oleh Luo Tingting
Ketika Xi Jinping menghadiri KTT BRICS di Afrika Selatan, rombongannya dihentikan oleh petugas keamanan Afrika Selatan di luar pintu, Xi Jinping harus berjalan ke ruangan sendirian dan tampak sangat tidak berdaya. Analisis menunjukkan bahwa insiden tak terduga ini menyembunyikan empat bahaya besar dan Xi berada di tepi jurang yang berbahaya.
Video yang beredar menunjukkan bahwa pada 23 Agustus, ketika Xi Jinping berjalan melewati karpet merah Sandton Convention Center di Johannesburg, Afrika Selatan, melewati sebuah gerbang dan memasuki tempat KTT BRICS, salah satu rombongannya segera mengikutinya dan ingin menemani Xi. Namun dia dihentikan penjaga keamanan Afrika Selatan berbadan tegap di depan pintu. Pergulatan sengit sempat terjadi di antara kedua orang itu dan anak buah Xi yang berjuang mati-matian dan didorong menjauh dari pintu gerbang oleh petugas keamanan yang menutup pintu gerbang di belakangnya.
Setelah berjalan beberapa langkah, Xi Jinping sepertinya mendengar gerakan di belakangnya. Dia menoleh ke belakang dan melihat gerbangnya ditutup, jadi dia tidak punya pilihan selain terus berjalan. Xi sedikit bingung karena dia tidak bisa melihat rombongannya mengikutinya, dia berhenti lagi, berbalik dan melihat ke pintu, tapi dia tetap tidak melihat rombongannya. Dia ragu-ragu sejenak, lalu terus berjalan. Lalu, berjabat tangan dengan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa. Ketika Ramaphosa mengundang Xi memasuki tempat tersebut, Xi masih menoleh dan melirik ke arah gerbang.
Wang Youqun, mantan pejabat Komisi Pusat Inspeksi Disiplin Partai Komunis TIongkok, menulis di The Epoch Times bahwa, dilihat dari ekspresi, gerakan, gaya berjalan dan mata Xi Jinping ketika memasuki pusat konferensi, ketika rombongannya dicegat oleh petugas keamanan Afrika Selatan, yang kemudian membuat rombongannya dicegat oleh petugas keamanan Afrika Selatan adalah benar-benar di luar ekspektasinya. Dia belum pernah menghadapi situasi seperti ini pada kunjungan sebelumnya.
Menurut analisis, pemandangan tak terduga yang dihadapi Xi Jinping menyembunyikan empat bahaya besar :
1. Risiko kudeta
Dilihat dari video yang beredar, ketika pintu di belakang Xi Jinping ditutup dengan keras dan rombongannya diblokir paksa di luar oleh penjaga keamanan Afrika Selatan, Xi yang berusia 70 tahun bingung, tampak kesepian dan tidak berdaya.
Wang Youqun mengatakan bahwa Xi Jinping memiliki terlalu banyak musuh dalam 11 tahun terakhir. Ada banyak orang di dalam dan di luar PKT yang mengkritik, membenci, menentang Xi, serta ingin menggulingkan Xi dari kekuasaan. Sebelum Xi berkuasa, Zhou Yongkang, yang mana saat itu menjadi sekretaris Komite Politik dan Hukum Pusat, berkonspirasi dengan Bo Xilai, sekretaris Komite Partai Kota Chongqing, untuk melancarkan kudeta serta menggulingkan Xi dari kekuasaan dan menggantikannya dengan Bo. Sejak itu, Xi diselimuti awan kudeta, ketika ia berkunjung ke luar negeri atau menginspeksi Hong Kong, ia selalu khawatir seseorang akan melancarkan kudeta atau membunuhnya.
2. Sanksi Internasional
Pada KTT BRICS, sekutu Xi Jinping, Presiden Rusia Vladimir Putin yang diburu oleh pengadilan internasional, tidak dapat hadir. Ia hanya dapat hadir melalui tautan video.
Pada 17 Maret, Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag, Belanda menuduh Putin melakukan kejahatan perang dalam perang Rusia-Ukraina dan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Putin. Afrika Selatan adalah salah satu negara yang meratifikasi aturan tersebut. Begitu Putin memasuki negara itu, dia akan ditangkap.
Wang Youqun mengatakan bahwa Xi Jinping juga menghadapi risiko sanksi internasional. Pemandangan rombongannya dicegat oleh keamanan Afrika Selatan telah menambah lapisan kekhawatiran keamanan bagi Xi Jinping saat berkunjung ke luar negeri.
3. Perlakuan khusus meningkatkan risiko keamanan bagi Xi
Wang Youqun mengatakan bahwa ketika Xi Jinping pergi berkunjung ke luar negeri, kroni-kroninya melakukan apa yang mereka sukai dan membuat Xi berbeda dalam pengaturan protokol. Bahkan, sengaja membiarkannya memasuki ruang konferensi sendirian terlebih dahulu, namun hal ini justru akan menambah risiko keamanan bagi Xi.
Misalnya, pada KTT BRICS, setelah Xi Jinping memasuki pusat konferensi, para pengiringnya yang menjaga jarak darinya dihentikan di luar gerbang. Saat ini, Xi tidak memiliki personel keamanan atau penerjemah Tiongkok. Begitu masalah keamanan muncul, Xi mungkin menghadapi masalah besar.
4. Rusaknya citra internasional Xi Jinping
Kunjungan Xi Jinping ke Afrika Selatan merupakan kunjungan luar negeri kedua pada tahun ini. Seluruh dunia menyaksikannya, namun insiden yang sering dilakukan Xi Jinping menjadi lelucon internasional.
Pada 21 Agustus, Xi Jinping seharusnya menghadiri Forum Bisnis BRICS dan menyampaikan pidato. Namun, dia tidak hadir secara tak terduga. Wang Wentao, Menteri Perdagangan yang membacakan pidato atas namanya. Oleh karena itu, Xi menjadi satu-satunya pemimpin BRICS yang tidak menghadiri forum tersebut.
Selain itu, saat Xi Jinping melakukan pembicaraan dengan Presiden Afrika Selatan Ramaphosa, ia terlihat lelah, lesu dan terus mengedipkan mata. Saat dia berjabat tangan dengan para pemimpin Afrika Selatan, Rusia, India, dan Brazil untuk berfoto bersama, dia juga bereaksi lamban. Dia tidak sadar berjabat tangan dengan para pemimpin di kiri dan kanannya dengan sebelah tangan, sehingga Presiden Lula dari Brazil meraih tangan kanannya dan meletakkannya di tangan ketiganya.
Setelah berjabat tangan, Xi Jinping melambai dan meninggalkan tempat tersebut, kemudian dia menyadari ada sesuatu yang tidak beres dan bergegas kembali untuk mengambil foto dengan para pemimpin lainnya yang mengangkat tangan.
Berbagai penampilan Xi Jinping yang tidak terduga di KTT BRICS telah menimbulkan spekulasi dari luar mengenai masalah kesehatannya, sekaligus membuat citra Xi Jinping di dunia internasional semakin negatif.
Tang Hao: Xi Jinping mengkhawatirkan hidupnya dan takut sebuah ramalan menjadi kenyataan
Tang Hao, pembawa acara “Crossroads”, mengatakan bahwa ketidakhadiran Xi Jinping dari Forum BRICS, dan menemukan seseorang untuk membacakan pidato atas namanya, ada kemungkinan yang lebih dapat diandalkan, yaitu ada masalah keamanan. Dia mendapat berita dari saluran otoritatif khusus bahwa meskipun Xi Jinping memiliki monopoli kekuasaan, dia sangat khawatir dengan hidupnya dan dia sangat khawatir bahwa beberapa ramalan Tiongkok kuno akan menimpanya. Oleh karena itu, Xi Jinping sangat memperhatikan keselamatan pribadinya, setiap kali ada masalah, dia akan bersembunyi untuk menghindari pusat perhatian dan pembunuhan.
Misalnya Tang Hao mengatakan bahwa menurut ramalan peta pelat besi yang diturunkan di kalangan masyarakat Tionghoa, dalam gambar terakhir, ada kawanan burung yang terbang di sebuah lembah, dan empat burung hitam terbang melewatinya, tetapi burung kelima, yang berwarna putih, jatuh mati di tengah jalan di atas bukit dan bersimbah darah.
Tang Hao menjelaskan bahwa burung memiliki bulu, dan burung putih adalah bulu putih, yang merupakan karakter untuk “習” (Xi). Xi Jinping dikenal sebagai pemimpin generasi kelima Partai Komunis Tiongkok (PKT) didahului oleh Mao Zedong, Deng Xiaoping, Jiang Zemin, dan Hu Jintao, empat burung hitam melambangkan empat pemimpin partai yang pertama, sedangkan burung kelima, burung putih yang jatuh ke gunung, melambangkan Xi Jinping, pemimpin generasi kelima.
Menurut Tang Hao, burung putih itu jatuh di gunung, gunung apa? Gunung seperti apa? Xi Jinping selalu mengatakan bahwa “sungai dan gunung adalah rakyat”, jadi jika burung putih menabrak sungai dan gunung, bukankah itu berarti Xi Jinping dan Partai Komunis akan dibunuh bersama dalam opini publik atau ketidakpuasan rakyat? Bagaimana mungkin Xi Jinping tidak khawatir? (Hui)