Alex Wu
Pejabat kesehatan Tiongkok melaporkan 501 kasus infeksi cacar monyet yang baru dikonfirmasi pada Agustus untuk pertama kalinya termasuk infeksi terhadap wanita.
Ini adalah pertama kalinya infeksi pada wanita dimasukkan sejak Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok (CDC) mulai merilis data cacar monyet pada September tahun lalu.
Kasus-kasus tersebut berasal dari 25 dari 31 provinsi dan wilayah di Tiongkok, termasuk Beijing, Shanghai, Guangdong, Zhejiang, Henan, Chongqing, dan lainnya, demikian pernyataan CDC Tiongkok pada 8 September.
Meskipun 98,9 persen kasus cacar monyet terjadi pada laki-laki, dan 92,5 persen diidentifikasi mempengaruhi laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki, lima kasus di antaranya adalah infeksi pada perempuan, yang semuanya memiliki riwayat kontak heteroseksual dalam waktu 21 hari sejak awal penyakit. Di antara pasangan heteroseksual mereka, tiga orang telah terinfeksi cacar monyet, 1 orang baru saja mengalami ruam dan satu orang tidak mengalami gejala yang berhubungan dengan penyakit ini.
Pada Juli, CDC Tiongkok mengatakan ada 491 kasus baru cacar monyet di 23 provinsi dan wilayah di seluruh daratan Tiongkok, setelah melaporkan 106 kasus baru di enam provinsi dan wilayah pada Juni.
Angka pada Agustus menjadi topik yang sedang tren dalam pencarian online di platform media sosial di Tiongkok. Netizen meninggalkan komentar seperti “Wow, masih menyebar!”
Unggahan lainnya berbunyi, “Ini meningkat begitu cepat.”
Seorang netizen bertanya dalam sebuah unggahan, “Mengapa tiba-tiba ada begitu banyak?”
Seorang pria Tionkok mengunggah di TikTok tentang gejalanya yang meliputi kerontokan rambut yang berlebihan dalam waktu sebulan dan diare. Unggahan tersebut menarik 90 juta penayangan dan komentar yang mengungkapkan kekhawatiran tentang meningkatnya infeksi cacar monyet di Tiongkok.
“Meskipun rezim partai komunis Tiongkok secara resmi mengakui bahwa lebih dari 90 persen kasus cacar monyet di Tiongkok terjadi di kalangan pria yang berhubungan seks dengan pria, mereka mungkin melaporkan jumlah kasus cacar monyet lebih rendah dari yang sebenarnya dengan tujuan untuk menyembunyikan jumlah total homoseksual di Tiongkok,” kata Dr. Jonathan Liu, seorang profesor di Canadian College of Traditional Chinese Medicine dan direktur Klinik Pengobatan Tradisional Tiongkok Kangmei, kepada The Epoch Times.
Liu mengatakan bahwa pada Mei 2022, epidemi cacar monyet tiba-tiba muncul dan dengan cepat menyebar ke Eropa dan Amerika, dan kemudian menyebar ke keenam wilayah yang dikelola oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dengan 87.000 kasus dan 112 kematian yang dilaporkan di 110 negara.
“Epidemi global ini terutama, tetapi tidak secara eksklusif, memengaruhi kaum gay, biseksual, dan laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki, dan menyebar dari orang ke orang melalui jaringan seksual,” katanya.
Xiao Lusheng berkontribusi dalam laporan ini.