Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan AS-India Bertemu untuk Membahas Ancaman Tiongkok di Kawasan Indo-Pasifik

Li Mei dan Jiang Diya – NTD

Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken dan Menteri Pertahanan Llyod Austin tiba di New Delhi, ibu kota India. Mereka menggelar pembicaraan antara Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan AS dan India pada Jumat 10 November. Kedua  pihak menyatakan akan memperkuat kerja sama pertahanan, menanggapi ancaman Partai Komunis Tiongkok dan menjaga perdamaian di kawasan Indo-Pasifik.

“Cakupan kerja sama kami sangat luas. Seperti yang dikatakan oleh duta besar kami, kerja sama ini membentang dari dasar laut hingga luar angkasa. Ikatan kami yang semakin kuat memberi kami keyakinan akan masa depan kemitraan ini dan bekerja sama menuju dunia yang lebih aman, penuh dengan harapan,” ujar Menteri Pertahanan AS  Llyod Austin.

Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken berkata : “Kunjungan ini merupakan bagian dari periode intensif diplomasi AS di kawasan Indo-Pasifik. Seperti yang dikatakan Menteri Pertahanan, kita hidup di momen yang sangat kompleks dan sulit. Kita perlu memberi perhatian dan bekerja bersama-sama untuk mengatasi tantangan.”

Kedua  pihak menegaskan kembali pentingnya hubungan AS-India dan berkomitmen untuk lebih memperkuat kerja sama.

Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar berkata : “Dialog hari ini akan menjadi kesempatan untuk memajukan visi para pemimpin kita masing-masing dan membangun kemitraan berwawasan ke depan dalam membangun agenda global bersama.”

Blinken mengatakan  akan memperkuat dialog keamanan empat pihak “QUAD” dan mempromosikan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Menteri Pertahanan India  Rajnath Singh menekankan bahwa Amerika Serikat dan India semakin selaras dalam melawan meningkatnya agresi Tiongkok dan kedua belah pihak akan memperkuat kerja sama pertahanan dan menjaga perdamaian di kawasan Indo-Pasifik.

Singh berkata : “Tim kami sedang berupaya mencapai hasil-hasil substantif. Konvergensi strategis kami memandu kami dalam pemerintahan baru dan perluasan kolaborasi.”

Ia juga mengatakan bahwa dalam hal keamanan teritorial dan maritim, kedua negara akan memperkuat pertahanan, partisipasi industri, melonggarkan pembatasan dan rantai pasokan yang fleksibel untuk mengembangkan cara kerja sama baru. (Hui)