Untuk membela hak-hak anak dan orang tua, pada Rabu (20/9/2023) masyarakat di seluruh Kanada turun ke jalan untuk menyatakan protes keras terhadap sekolah yang mendistorsi kesadaran gender siswa.
Bahkan ketika menghadapi banyak penyerang, pengunjuk rasa di seluruh Kanada bersikeras bahwa kelas identitas gender yang diajarkan di sekolah membahayakan kesehatan anak-anak dan menciptakan perpecahan sosial.
“Ini (Kurikulum Orientasi Seksual dan Identitas Gender) menciptakan begitu banyak kebingungan dan sensitivitas berlebihan dalam pikiran anak-anak belia yang mudah terpengaruh. Hal ini tidak boleh terjadi di sekolah,” ujar Siswa Vancouver bernama Shivam dikutip dari NTDTV.com.
Para pengunjuk rasa menyerukan agar semua pihak menaruh perhatian terhadap hakikat kehidupan yang diciptakan Tuhan.
Mantan insinyur Ottawa Abdul Bharani mengatakan : “Anak laki-laki akan tetap menjadi anak laki-laki dan anak perempuan akan tetap menjadi anak perempuan. Itulah sifat kehidupan kita”.
“Ini adalah penipuan yang dilakukan oleh beberapa kekuatan yang ingin memutarbalikkan rencana Tuhan. Dua orang pria tidak dapat melahirkan manusia lain, begitu pula dua orang wanita”, kata Michelle Layne, warga Montreal.
Para pengunjuk rasa juga mengungkapkan kerugian yang disebabkan oleh ideologi komunis yang mengikis masyarakat Barat.
Aktivis mahasiswa Alberta Nathaniel Pawlowski mengatakan : “Kami melihat ideologi gender radikal ini sedang meresap ke dalam budaya Kanada, dan meresap ke dalam setiap aspek kehidupan kami. Ini sudah sangat serius”.
Warga Toronto bernama Winston mengatakan : “Saya berharap lebih banyak orang bisa menyadari bahwa negara kita sedang menghadapi perang melawan infiltrasi komunis, dan lebih banyak orang yang diindoktrinasi ke dalam gagasan ini. Kami tidak akan pernah menyerah dalam melawan kejahatan tersebut. Kita akan terus berjuang”.
“Di negara-negara komunis, negaralah yang mendidik mereka dan memutuskan apa yang akan mereka pelajari dan akan menjadi orang seperti apa anak-anak mereka. Kita harus mengingat prinsip pertama peradaban Barat, bahwa anak-anak adalah milik orang tuanya. Saya menentang hak-hak Kanada dan erosi kebebasan, serta penculikan hak dan kebebasan anak-anak, saya menentang komunisme”, kata Peter, seorang warga Toronto.
Beberapa provinsi di Kanada sedang mengembangkan kebijakan baru yang dimaksudkan untuk mengatasi permasalahan terkait dengan kata ganti pilihan anak-anak dan identitas gender. Di Provinsi Saskatchewan dan Nova Scotia, kebijakan formal telah diterapkan untuk menegakkan hak orang tua terkait isu identitas gender. Pada saat yang sama, Perdana Menteri Ontario dan pemimpin Partai Konservatif Doug Ford juga menyatakan dukungannya terhadap hak orang tua. (sin)