EtIndonesia. Alam telah menganugerahkan gunung, sungai, hutan, bijih tambang dan sebagainya yang dipersembahkan kepada manusia untuk dimanfaatkan. Meski begitu, kandungan sumber daya dari setiap negara bisa berbeda.
Beberapa negara kaya akan mineral, beberapa negara kaya akan minyak dan gas, sementara beberapa negara miskin dan kekurangan sumber daya.
Hari ini kita berbicara tentang salah satu negara termiskin di dunia, yaitu Republik Niger.
Niger terletak di Afrika tengah dan barat. Mungkin dalam benak banyak orang bahwa banyak negara di Afrika sangat miskin. Faktanya, memang begitu, sebagian besar negara di Afrika masih relatif terbelakang, dan hanya sedikit yang kaya.
Salah satunya, Niger adalah tipikal negara miskin, karena negara ini terletak di tepi Gurun Sahara, kondisi alamnya sangat buruk, tidak memiliki sumber daya mineral yang cukup, ia juga tidak menghasilkan minyak dan gas yang dapat membuat kaya, bahkan sumber daya air pun sangat sedikit. Karena lingkungan alamnya yang keras, jadi pendapatan per kapita penduduk setempat sangat rendah, secara rata-rata pendapatan harian per kapita sekitar 20 ribu.
Bagi kita itu hanya cukup untuk sekali makan, tetapi bagi mereka itu adalah biaya hidup sehari penuh. Karena itu negara ini termasuk salah satu negara termiskin di dunia.
Meskipun situasi ekonomi negara telah membaik dalam beberapa tahun terakhir, namun tetap tidak dapat mengubah fakta bahwa negara tersebut masih tergolong miskin dan terbelakang. Hal ini juga dikarenakan oleh kondisi alamnya yang terlalu keras, sehingga membuat Republik Niger, negara yang mengandalkan pertanian tetapi sangat sulit untuk mengembangkannya.
Untungnya, industri pariwisata di negara ini sudah mulai berkembang, sehingga pendapatan dari pariwisata mampu menggantikan pertanian, yang lambat laun menjadi sumber pendapatan utama negara.
Karena kondisi iklimnya yang panas dan kering, sehingga harga sayur dan buah-buahan di sana cukup mahal. Jadi makan sayur dan buah-buahan oleh masyarakat setempat dianggap makanan mewah.
Sebaliknya, harga daging cukup murah, karena banyak sekali sapi dan domba liar di sana, sehingga daging menjadi kurang berharga. Nah, itulah sebabnya orang-orang setempat malahan makan daging setiap harinya meskipun negaranya miskin. Barangkali teman-teman yang suka makan daging akan tergoda pergi ke sana ?
Karena kondisinya relatif memprihatinkan, pola masakan penduduk sangat sederhana karena yang mereka tuntut adalah kenyangnya perut, bukan rasanya yang enak, jadi di sana sering bisa kita lihat bahwa orang memanggang daging dengan ranting pohon yang dipotong.
Karena tanpa bumbu lainnya, mungkin terasa kurang enak bagi kita yang terbiasa hidup di negara yang lebih makmur, meskipun mengandung rasa primitif yang sulit dicari lho. Apakah Anda ingin mencoba barbekyu semacam itu ? (sin/yn)
Sumber: aboluowang