EtIndonesia. Dengan populernya smartphone, hampir semua orang tidak bisa lepas dari ponselnya, bahkan membawa ponsel saat ke toilet. Namun, peneliti bakteri pasti tidak akan membiasakan diri dengan hal itu.
“Saya melihat orang sering membawa serta ponsel saat ke kamar mandi, ponsel berpotensi membawa banyak kuman,” kata Charles Gerba, ahli biologi di Universitas Arizona yang mempelajari penyebaran mikroorganisme di barang-barang rumah tangga. Ponsel lebih tercemar bakteri dibandingkan dengan barang-barang dalam kamar mandi lainnya termasuk kloset.
Emily Martin, seorang profesor epidemiologi Universitas Michigan, mengatakan bahwa salah satu tempat terburuk untuk menggunakan ponsel adalah di kamar mandi, karena saat pemakai menyiram toilet, kuman dapat menyebar ke mana-mana, termasuk ke ponsel yang dibawa.
Dia menekankan bahwa kebanyakan orang tidak menganggap ponsel itu kotor. Orang-orang mungkin memastikan mereka mencuci tangan setiap kali selesai menggunakan toilet, namun mungkin tidak membersihkan ponselnya pada saat yang bersamaan.
Charles Gerba mengatakan, orang-orang sering menjadi sakit karena tertular oleh patogen yang berasal dari benda-benda biasa, dan ponsel adalah salah satu vektor terburuknya.
Menurut London School of Hygiene & Tropical Medicine (LSHTM), bahwa hasil penelitian mereka memperkirakan bahwa 92% ponsel terkontaminasi oleh bakteri yang berpotensi menimbulkan masalah bagi kesehatan manusia.
Para peneliti mengumpulkan lebih dari 300 sampel dari 12 kota di Inggris dan menemukan bahwa 16% positif mengandung Escherichia coli, bakteri yang ditemukan dalam tinja yang membuat lebih dari 265.000 orang di Amerika Serikat sakit setiap tahunnya. Memang hasil yang diperoleh dari penelitian di berbagai kota sangat bervariasi, tetapi ada satu kota yang menunjukkan hampir separuh jumlah ponsel yang dibawa pemakainya ke dalam kamar mandi terkontaminasi bakteri.
Masalah kuman ponsel tidak hanya terbatas di Inggris saja. Sebuah penelitian di Amerika Serikat pada tahun 2020 menunjukkan bahwa ponsel membawa berbagai bakteri.
Suatu ketika para sukarelawan melakukan penelitian melalui menyeka lebih dari 3.500 buah ponsel para hadirin dalam acara olahraga di seluruh negeri, dan para peneliti juga melakukan pengurutan terhadap DNA dari setiap sampel untuk mengidentifikasi berbagai jenis bakteri. Akhirnya mereka menemukan, ada banyak macam mikroorganisme yang menempel pada ponsel, baik yang membahayakan kesehatan maupun tidak.
Pada tahun 2017, Iran melakukan penelitian terhadap ponsel dari para staf medis, yang sebagian besar bekerja di rumah sakit. Mereka juga melakukan penyekaan ponsel milik 125 orang petugas layanan kesehatan dan 50 orang non-petugas kesehatan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kedua kelompok tersebut masing-masing membawa berbagai patogen dan bakteri yang dapat menyebabkan penyakit serius, termasuk bakteri Staphylococcus aureus (MRSA) yang resisten terhadap metisilin.
MRSA adalah strain unik Staphylococcus aureus yang resisten terhadap hampir semua antibiotik penisilin. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), bahwa MRSA adalah bakteri berbahaya yang membuat 120.000 orang Amerika sakit, dan membunuh 20.000 orang pada tahun 2018.
Para ahli sangat menyarankan masyarakat untuk membersihkan ponsel yang dimiliki
Cara termudah untuk membersihkan ponsel sendiri adalah dengan menggunakan tisu layar antibakteri. Tisu ini memang dirancang khusus untuk perangkat elektronik dan dapat digunakan pada layar sentuh sensitif di sebagian besar ponsel. Berhati-hatilah untuk tidak menggunakan pembersih biasa untuk membersihkan layar ponsel atau lensa kamera kita.
Jika kita menggunakan casing ponsel, keluarkan dan bersihkan serta disinfeksi bagian luar dari ponsel. Cuci casing secara menyeluruh dengan air sabun atau disinfektan. Setelah benar-benar kering baru letakkan kembali ponselnya.
Kita juga dapat menyemprotkan disinfektan pada kain lembut (tidak langsung pada ponsel) dan menyeka bagian samping, tombol, dan belakang ponsel, berhati-hatilah agar tidak membiarkan cairan atau kotoran apa pun yang masuk ke port atau layar eksternal ponsel.
Demi memastikan kebersihannya, tidak ada salahnya untuk membersihkan beberapa kali. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Infection Control, menyeka permukaan plastik sebanyak tiga kali dapat mengurangi 88% bakteri yang melekat, sedangkan menyeka sekali hanya dapat menghilangkan sebagian kecil bakteri.
Kotak sinar ultraviolet (UV) adalah cara lain untuk mendisinfeksi benda keras, termasuk ponsel. Ponsel dapat juga diletakkan di dalam kotak itu untuk waktu yang singkat, dan sinar UV akan membunuh mikroorganisme yang ada.
Emily Martin mengatakan bahwa meluangkan waktu ekstra untuk membersihkan ponsel kita setiap hari adalah hal yang perlu dibiasakan. Ditinjau dari segi kesehatan, membawa ponsel ke kamar mandi memiliki risiko yang setara dengan habis BAB tanpa mencuci tangan. (sin/yn)
Sumber: ntdtv