pada 9 Desember lalu Turnbull kembali menyatakan, beberapa waktu lalu ia telah menyatakan “sangat tidak senang” dengan perilaku pihak Beijing melakukan intervensi terhadap negara lain, menurutnya pemerintah negara lain berhak untuk menyatakan pandangan mereka, “Tapi melobi secara diam-diam, terutama melobi diam-diam seperti yang kita lihat terjadi baru-baru ini sangat tidak bisa diterima”. Ia bahkan dengan menggunakan Bahasa Mandarin mengatakan “warga Australia akan bangkit”.

Terhadap pernyataan Turnbull ini, pejabat Kedubes Beijing untuk Australia menyatakan amarahnya dan mengancam agar politisi Australia tidak terus-terusan menggambarkan PKT sebagai musuh.

Sementara juru bicara Kemenlu Beijing juga menggunakan nada bicara yang serupa, mengatakan “hal ini murni mengada-ada dan merusak hubungan antara RRT dan Australia, serta merusak pondasi kepercayaan dan kerjasama kedua negara.”

Apakah benar hanya mengada-ada, media Australia sejak awal telah memberikan jawaban.

Seperti situs media sosial Fairfax tanggal 28 November lalu mengungkap mantan wakil chief whip konselir oposisi Partai Buruh yang bernama Sam Dastyari mendatangi mantan Ketua Australian Association for Promotion of Peaceful Unification yang bernama Huang Xiangmo untuk memberikan informasi, memperingatkan Huang bahwa teleponnya telah disadap oleh Biro Intelijensi Keamanan Australia dan Sam memintanya agar berbicara di luar ruangan dengan ponsel tetap ditinggalkan di dalam ruangan.

Huang Xiangmo pernah menyumbang ratusan ribu dolar Australia pada kedua partai politik, dan juga pernah membayarkan biaya pengadilan bagi Sam.

Huang Xiangmo (smh.com.au)

Selain itu, media juga mengungkap tahun lalu di saat Sam dan Huang menghadiri konferensi pers yang digelar oleh media massa berbasis Bahasa Mandarin, ia telah melanggar kebijakan Partai Buruh, rekaman suara Sam yang mendukung sikap PKT mengenai masalah di Laut Selatan Tiongkok juga diungkap, kemudian Sam pun menjadi sasaran kecaman publik.

Di tengah situasi seperti itu, pemimpin Partai Buruh Bill Shorten menuntut Sam agar mengundurkan diri dari posisi wakil chief whip konselir dan menjadi konselir baris belakang.

Fairfax kemudian juga mengungkap bahwa Shorten tahun lalu juga pernah secara pribadi mendatangi kediaman Huang Xiangmo, dalam rangka menggalang dana kampanye, sehingga topik penyusupan PKT ini pun semakin mencuat tinggi.