Pada 14 Desember, puluhan elemen Hamas menyerahkan diri kepada tentara Israel di Gaza. Israel telah menawarkan jutaan dolar hadiah unuk memburu para pemimpin Hamas
 oleh Ren Hao
Pada Kamis, 14 Desember Militer Israel meningkatkan serangannya untuk menekan Hamas dan menemukan sandera yang masih belum dibebaskan. Setelah kehilangan 9 orang tentara dalam penyergapan pada Rabu (13 Desember), tentara Israel bertindak lebih hati-hati pada Kamis itu.
Pada saat yang sama, Hamas juga mengorganisir serangan dan melakukan serangan balik. Karena keprihatinan terhadap keselamatan warga sipil, tentara Israel mendesak warga Gaza yang terdampar di zona perang untuk segera mengungsi, namun banyak orang masih enggan meninggalkan rumah mereka.
Di bawah serangan sengit tentara Israel, setidaknya puluhan orang militan Hamas melepas baju, menyerahkan senjata, dan berbaris untuk menyerahkan diri.
Tentara Israel juga menyebarkan selebaran di seluruh Gaza, menawarkan hadiah total sebesar USD. 1 juta untuk meminta warga Gaza memberikan informasi atas keberadaan pemimpin Hamas Yahya Sinwar, komandan Hamas di Gaza selatan Muhammad, komandan Batalyon Khan Younis Rafaa Salameh dan komandan Hamas Mohammed Deif.
Pada 14 Desember, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan kepada pejabat senior Israel di Tel Aviv, bahwa Amerika Serikat berharap militer Israel meningkatkan ketepatan target serangannya demi melindungi nyawa warga sipil, dan mendiskusikan cara menyelamatkan para sandera dengan Israel.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Galant mengatakan : “(Pemberantasan Hamas) akan berlangsung berbulan-bulan atau lebih, tapi kami pasti menang dan menghancurkan mereka”.
Perdana Menteri Israel Netanyahu menegaskan bahwa darah tentara Israel tidak akan tertumpah dengan sia-sia. Sekaligus menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Amerika Serikat.
“Kami semakin bertekad untuk terus berperang sampai Hamas tersingkir dan sampai kemenangan penuh tercapai”, kata Benjamin Netanyahu.
Pada 14 Desember, tersiar kabar dari Eropa bahwa beberapa orang elemen Hamas yang diduga berencana melakukan serangan teror telah tertangkap. 3 diantara mereka yang berasal dari Lebanon dan Mesir tertangkap di Kota Berlin, Jerman, sedangkan tersangka yang tertangkap di Rotterdam, Belanda merupakan warga negara setempat. Selain itu pihak berwenang Denmark juga menangkap 3 orang tersangka yang terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan teror. (sin)