oleh Luo Tingting – NTD
Pada 6 Desember 2023, pemerintah Italia secara resmi memberitahu otoritas Tiongkok tentang Penarikan diri Italia dari Inisiatif One Belt One Road yang didukung oleh Partai Komunis Tiongkok.
Media Milan “Corriere della Sera” melaporkan bahwa Roma baru-baru ini mengirim surat resmi ke Beijing untuk memberitahukan mereka ihwal penarikan diri Italia dari Inisiatif OBOR.
Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani mengatakan dalam suatu acara kegiatan di Roma yang diselenggarakan oleh media lokal pada 6 Desember, “Inisiatif Sabuk dan Jalan sudah tidak lagi menjadi prioritas bagi Italia, karena belum menghasilkan efek yang diharapkan oleh Italia”.
Tajani juga mengatakan bahwa negara-negara yang belum bergabung dengan Inisiatif OBOR justru memiliki kondisi yang lebih baik bahkan mencapai hasil (ekonomi) yang lebih baik.
Italia menandatangani perjanjian OBOR dengan Partai Komunis Tiongkok pada tahun 2019, ia menjadi satu-satunya negara G7 yang bergabung dengan proyek OBOR Tiongkok. Perdana Menteri Italia saat itu, Giuseppe Conte, berharap perjanjian tersebut dapat meningkatkan perekonomian Italia.
Namun setelah 4 tahun berlalu, proyek OBOR belum memberikan manfaat yang signifikan bagi Italia. Sebaliknya, manfaat terbesar justru dirasakan oleh perusahaan-perusahaan Tiongkok. Defisit perdagangan antara Italia dengan Tiongkok telah melonjak dari 20 miliar euro menjadi 48 miliar euro, dan komitmen investasi PKT di pelabuhan juga belum terealisasi.
Sebaliknya, negara-negara Eropa, Perancis dan Jerman, yang belum bergabung dengan inisiatif OBOR, justru ekspor mereka ke Tiongkok mengalami peningkatan yang signifikan. Tahun lalu, ekspor Perancis ke Tiongkok mencapai 23 miliar euro dan Jerman 107 miliar euro.
Tahun lalu, setelah menjabat sebagai Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni menyatakan harapannya untuk menarik diri dari inisiatif OBOR.
Perjanjian OBOR yang ditandatangani oleh Italia dan Tiongkok akan berakhir pada 22 Maret tahun depan, dan Italia harus memutuskan apakah akan memperbaruinya sebelum akhir tahun ini. Italia yang selama berbulan-bulan mempersiapkan untuk menghentikan proyek tersebut, telah mendapat ancaman dari Tiongkok.
Jia Guide, Duta Besar Tiongkok untuk Italia sempat mengancam Italia dengan mengatakan bahwa jika Italia sampai “mengambil keputusan yang sembrono” untuk mundur, maka akan ada “konsekuensi negatif”.
Namun pemerintah Italia akhirnya mengambil keputusan untuk menarik diri dari inisiatif OBOR.
Inisiatif OBOR adalah proyek penting Partai Komunis Tiongkok untuk membangun infrastruktur dan memperluas pengaruhnya di Asia, Afrika, dan Eropa Timur. Lebih dari 150 negara di seluruh dunia berpartisipasi dalam proyek tersebut. Namun, banyak negara yang tidak mendapatkan manfaat dari penggabungannya, malah jatuh ke dalam perangkap utang dan terpaksa menjual infrastruktur penting kepada Partai Komunis Tiongkok, sehingga mengancam kedaulatan dan keamanan nasional. Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak negara yang mulai menarik diri dari inisiatif One Belt One Road”. (sin)