oleh Xia Yu
Sebuah grafik yang dibuat oleh Bank of America menunjukkan bahwa jumlah komoditas produksi Meksiko yang diimpor oleh Amerika Serikat telah melampaui jumlah komoditas produksi Tiongkok yang diimpor Amerika Serikat untuk pertama kalinya sejak tahun 2003. Pembalikan tren perdagangan selama 20 tahun ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan ekonomi antara Amerika Serikat dan Tiongkok, serta meningkatnya ketegangan geopolitik.
Sebuah artikel baru yang diterbitkan oleh Luis Torres, seorang ekonom bisnis senior di Federal Reserve Bank of Dallas, menyatakan bahwa Meksiko sekali lagi mengkonsolidasikan posisinya sebagai mitra dagang terbesar Amerika Serikat, dengan aliran barang antara Amerika Serikat dan Meksiko senilai USD. 263 miliar pada tahun 2017. Dalam 4 bulan pertama tahun ini saja, volume perdagangan dengan Meksiko telah menyumbang 15,4% dari total barang impor dan ekspor Amerika Serikat, sedikit lebih tinggi dibandingkan total volume perdagangan Amerika Serikat dengan Kanada dan Tiongkok yang masing-masing sebesar 15,2% dan 12%.
“Business Insider” melaporkan pada 11 September, bahwa di tengah ketegangan hubungan antara Amerika Serikat dengan Tiongkok, perusahaan-perusahaan Amerika dengan cepat mengalihkan rantai pasokan dan kemampuan produksi dari Tiongkok ke negara lain. Musim panas ini, pembuat komputer Hewlett-Packard mengatakan akan memindahkan produksi jutaan laptop dari Tiongkok ke Thailand dan Meksiko.
Bahkan Apple, yang sebagian besar memproduksi produknya di Tiongkok, telah mulai mendiversifikasi rantai pasokannya keluar Tiongkok dan ke wilayah lain di Asia.
Selama dekade terakhir, semakin banyak perusahaan otomotif AS yang memindahkan produksinya ke Meksiko, sehingga membantu meningkatkan porsi produk Meksiko yang diimpor AS. Ford, General Motors, Chrysler, Kia Motors, Volkswagen, Nissan dan Mercedes-Benz semuanya memiliki pabrik di Meksiko.
Peter S. Goodman dari New York Times juga menulis artikel di awal tahun ini yang mengungkapkan, bahwa ketika suhu ketegangan politik antara Tiongkok dengan Amerika Serikat makin tinggi, perusahaan besar seperti Walmart dan lainnya semakin banyak beroperasi di wilayah yang dekat dengan negara mereka.
Bagi perusahaan-perusahaan AS yang beroperasi di Tiongkok, kekhawatiran terbesarnya adalah kemungkinan konfliknya PKT dengan Taiwan. Jika PKT menginvasi Taiwan, hal ini dapat menyebabkan gangguan serius dalam hubungan ekonomi antara Amerika Serikat dengan Tiongkok, membuat situasi seperti ketika dunia mengisolasi Rusia setelah melakukan penyerangan ke Ukraina.
Dari sisi lain, kata Luis Torres bahwa benih transformasi ini mulai disemai setelah mantan Presiden AS Trump mengenakan tarif pada beberapa barang Tiongkok dan penandatanganan Perjanjian Perdagangan Amerika Serikat – Meksiko – Kanada (USMCA), perubahan ini juga menunjukkan percepatan pergeseran menuju “near-shoring” di mana negara-negara membawa rantai pasokan komoditas penting ke negara-negara yang secara geografis dan politik lebih dekat dengan negara mereka.
“Meskipun data terbaru mengenai nearshoring masih sedikit dan bukti yang ada sebagian besar bersifat anekdotal”, tulis Torres, “Namun intensifikasi proteksionisme dan kebijakan industri terkait dengan berkurangnya perdagangan global, meningkatnya perdagangan regional serta nearshoring dan reshoring (mengembalikan produksi ke negara asal) telah dilakukan secara konsisten.”
Dalam buku baru Shannon O’Neil, “The Globalization Myth : Why Region Matters” ia mengemukakan argumen mengenai regionalisasi dibandingkan globalisasi, dengan mengatakan bahwa menjaga produksi lebih dekat dengan negara asal akan membantu pekerja Amerika Serikat.
Greg Rosalsky dari NPR yang menyimpulkan argumen tersebut dalam ulasannya terhadap buku O’Neill mengatakan : “O’Neill menulis bahwa 40% dari rata-rata produk yang diimpor dari Meksiko dibuat di Amerika Serikat, yang berarti bahwa 40% komponen dalam produk akhir adalah masih diproduksi di Amerika Serikat. Pada saat yang sama, rata-rata 25% produk yang diimpor dari Kanada juga dibuat di Amerika Serikat”, “Sementara produk yang diimpor dari Tiongkok itu hanya 4% yang dibuat di Amerika Serikat.” (sin)