EtIndonesia. Keluargaku biasa-biasa saja, tetapi orangtuaku sangat mencintaiku. Setelah menikah, aku juga bertemu dengan seorang suami dan mertua yang memperlakukanku dengan sangat baik. Keluarga itu hidup bersama dengan harmonis, dan aku bisa menikah dengan keluarga seperti itu, aku benar-benar beruntung dengan hidupku.
Aku bertemu dengan suamiku semasa kuliah, saat itu dia dingin, mendominasi,dan terlihat seperti playboy kaya, jadi aku sangat jijik dengannya.
Suatu ketika, setelah menonton pertandingan sepak bola, tiba-tiba hujan turun dengan deras, saat itu aku dan teman sekamarku tidak membawa payung, dia meminjamkan satu-satunya payung kepada kami.
Setelah kembali ke asrama, teman sekamarku bahkan menggodaku dan berkata, sepertinya pria itu juga memiliki sisi lembut dan perhatian, aku malu untuk tersenyum.
Sejak kejadian itu, kesanku tentang dia berangsur-angsur berubah, dan aku sering kontak dengannya. Aku pikir dia sangat baik kepadaku. Dengan cara ini, kamipun akhirnya menjadi pasangan kekasih.
Setelah lulus kami pun menikah. Orangtuaku adalah petani biasa di desa. Orangtua suamiku adalah pengusaha. Dibandingkan dengan keluargaku, kondisi keluarganya jauh lebih baik. Orangtuanya tidak pernah mempermasalahkan kondisi keluargaku yang miskin. Aku sangat tersentuh dengan sikap terbuka mertuaku.
Adik ipar perempuanku menikah belum lama ini, saat itu ayah mertua memberikan Rp 500 juta, sebagai mahar untuk adik iparku.
Tetapi pada saat yang sama, ayah mertua juga membelikanku mobil mewah hampir Rp 4 miliar. Aku sangat malu saat itu. Aku tidak tahu mengapa ayah mertuaku melakukan ini, dan aku juga khawatir adik iparku akan iri dan marah padaku.
Benar saja, adik ipraku menuduh aku telah merayu ayah mertua. Kemudian, ayah mertua maju untuk menjelaskan. Dia mengatakan bahwa ketika adik iparku menikah, bisnisnya dalam masalah, dan tidak punyanya uang untuk pernikahan,dan bahkan tidak bisa mendapatkan mas kawin. Dan keluargaku yang mengetahui hal ini datang untuk membantu.
Kemudian, ayah mertua juga mengatakan bahwa adik ipar sudah bahagia di rumah sejak dia masih kecil, belum lagi keluarga suaminya sangat baik, jadi dia tidak perlu memberi terlalu banyak uang, tapi kakak iparmu (aku) berbeda. Tidak mudah bagi orangtua kakak iparmu untuk membesarkannya sejak dia masih kecil. Keluarga suami memiliki tanggung jawab untuk memperlakukannya dengan baik.
Setelah mendengarkan penjelasan ayah mertua, adik iparku merasa lega dan tersenyum. Kesalahpahaman antar aku dengan adik ipar juga teratasi.
Aku sangat berterima kasih kepada ayah mertua, terima kasih untuknya, karena telah memikirkanku begitu banyak, dan aku akan berbuat lebih banyak untuk mertuaku di masa depan. (yn)
Sumber: uos.news