oleh Yan Feng dan Zhang Ruiqi
Padai Sabtu (17 Desember) KTT sepuluh negara ASEAN antara Jepang dan ASEAN mengeluarkan pernyataan bersama yang menyebutkan bahwa Jepang berkomitmen untuk memperkuat kerja sama keamanan maritim dengan ASEAN demi menjaga perdamaian dan stabilitas wilayah Indo-Pasifik.
Tahun ini merupakan tahun ke-50 hubungan kerja sama persahabatan antara Jepang dengan ASEAN. KTT khusus tersebut diadakan di Tokyo selama tiga hari mulai 16 Desember. Pada Minggu, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa dunia sedang menghadapi krisis yang kompleks dan Jepang akan bekerja sama dengan ASEAN untuk menyelesaikan masalah ini.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan : “Sebagai mitra, kami sedang mempromosikan kerjasama dalam menjaga perdamaian dan stabilitas untuk menciptakan Indo-Pasifik sebagai kawasan yang bebas dan terbuka”.
Kishida selain menekankan pentingnya menjaga ketertiban yang bebas dan terbuka berdasarkan supremasi hukum, ia juga mengumumkan, bahwa semua pihak telah sepakat untuk memperat kerja sama keamanan maritim dan memperkuat rantai pasokan. Semua pihak juga menyetujui 130 rencana implementasi kerja sama di berbagai bidang seperti pertukaran budaya, dukungan di sektor pertanian. Selain itu juga mengumumkan peluncuran rencana baru untuk memastikan ASEAN terus menjadi pusat utama bagi industri manufaktur dan ekspor mobil.
Pada kesempatan itu Fumio Kishida juga menandatangani perjanjian dengan Presiden Jokowi dana bantuan hingga JPY 9,05 miliar (setara USD. 63,7 juta) untuk membantu meningkatkan kemampuan keamanan maritim Indonesia, termasuk sebuah kapal patroli maritim besar buatan Jepang.
KTT Jepang – ASEAN ini diadakan pada saat beberapa negara peserta sedang berselisih dengan PKT mengenai masalah kedaulatan di Laut Tiongkok Selatan dan Laut Tiongkok Timur.
Presiden Filipina Marcos Jr. mengadakan pertemuan bilateral dengan Fumio Kishida pada hari Minggu dan bertukar memorandum mengenai kerja sama penjaga pantai.
Kishida juga memanfaatkan kesempatan ini untuk mengadakan pembicaraan terpisah guna meningkatkan kerja sama bilateral dengan para pemimpin negara yang hadir di KTT. (sin)