oleh Zhao Fenghua, Zhang Danxia, ββββdan Wang Yanqiao
Beberapa hari lalu, setelah maskapai China Eastern Airlines menggunakan pesawat buatan dalam negeri Tiongkok C919 terbang dari Kota Shanghai menuju Chengdu, gagal membawa penumpang dari Kota Chengdu menuju Shanghai, malah digantikan sementara oleh Airbus A320. Akibatnya muncul spekulasi bahwa C919 mungkin mengalami masalah teknis
Pada 29 Juni pagi, penerbangan China Eastern Airlines MU9197 dengan pesawat C919, setelah terbang dari Shanghai ke Chengdu, gagal membawa penumpang lainnya kembali ke Shanghai seperti dengan rencana penerbangannya. Setelah penundaan hampir dua jam, akhirnya penumpang yang menuju Shanghai diangkut dengan pesawat buatan Airbus A320.
Li Yuanhua, seorang cendekiawan yang tinggal di Australia mengatakan : “Pasti ada masalah dengan pesawatnya, dan itu pasti bukan masalah kecil. Karena sebelumnya, Partai Komunis Tiongkok sudah gembar-gembor tentang pesawat buatan domestik ini, sebagai suatu keberhasilan Tiongkok yang patut dibanggakan. Namun, setelah lebih dari seratus jam pesawat C919 ini menjalani penerbangan perdananya, muncul masalah serius, bahkan perlu di-grounded untuk sementara waktu, sehingga serba salah jika dilaporkan.β
Menurut media Hong Kong “South China Morning Post”, apa yang didengungkan PKT sebagai pesawat penumpang domestik pertama Tiongkok sebenarnya sangat bergantung pada komponen dan teknologi dari Amerika Serikat dan Eropa. Di antaranya, mesin pesawat C919 itu adalah produksi oleh CFM International, sebuah perusahaan gabungan usaha antara Amerika Serikat dengan Perancis.
Li Yuanhua mengatakan : βPertanyaan terpenting adalah bahwa pesawat ini sebenarnya adalah produk perakitan, dan seluruh komponen intinya dibuat di Amerika Serikat dan Eropa. Kemudian, selama proses perakitan, sistem kontrol elektronik dan sistem mekanis itu perlu disesuaikan dengan persyaratan yang ditentukan pabrik pembuatnya. Sedangkan di bawah sistem PKT, yang korupsi menembus ke setiap aspek, bisa jadi teknisi yang benar-benar memahami teknologi tidak bisa mendapatkan dana penelitian ilmiah inti untuk melakukan eksperimen nyata. Jadi jika terjadi gangguan, mereka tidak tahu lagi bagaimana mengatasinya.β
Analisis Li Yuanhua menunjukkan, karena Tiongkok menghadapi pengepungan teknis dari komunitas internasional, prospek tentang produksi massal pesawat penumpang C919 menjadi suram.
“Karena internasional telah memberlakukan blokade teknologi menyeluruh terhadap Tiongkok saat ini. Pasokan komponen inti bisa terhenti kapan saja, sedangkan Tiongkok sendiri belum mampu membuatnya. Jadi meskipun perakitan berhasil diselesaikan, tetapi memproduksinya secara massal untuk menggantikan pesawat besar di dunia jelas tidak mungkin terwujud”, kata Li Yuanhua,
Seorang pria warga Shanghai bermarga Wang mengatakan bahwa dirinya tidak berani terbang dengan pesawat penumpang C919 karena khawatir dengan risiko keselamatan.
Wang mengatakan : “Sejak awal (penelitian dan pengembang dilakukan) hingga sekarang, kira-kira 20 tahun telah berlalu, Dari dahulu (PKT) memang ingin memiliki pesawat buatannya sendiri, tetapi terus mengalami kegagalan. Memang ini adalah proyek penampilan yang mereka banggakan. Tetapi saya takut terbang dengannya. Biar pemimpin yang naik terlebih dahulu, kita menghormati mereka, kalau mereka sudah menjadikan pesawat khusus yang mereka gunakan seperti C919 ini, maka kita baru percaya dan terbang dengannya.” (sin)