oleh Xia Yu
Pada Rabu (20 Desember) militer Israel mengatakan bahwa pihaknya telah menemukan jaringan terowongan jauh di bawah tanah di pusat Gaza yang merupakan jalur menuju kediaman para pimpinan Hamas, termasuk Yahya Sinwar dan personel senior Hamas lainnya yang melancarkan serangan terhadap Israel pada 7 Oktober tahun ini.
Peter Lerner, juru bicara militer Israel mengatakan kepada wartawan bahwa tentara Israel telah menemukan terowongan tersebut dalam beberapa hari terakhir ketika mempertahankan wilayah pusat kota.
Pusat kekuatan Hamas
Menurut rekaman video yang dibagikan oleh militer Israel dan reporter, bahwa terowongan menuju kediaman pemimpin Hamas itu dapat ditempuh melalui menuruni tangga spiral kemudian dengan lift menuju kedalaman 20 meter (66 kaki) di bawah tanah. Dalam terowongan tersebut sudah dilengkapi dengan penerangan listrik, pipa, kamera pengintai, dan pintu kukuh anti ledakan.
An inside look into a Hamas terrorist tunnel exposed under the home of a close confidant of Hamas' leader in Gaza, Yahya Sinwar. pic.twitter.com/8id78kF2W7
— Israel Defense Forces (@IDF) December 20, 2023
“Kompleks ini, baik di atas maupun di bawah tanah, adalah pusat kekuasaan kekuatan militer dan politik Hamas”, kata juru bicara Peter Lerner.
Sayangnya, media “Epoch Times” tidak dapat memverifikasi secara independen informasi yang diberikan oleh militer Israel.
Militer Israel dalam sebuah pernyataannya menyebutkan, bahwa terowongan tersebut digunakan oleh pejabat senior Hamas termasuk Yahya Sinwar, Ismail Haniyeh dan Muhammad Deif untuk mengatur operasi serangan, selain juga sebagai jalur untuk melakukan “kegiatan pengamanan sehari-hari” di Gaza.
Israel menuduh Hamas sengaja membuat terowongan dan infrastruktur militer lainnya di dalam fasilitas sipil dan menggunakannya sebagai tameng manusia (human shield) untuk perlindung diri, namun Hamas menolak tuduhan tersebut.
Yahya Sinwar dan Muhammad Deif diyakini sebagai dalang serangan terhadap Israel pada 7 Oktober tahun ini yang menewaskan 1.200 orang dan memicu serangan balik Israel di Gaza.
Yahya Sinwar tidak bertempat tinggal yang tetap
Stasiun TV Channel 12 yang mengutip informasi dari pejabat keamanan yang tidak disebutkan namanya melaporkan, bahwa Yahya Sinwar telah lebih dari satu kali lolos dari penangkapan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan Badan Keamanan Israel Shin Bet dalam beberapa pekan terakhir.
Pasukan Israel telah menargetkan area jaringan terowongan bawah tanah Gaza di mana para pemimpin Hamas diperkirakan bersembunyi, dengan kota Khan Younis di selatan saat ini menjadi fokus pencarian terhadap para tersangka.
Laporan intelijen di awal perang menyatakan bahwa Yahya Sinwar berpindah dari satu tempat ke tempat lain, dan biasanya tidak tinggal lama di satu tempat. Awal bulan ini, Pasukan Pertahanan Israel mengepung rumahnya di Khan Younis, yakin bahwa dia bersembunyi di bawah tanah.
Tujuan Israel adalah menumpas organisasi Hamas dan membebaskan 130 lebih sandera yang masih ditahan.
Meskipun Israel menguasai sebagian Gaza, tetapi belum berhasil menemukan para pemimpin Hamas. Serangan udara dan darat Israel yang sengit telah melukai banyak orang dan menyebabkan sebagian besar wilayah pesisir penuh dengan reruntuhan bangunan.
Hamas telah lama membanggakan jaringan terowongan bawah tanah mereka yang panjangnya mencapai ratusan kilometer, dengan beberapa terowongan yang memiliki kedalaman sampai 80 meter dari permukaan tanah. Seorang sandera yang dibebaskan menggambarkan terowongan Hamas itu seperti “jaring laba-laba”.
Sumber-sumber Barat dan Timur Tengah yang mengetahui masalah ini mengatakan bahwa Hamas menggunakan wilayah pesisir seluas 360 km persegi dan terowongan di bawah perbatasan sebagai tempat termasuk persembunyian untuk melancarkan serangan, kegiatan penyelundupan, penyimpanan dan operasi lainnya.
Awal pekan ini, Israel mengatakan bahwa pihaknya telah menemukan terowongan berkonstruksi beton dan besi berukuran luar biasa besar yang tampaknya dirancang Hamas untuk mengangkut satu bus penuh militan dari Gaza ke perbatasan. (sin)