EtIndonesia. Memeriksa saldo bank seseorang terkadang bisa menjadi hal yang menegangkan, namun seorang wanita di Malaysia mendapat kejutan besar ketika dia memeriksa saldonya.
Tentu saja itu bisa terjadi dalam dua cara, dan dalam hal ini keseimbangannya menunjukkan jauh lebih tinggi dari perkiraannya.
Faktanya, di saldo banknya ada sekitar 86 juta dolar (sekitar Rp 1,3 Triliun) lebih banyak dari yang dia pikirkan.
Namun Hafidzah Abdullah tidak begitu senang dengan kejadian ini, karena ada masalah.
Soalnya Hafidzah sebenarnya tidak bisa mengakses uang yang ada di rekening tersebut. Jumlahnya bisa mencapai satu miliar dolar dan tidak akan ada bedanya.
Bank tersebut adalah Maybank, pemberi pinjaman terbesar keempat di Malaysia berdasarkan aset, dan Hafidzah sama sekali tidak terkesan karena tidak dapat mengakses dana di rekeningnya.
Dia menghubungi bank tersebut pada tanggal 29 November dengan postingan pedas yang menyebut pengalamannya bertransaksi perbankan dengan perusahaan tersebut.
Dia menulis: “Maybank yang terhormat, saya menghargai Anda membuat pengalaman perbankan saya berkesan.”
Hafidzah kemudian menjelaskan secara rinci bagaimana dia mengalami sejumlah gangguan di akunnya, dan hal itu menjadi masalah yang berulang baginya.
Dia menyebut pengalaman itu sebagai ‘komedi kesalahan yang tidak dianggap lucu oleh siapa pun’, dan harus mengunjungi cabang atau harus menunggu lama di telepon untuk dapat mengakses akunnya.
Hafidzah melanjutkan: “Mereka bilang uang tidak bisa membeli kebahagiaan, tapi Maybank tahu bagaimana membeli rasa frustasi.”
Dan Hafidzah, yang ikut mendirikan perusahaan sumber daya manusia, tidak sendirian dalam rasa frustrasinya terhadap Maybank ketika orang lain mempertimbangkan komentar mereka sendiri.
Salah satu postingannya berbunyi: “Saya bertanya-tanya apa yang salah dengan bank-bank di Malaysia.”
Ada juga banyak orang yang melontarkan ucapan selamat sambil bercanda atas ‘rejeki nomplok’ yang sangat besar, namun sebenarnya mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap bank tersebut.
Di tengah bencana tersebut, kepala manajemen pengalaman pelanggan grup Maybank, Shaikh Munir Ahmad, menghubungi Hafidzah di media sosial untuk menanyakan apa yang bisa dia bantu.
Dia kemudian mengkonfirmasi bahwa bank telah menangani masalah ini, dan Hafidzah kini dapat mengakses rekeningnya.
Maybank mengkonfirmasi pada hari Jumat bahwa masalah tersebut telah diselesaikan.
Juru bicara Maybank mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Ini bukan masalah sistem secara keseluruhan dan rekening nasabah tidak disusupi.” (yn)
Sumber: unilad