oleh Yi Jing – NTD
Markas Armada Laut Hitam Rusia di Krimea diserang oleh rudal Ukraina pada Jumat (22 September). Rusia membenarkan seorang tentaranya hilang, namun tentara Ukraina mengklaim seluruh struktur komando Armada Laut Hitam hancur. Sebanyak 9 tentara Rusia tewas dan 16 luka-luka, termasuk dua jenderal yang mengalami luka berat.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Jumat bahwa sebuah rudal Ukraina menghantam markas besar Armada Laut Hitam Rusia di Sevastopol dan seorang anggota militernya hilang. Layanan internet terganggu di semenanjung Krimea.
Menurut CNN yang mengutip sumber militer Ukraina, serangan tersebut menyebabkan kerusakan serius pada bandara militer di markas Armada Laut Hitam Rusia. Menurut BBC, tentara Ukraina menggunakan rudal jelajah “Storm Shadow” yang disediakan oleh Inggris dan Prancis dalam serangan ini.
Menurut analisis luar, angkatan laut Ukraina mampu menimbulkan kerusakan parah pada Armada Laut Hitam berkat bantuan NATO. Dengan peralatan canggih dan bantuan sistem intelijen dan jaringan yang kuat, Ukraina memiliki keuntungan strategis dalam mengenal dirinya sendiri dan musuh-musuhnya.
Selain itu, senjata dan amunisi canggih memungkinkan Ukraina melancarkan serangan yang keras dan tepat terhadap musuh-musuhnya.
Saat ini, proses serangan balik Ukraina semakin dipertanyakan oleh dunia luar. Serangan yang berhasil terhadap markas Armada Laut Hitam ini niscaya akan memberikan semangat telak bagi tentara Ukraina. (Hui)