Perusahaan Konsultasi Manajemen Asal Amerika Serikat Gallup Menarik Diri dari Tiongkok Setelah Mulai Masuk Tahun 1993

oleh Yu Ting

Dengan latar belakang ketatnya pengawasan yang dilakukan pemerintah Tiongkok dan meningkatnya ketegangan geopolitik, tersiar kabar bahwa perusahaan konsultasi manajemen kinerja global asal Amerika Serikat “Gallup” akan menarik diri dari bisnisnya di Tiongkok.

Menurut laporan media Inggris “Financial Times” pada Sabtu (4 November), “Gallup” menjadi perusahaan asing yang baru-baru ini menyatakan menarik diri dari Tiongkok.

“Gallup” mulai masuk pasar Tiongkok pada tahun 1993 dan mendirikan kantor di Beijing, Shanghai, dan Shenzhen. Menurut 3 orang sumber yang mengetahui masalah ini, bahwa pihak “Gallup” telah memberitahu para kliennya minggu ini bahwa pihaknya akan menarik diri dari pasar Tiongkok, memindahkan beberapa proyek ke luar Tiongkok, dan membatalkan beberapa proyek lainnya.

Tahun ini, perekonomian Tiongkok selain tidak membaik bahkan semakin melesu, tetapi otoritas Partai Komunis Tiongkok semakin menekan perusahaan konsultan luar negeri dengan alasan demi keamanan nasional. Termasuk melakukan penggerebekan terhadap perusahaan AS “Bain & Co.”, perusahaan konsultasi internasional yang berbasis di New York City “Capvision”, dan penyelidikan terhadap perusahaan investigasi AS “Minz Group”, dan lainnya. Tindakan memperketat kontrol oleh PKT memaksa banyak perusahaan asing untuk mencari jalan keluar lain.

Selain tersebarnya berita “Gallup” menarik diri dari pasar Tiongkok, perusahaan multinasional lainnya juga mengurangi bisnis mereka di Tiongkok. Misalnya “Forrester Research”, perusahaan yang berfokus pada konsultasi teknologi, memberhentikan sebagian besar analisnya di Tiongkok. “Gerson Lehrman Group”, perusahaan jaringan ahli, mulai memberhentikan karyawannya pada musim panas tahun ini. “Perusahaan konsultan manajemen blue-chip” Amerika Serikat memberikan cuti berbayar kepada karyawan atau menunda penerimaan karyawan baru. Raksasa manajemen aset Amerika “Vanguard Group” akan menyelesaikan langkah terakhir rencana menarik bisnisnya dari pasar Tiongkok dan menutup kantor di pasar reksa dana Tiongkok senilai 29 triliun yuan. Sebagian besar anggota timnya akan meninggalkan Tiongkok pada awal tahun depan.

Di bawah pengendalian Partai Komunis Tiongkok yang semakin ketat, gelombang penarikan investasi asing ini masih dapat terus berlanjut. Prospek perekonomian Tiongkok diprediksi semakin tidak optimis. (sin)

FOKUS DUNIA

NEWS