Vance Voetberg
Ketika terik matahari semakin menyengat di negara ini, dengungan kolektif pendingin ruangan memenuhi udara, menawarkan tempat berlindung yang menyegarkan dari panas yang tak kunjung henti.
Namun, di tengah kenyamanan yang sejuk ini, beberapa ahli kesehatan tampak khawatir: Mungkinkah AC (Air Conditioner) berdampak buruk bagi Anda?
Dampak AC terhadap Kualitas Udara
Tampaknya tidak ada titik temu mengenai dampak AC terhadap kualitas udara dalam ruangan, yang merupakan komponen dasar dari kesehatan yang baik. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa AC dapat meningkatkan kesehatan jantung dengan meningkatkan kualitas udara. Namun, penelitian lain mengaitkan AC dengan peningkatan sick building syndrome (SBS), ketidaknyamanan akut, dan masalah kesehatan seperti sakit kepala, mual, dan kelelahan berkaitan dengan waktu yang dihabiskan di dalam gedung.
Penyebaran polutan melalui filter AC juga menjadi perhatian. Namun sistem AC yang lebih baru sering kali memiliki filter udara yang canggih untuk mengurangi paparan iritasi pernapasan.
Sebuah analisis komprehensif terhadap 47 studi virus menemukan bahwa sistem pemanas, ventilasi, dan pendingin udara (HVAC) modern dapat mengurangi penularan virus seperti SARS-CoV-2, yang menyebabkan COVID-19. Namun, beberapa unit AC dapat mengedarkan kontaminan udara dalam ruangan seperti bahan kimia pembersih atau wewangian dari pengharum ruangan, yang keduanya dapat memicu asma.
Ventilasi adalah kunci untuk mendapatkan udara yang bersih dan berkualitas. Para ahli merekomendasikan AC dengan filter canggih untuk memurnikan udara, bukan hanya mensirkulasikan udara pengap. Amadea Angove, seorang dokter naturopati berlisensi, menyarankan penggunaan AC dengan pemurni udara untuk kualitas udara yang optimal.
Pedang Bermata Dua dari Pendinginan Buatan
Pendinginan buatan memberikan pereda panas yang berlebihan dan melindungi dari penyakit yang berhubungan dengan panas. Namun, penggunaan yang berlebihan dapat mengganggu respons kekebalan tubuh alami.
Udara dingin yang konstan dari AC memungkinkan patogen untuk berkembang, kata Dr. Angove. Hal ini menyebabkan apa yang dikenal dalam pengobatan tradisional Tiongkok sebagai invasi angin dingin (CWI). Digambarkan sebagai keengganan terhadap angin dan dingin, kondisi ini menyebabkan gejala seperti demam, nyeri, batuk, dan pilek.
Secara historis, gejala-gejala ini hanya muncul di musim dingin, namun kini muncul di musim panas dengan penggunaan AC yang berlebihan. Ventilasi yang tepat dapat mengurangi reaksi ini, karena udara dingin yang dikombinasikan dengan ventilasi yang buruk dapat menyebabkan gejala CWI, tambah Dr.Angove.
AC juga menghambat keringat. Namun, kurangnya keringat menghambat mekanisme alami tubuh untuk menghilangkan racun. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa berkeringat memiliki manfaat antimikroba alami. Untuk alasan ini, Dr. Angove merekomendasikan untuk berkeringat beberapa kali seminggu.
Apakah Kebisingan AC Membahayakan Kesehatan Anda?
Kebisingan berdampak pada kesehatan, menurut penelitian oleh Arline Bronzaft, seorang ahli kebisingan terkenal yang memiliki gelar doktor di bidang psikologi lingkungan.
“Cara tubuh kita bereaksi terhadap kebisingan dapat menyebabkan peningkatan detak jantung dan tekanan darah, yang dapat menyebabkan kerusakan fisiologis,” kata Bronzaft kepada The Epoch Times.
Teknologi modern dan urbanisasi berkontribusi terhadap polusi suara.
Kebisingan kronis memaksa tubuh untuk menggunakan energi ekstra untuk mengatasinya, sehingga mengganggu kesehatan, kata Bronzaft.
“Beradaptasi dengan suatu situasi tidak menguntungkan bagi kesehatan kita,” tambahnya. “Sebaliknya, hal itu akan berdampak buruk pada kesehatan tubuh.”
Bronzaft mengatakan bahwa ada kemungkinan AC berkontribusi terhadap polusi suara jika unit AC terlalu keras. Namun, mengingat bahwa kita memilih kebisingan ini untuk kenyamanan yang lebih baik, kecil kemungkinan kebisingan dari AC akan menyebabkan stres. Meski begitu, ia tetap merekomendasikan unit AC yang tidak berisik untuk menghindari kebisingan. “Ini adalah tentang membuat rumah Anda senyaman mungkin,” tambahnya.
Manfaat Kesehatan AC yang Tak Terbantahkan
Terlepas dari kekurangannya, AC memiliki manfaat bagi kesehatan. “Kita tidak perlu khawatir tentang AC yang menjadi kuda troya bagi kesehatan kita,” kata Dr. Angove.
Beberapa manfaat kesehatan AC adalah sebagai berikut:
- Pengaturan suhu: Menghindari panas yang ekstrim dapat mencegah penyakit yang berhubungan dengan panas seperti sengatan panas dan dehidrasi. AC mencegah rata-rata 190.000 kematian akibat panas dalam setahun, menurut perkiraan Badan Energi Internasional. Sengatan panas, yang dapat memiliki konsekuensi yang mengubah hidup, hampir seluruhnya dikurangi dengan efek pengurangan panas AC.
- Kontrol alergi: Beberapa sistem AC modern dilengkapi dengan filter yang dapat menghilangkan alergen, debu, dan partikel di udara, sehingga meningkatkan kualitas udara dalam ruangan dan mengurangi gejala alergi.
- Kontrol kelembaban: AC dapat membantu mengurangi tingkat kelembapan dalam ruangan, menghambat pertumbuhan jamur dan lumut, dan membantu orang dengan kondisi pernapasan lebih mudah bernapas.
- Meningkatkan kualitas tidur: Lingkungan dalam ruangan yang lebih sejuk dapat berkontribusi pada kualitas tidur yang lebih baik, karena suhu yang terlalu hangat dapat mengganggu pola tidur.
Namun, jika sistem pendingin udara tidak dirawat dengan baik, sistem tersebut dapat menjadi tempat berkembang biak bagi jamur dan bakteri.
Vance Voetberg adalah seorang jurnalis lepas untuk The Epoch Times yang berbasis di Pacific Northwest. Dia memegang gelar BS dalam bidang jurnalisme dan bertujuan untuk menyajikan berita yang jujur dan menginspirasi tentang kesehatan. Dia adalah pendiri blog nutrisi “Running On Butter.”