oleh Xia Song dan Li Yun
Hilangnya pejabat senior Partai Komunis Tiongkok (PKT) belakangan ini telah menarik perhatian masyarakat internasional. Menyusul hilangnya mantan Menteri Luar Negeri Tiongkok Qin Gang dan Komandan Angkatan Roket Li Yuchao, kini giliran Menteri Pertahanan Tiongkok Li Shangfu yang dikabarkan telah menghilang selama dua pekan terakhir. Seorang mantan letnan kolonel Angkatan Laut Tiongkok yang sekarang berada di AS menjelaskan bahwa Li Shangfu seharusnya sudah ditangkap pihak berwenang.
Hilangnya Li Shangfu selama 2 pekan menjadi bahan tertawaan Duta Besar AS
Pada Senin (11 September), Juru Bicara Mao Ning dalam menjawab pertanyaan wartawan asing tentang keberadaan Li Shangfu ketika konferensi pers rutin Kementerian Luar Negeri Tiongkok, ia mengatakan : “Saya tidak mengerti situasi yang Anda sebutkan”.
Beberapa waktu lalu, Duta Besar AS untuk Jepang Rahm Emanuel memposting di media sosial “X” (dulu Twitter) pesan begini : Orang-orang dalam jajaran kabinet Xi Jinping tampaknya sedang memerankan adegan dalam karya novelis detektif Inggris terkenal Agatha Christie “And Then There Were None”. Pertama Menteri Luar Negeri Qin Gang menghilang, kemudian Komandan Angkatan Roket (Li Yuchao) yang beritanya tidak terdengar sama sekali, dan sekarang giliran Menteri Pertahanan Li Shangfu yang menghilang dari pandangan publik selama 2 pekan terakhir.
President Xi's cabinet lineup is now resembling Agatha Christie's novel And Then There Were None. First, Foreign Minister Qin Gang goes missing, then the Rocket Force commanders go missing, and now Defense Minister Li Shangfu hasn't been seen in public for two weeks. Who's going…
— ラーム・エマニュエル駐日米国大使 (@USAmbJapan) September 8, 2023
Rahm Emanuel juga bertanya dengan nada sinis : “Siapa yang akan memenangkan perlombaan pengangguran ini ? Apakah pemuda Tiongkok atau stafnya Xi Jinping ?” kemudian mengakhiri pesannya dengan membubuhkan #MysteryInBeijingBuilding.
Penampilan publik terakhir Li Shangfu adalah ketika ia menghadiri Sidang Pleno Forum Perdamaian dan Keamanan Tiongkok – Afrika ke-3 pada 29 Agustus dan menyampaikan pidato. Setelah itu tidak pernah muncul lagi. Sejak 7 September, berita tentang pihak berwenang menyelidiki kasus Li Shangfu terus bermunculan di Internet.
Diduga Li Shangfu telah ditangkap
Kabar Li Shangfu menjalani pemeriksaan oleh pihak berwenang pertama kali diposting oleh komentator independen Cai Shenkun di akun “X” pada 7 September. Dia menyebutkan bahwa Menteri Pertahanan Tiongkok Li Shangfu yang baru diangkat tahun ini sedang menjalani pemeriksaan karena diduga terlibat kasus korupsi dan pelanggaran disiplin yang serius. Pembersihan pejabat partai, pemerintah dan militer dalam sepuluh tahun terakhir semua termasuk korupsi dan pelanggaran disiplin yang serius.
Cai Shenkun : “Jika berita itu benar, Ini akan menjadi pejabat senior penting tingkat nasional lainnya di pemerintahan baru Xi Jinping yang dilengserkan karena bermasalah setelah insiden menghilangnya Qin Gang. Hal ini juga mengartikan bahwa pertarungan sengit di kalangan petinggi Tiongkok tidak berakhir dengan selesainya Kongres Nasional ke-20. Bahkan para pejabat senior yang dipilih secara pribadi oleh Xi Jinping pun tidak luput menghadapi pembersihan yang terjadi sewaktu-waktu. Suasana politik yang keras ini menjadi semakin mirip seperti ketika Mao Zedong berkuasa, jadi tidak seorang pun yang akan merasa aman …”
未经证实的消息:今年新上任的中华人民共和国军事委员会委员、国务委员、国务院党组成员、国防部部长李尚福因涉嫌贪腐和严重违纪被查,过去十年对党政军大员的清洗,其罪名都包括贪腐和严重违纪。如果消息属实,这将是新政府班子内副国级外交部部长秦刚人间蒸发后,又一副国级重要高官出事,这意味着高… pic.twitter.com/arvO1Z1MH3
— 蔡慎坤 (@cskun1989) September 7, 2023
Pada 11 September, Yao Cheng, mantan letnan kolonel Komando Angkatan Laut Tiongkok, mengatakan kepada “Epoch Times” bahwa dirinya percaya Li Shangfu sudah ditangkap, karena sudah ada tanda-tanda sebelumnya. Ia mengatakan : “Komisi Militer Pusat pernah mengeluarkan pemberitahuan yang meminta pihak berwenang mengadakan pemeriksaan terhadap status pengadaan di Departemen Pengembangan Peralatan Militer dari tahun 2017 hingga sekarang. Selain itu, saya tidak meragukan karena banyak orang dari kalangan militer yang memberitahu saya tentang masalah ini, mereka mengatakan bahwa Li Shangfu sedang diperiksa berkaitan dengan situasi pengadaan peralatan (militer) ketika ia masih menjabat di sana”.
Pada bulan September 2017, Li Shangfu menggantikan Zhang Youxia sebagai Direktur Departemen Pengembangan Peralatan Komisi Militer Pusat. Pada 26 Juli tahun ini, Komisi Militer Pusat Partai Komunis Tiongkok mengeluarkan pengumuman yang meminta personel yang mengetahui atau memiliki petunjuk korupsi dalam tender pengadaan senjata sejak bulan Oktober 2017 hingga saat ini, agar segera melaporkannya kepada pihak berwenang.
Yao Cheng percaya bahwa Li Shangfu adalah pejabat yang dipromosikan oleh Zhang Youxia, dan langkah Xi Jinping berikutnya besar kemungkinan akan melengserkan Zhang Youxia. “Seperti yang Anda lihat, akhir-akhir ini Zhang Youxia sudah jarang berbicara. Tidak menutup kemungkinan karena Zhang sudah mulai berbeda pendapat dengan Xi Jinping. ‘Jangan begitu menekan militer, semua bisa mati’ ” kata Yao Cheng.
Yao Cheng mengatakan bahwa putra mantan Wakil Ketua Komisi Militer Pusat Zhang Zhen juga tidak puas dengan Xi Jinping. Setelah kematian mantan wakil komandan Angkatan Roket Wu Guohua, hampir tidak ada pejabat dari kalangan militer yang mendatangi rumah duka untuk menyampaikan belasungkawa, meskipun putra Zhang Zhen, Zhang Xiaoyang mengirim sebuah karangan bunga.
“Adik laki-laki Zhang Xiaoyang, Zhang Haiyang pernah menjadi komisaris jenderal politik Pasukan Artileri Kedua (kemudian dijadikan angkatan Roket). Zhang Xiaoyang pergi menemui Wu Guohua. Anggota keluarga Zhang memiliki 6 orang jenderal. Dapat dipastikan bahwa Zhang Haiyang berselisih pendapat dengan Xi Jinping, jadi dia baru menyetujui abangnya untuk pergi ke rumah duka Wu Guohua, karena ini besar risikonya”.
Yao Cheng juga mengungkapkan, saat ini ada 11 orang jenderal senior di Angkatan Roket telah dilengserkan. Xi Jinping menemukan bahwa tentara tidak secara tulus setia kepada dirinya, jadi dia takut kalau keamanan dirinya terancam.
Menghadapi spekulasi dan perhatian dari dunia luar, PKT seperti biasanya tidak memberikan tanggapan secara langsung, media resmi pun tutup mulut. (sin)