NTD
Wilayah India Selatan dilanda hujan lebat pada Sabtu (25/11/2023) secara tiba-tiba yang mengakibatkan mahasiswa universitas sains dan teknologi di auditorium terbuka berebut untuk menghindari hujan, sehingga terjadi desak-desakan yang mengakibatkan sedikitnya empat orang tewas, puluhan orang terluka.
Kantor Berita CNA mengutip Agence France-Presse yang melaporkan bahwa penyerbuan terjadi di auditorium terbuka di Universitas Sains dan Teknologi Cochin di Kerala, barat daya India, tempat konser semula dijadwalkan berlangsung.
Gubernur Kerala, Arif Mohammed Khan mengatakan bahwa ia “sangat terkejut dan sedih atas kematian tragis dari empat mahasiswa” di Universitas Sains dan Teknologi Cochin dalam sebuah pernyataan yang diposting di platform X. Ia menambahkan bahwa ia menyampaikan “belasungkawa yang tulus kepada keluarga para korban dan berdoa agar mereka cepat pulih”.
Pemerintahan Kerala mengatakan, “Ini adalah kegiatan yang biasa dilakukan oleh universitas untuk menyelenggarakan festival sains dan teknologi dan kompetisi universitas. Ini adalah pertama kalinya tragedi seperti ini terjadi.”
Menurut sebuah laporan dari Press Trust of India (PTI), Menteri Kesehatan Kerala, Veena George, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa empat orang telah meninggal sebelum sampai di rumah sakit dan empat orang lainnya dalam kondisi kritis. Ia menambahkan bahwa lebih dari 60 orang terluka.
Press Trust of India melaporkan bahwa polisi setempat mengatakan bahwa hujan yang tiba-tiba turun membuat kerumunan orang di luar aula berebut untuk berteduh dan beberapa orang terpeleset di tangga dan kemudian terinjak-injak.
Salah satu tragedi paling mematikan dalam sejarah baru-baru ini terjadi di India 10 tahun yang lalu, ketika sedikitnya 115 orang terbunuh terinjak-injak di sebuah festival keagamaan di provinsi Madhya Pradesh, India tengah. (Hui)