oleh Li Zhaoxi
Prigozhin, pemimpin kelompok tentara bayaran Rusia Wagner, pada Rabu (23 Agustus), tewas dalam kecelakaan pesawat, Ketika berita itu disiarkan, Presiden Rusia Vladimir Putin sedang menghadiri konser memperingati 80 tahun Pertempuran Kursk.
Media Rusia menyiarkan ulang konser di kota Kursk yang dihadiri langsung oleh Presiden Putin untuk memperingati 80 tahun kemenangan Pertempuran Kursk — kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman.
“Pertempuran Kursk berlangsung hampir dua bulan”, kata Putin kepada orang banyak saat peresmian tugu peringatan perang yang baru. “Kita tidak akan pernah melupakan bagaimana para awak tank, prajurit infanteri, pilot, prajurit, pencari ranjau dan pasukan artileri, semua yang berjuang untuk menghancurkan serangan musuh dalam Pertempuran Kursk”.
Ketika berbicara mengenai Perang Dunia, Putin mengatakan : “Saya dengan tulus mengucapkan selamat kepada semua orang Rusia yang mengambil bagian dalam acara ini, tentu saja, terutama adalah para veteran kita yang terhormat, tetapi juga masyarakat Kursk, Belgorod, Orel dan Voronezh”, ucapan Putin ini merujuk pada wilayah yang terlibat dalam pertempuran saat Perang Dunia II.
Putin juga berterima kasih kepada para pejuang Rusia yang terlibat dalam perang “operasi militer khusus” di Ukraina. “Saya menghargai dedikasi kalian dan saya sangat bangga dengan kalian,” katanya.
Putin memperlihatkan suasana hatinya yang gembira hari itu. Satu hal yang patut disinggung di sini adalah bahwa pada Juni 2022, Yevgeny Prigozhin baru saja menerima penghargaan “Pahlawan Rusia” dari Putin. Namun laporan kematian Prigozhin sekali lagi membuat Putin menjadi sorotan mata internasional, termasuk potensi pembalasan yang dilakukan oleh pemimpin Kremlin terhadap “pengkhianat”.
Pihak berwenang Rusia sedang menyelidiki kecelakaan pesawat yang sedang dalam penerbangan dari Moskow ke St. Petersburg, kantor berita TASS melaporkan. Sementara itu, media pemerintah Russia-24 melaporkan bahwa 10 jenazah telah ditemukan di lokasi jatuhnya pesawat.
Kepastian nasib Prigozhin belum diketahui karena ketidakakuratan pemberitaan Rusia, terutama media pemerintahnya. Namun juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Adrienne Watson menulis pesannya di media X bahwa “tidak ada orang yang akan terkejut” jika laporan (kecelakaan) itu benar.
Rebekah Koffler, mantan pejabat Badan Intelijen Pertahanan AS (DIA), mengatakan kepada Newsweek melalui telepon bahwa jika Prigozhin benar-benar tewas, hal itu akan membuat Putin tampak lebih kuat di mata rakyat Rusia.
“Jika Prigozhin benar-benar tewas, semua orang akan mengerti bahwa itu adalah balas dendam atas ketidaktaatan, kritik terhadap militer Rusia, dan ini mengirimkan sinyal kepada oposisi potensial bahwa Putin akan memburu dan melenyapkan Anda, terlepas di mana Anda berada – apakah Anda berada di Afrika atau di mana pun”, kata Rebekah Koffler.
Anders Åslund, mantan rekan senior di Pusat Eurasia Dewan Atlantik, mengatakan : “Apakah (Prigozhin) tewas terbunuh ? Itu sangat dimungkinkan. Siapa yang melakukan ? Jelas Putin, apakah tindakan ini akan meningkatkan kekuatan Putin ? Mungkin saja, itu akan membuat orang (oposisi) lebih takut kepadanya. Tapi ini memberitahu Anda bahwa Putin mungkin telah membunuh banyak orang.”
Anton Gerashchenko, penasihat menteri dalam negeri Ukraina mengatakan, bahwa kematian Prigozhin dapat menimbulkan efek kontraproduktif terhadap Putin.
“Tentara bayaran Wagner akan membalas dendam terhadap Putin dan Sergei Shoigu (Menteri Pertahanan Rusia) karena membunuh pemimpin mereka”, tulisnya di media X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter). “Ruang obrolan di saluran Prigozhin dipenuhi dengan seruan balas dendam terhadap pembunuh. Aparat penegak hukum di kedua wilayah telah disiagakan.” (sin)