Pertumbuhan Pengaruh: Perubahan Diam-diam di Dalam Komunitas

Oleh Chun Wing Fan

Sebagai ekspatriat (emigran) Hong Kong yang tinggal di Australia selama lebih dari 30 tahun, saya telah menyaksikan infiltrasi Partai Komunis Tiongkok. Pada tahun 1979, ketika saya bermigrasi ke Australia, komunitas Tionghoa sangat sederhana dan hampir semua imigran berasal dari Hong Kong dan Propinsi Guangdong. Komunitas ini hanya memiliki sedikit hubungan dengan Partai Komunis Tiongkok pada saat itu.

Perubahan dalam organisasi masyarakat Tionghoa

Saya bekerja di Hong Kong dari tahun 1985 sampai 1990. Sekembalinya ke Australia pada tahun 1990, gerakan demokrasi yang dimulai di Tiongkok pada tahun 1989 mencapai puncaknya dan pengaruhnya menyebar ke luar negeri. Banyak warga Tiongkok yang berkunjung ke Australia meminta tempat tinggal tetap karena gerakan tersebut; semuanya melawan Partai Komunis Tiongkok. Hal ini dikonfirmasi ketika, pada tahun 1993, Chinese Migrant Welfare Association melakukan survei terhadap 2.000 siswa Tiongkok, yang mengungkapkan bahwa 98 persen responden menganggap Partai Komunis Tiongkok tidak dapat diandalkan. Ini sebagai tanda sentimen populer saat itu.

Namun, keadaan berubah seiring berjalannya waktu. Sejumlah kecil dari mereka yang telah mengekspresikan sentimen Partai Komunis Tiongkok dan telah diberi izin tinggal permanen oleh pemerintah Australia kemudian mencoba menciptakan ketidakharmonisan di dalam masyarakat Australia-Tionghoa.

Banyak organisasi masyarakat Tionghoa yang terkenal, seperti Chinese Migrant Welfare Association (Asosiasi Kesejahteraan Migran Tionghoa), Australian Chinese Community Association (Asosiasi Komunitas Tionghoa Australia) dan Chinese Youth League Australia (Liga Pemuda Tionghoa Australia), memulai sebagai organisasi masyarakat yang berfungsi normal. Saya adalah anggota Asosiasi Komunitas Tionghoa Australia pada tahun 1990. Organisasi-organisasi ini tidak ada hubungannya dengan Konsulat Tiongkok pada saat itu. Kemudian, Konsulat mulai mengundang para anggota Asosiasi Komunitas Tionghoa Australia untuk makan malam. Inilah salah satu cara Partai Komunis Tiongkok menginfiltrasi organisasi masyarakat Tionghoa ini.

Pengaruh Konsulat terhadap komunitas ini sungguh luar biasa. Sebelum campur tangan Partai Komunis Tiongkok, anggota asosiasi sangat ingin membantu orang, terutama orang tua dan orang miskin, karena mereka merasa dapat berkontribusi pada masyarakat luas dengan cara ini. Namun, budaya tersebut telah bergeser secara signifikan dan para anggota saat ini juga telah ditukar dengan mereka yang sesuai dengan Konsulat. Pengaruhnya oleh Partai Komunis Tiongkok di masyarakat Tionghoa meningkat setiap tahun yang berlalu. Misalnya, ketika mencoba menyewa sebuah ruangan untuk sebuah forum untuk membahas 10 tahun Hong Kong kembali ke Tiongkok (1997-2007), saya mencoba untuk membujuk Asosiasi Kesejahteraan Migran Tiongkok selama dua jam, tanpa membawa hasil. Saya sangat kecewa, namun saya mengerti maksud tersembunyi mereka dalam menolak permintaan saya.

Saat ini, banyak orang tidak lagi berpartisipasi dalam kegiatan atau acara masyarakat, terutama forum untuk sudut pandang yang berbeda, seperti acara Peringatan 6,4, yang memiliki kehadiran sangat buruk. Mereka yang tidak pergi termasuk di antara mereka yang sebelumnya dianiaya oleh pemerintah Tiongkok; Tetapi sekarang banyak dari mereka bersedia memegang bendera rezim tersebut untuk menyambut pejabat Partai Komunis Tiongkok yang berkunjung ke Australia.

Pengaruh Departemen Imigrasi Australia

Pada tahun 2006, sebagian besar pengungsi Immigration Detention Center (IDC), Pusat Penahanan Imigrasi, di Villawood, adalah orang Tiongkok; banyak yang telah melarikan diri ke negara tersebut karena adanya tindakan kekerasan Partai Komunis Tiongkok terhadap agama dan tradisi spiritual Timur. Di antara mereka yang dianiaya adalah para praktisi Falun Gong dan orang-orang yang beragama Katolik. Pada saat itu, terungkap bahwa orang-orang Tionghoa eksternal mendapat hak istimewa di Pusat Penahanan tersebut, seperti memiliki akses ke pengungsi untuk menginterogasi. Ketika ini terungkap, Departemen Imigrasi dipanggil untuk bertanggung jawab. Permintaan dibuat untuk Departemen tersebut menguraikan secara terperinci tentang identitas dan legitimasi pelanggaran ini akan tanggungjawabnya untuk melindungi yang mudah diserang yang berada dalam perlindungan mereka.

Pada waktunya, diketahui bahwa orang-orang Tionghoa tersebut adalah pejabat yang bekerja untuk Partai Komunis Tiongkok dan mereka mewakili pemerintah Tiongkok saat mereka bertemu dengan para pengungsi tersebut. Ini adalah fakta yang masih sedikit diketahui; Namun, melalui pengadilan di Australia, semua orang yang telah diwawancarai dengan cara ini akhirnya mendapat tempat tinggal permanen berdasarkan pelanggaran ini oleh pemerintah Australia. Pengacara yang mewakili para pengungsi ini melaporkan bahwa Departemen Imigrasi menyetujui permintaan dari Partai Komunis Tiongkok untuk mewawancarai setiap pengungsi Tiongkok di IDC Villawood. Ini jelas-jelas melanggar tanggung jawab hak asasi manusia internasional Australia, karena para pengungsi tersebut memohon perlindungan dari Partai Komunis Tiongkok di Australia.  Pelanggaran ini dirasakan oleh masyarakat luas. Itu menjengkelkan dan luar biasa dalam kontradiksinya, terlebih lagi karena terjadi tepat di depan kita.

Pengaruh pada sistem pendidikan Australia

Tampak secara pasti bahwa pemerintah Australia telah disusupi oleh Partai Komunis Tiongkok dan tidak hanya ketika menyangkut pengungsi. Niat Partai Komunis Tiongkok berjalan jauh lebih dalam dan taktik mereka lebih luas, dan terkadang tidak mudah dikenali. Institut Konfusius, misalnya, adalah organisasi pendidikan publik yang memiliki kehadiran kuat dalam sistem sekolah Australia dan afiliasi resmi dengan Kementerian Pendidikan Republik Rakyat Tiongkok. Tiga belas sekolah menengah Australia telah membuka kelas Institut Konfusius dan sejumlah universitas Australia yang serupa telah membentuk Institut Konfusius. Parlemen Kanada telah melarang sama sekali  Institut-isntitut Konfusius tersebut, dan ini pasti akan menimbulkan tanda-tanda bahaya dan menyebabkan penyelidikan oleh pemerintah Australia.

Pada tahun 2016, Departemen Pendidikan dan Pelatihan Australia mengiklankan sebuah posisi dengan tujuan untuk mempromosikan Institut Konfusius di dalam Departemen tersebut. Gaji: $150.000 per tahun. Tampaknya masuk akal untuk menyimpulkan bahwa harus ada seseorang di Departemen Pendidikan dan Pelatihan yang bertujuan mempromosikan Institut Konfusius. Namun, tidak pasti mengenai mengapa pemberian upah tersebut sangat tinggi. Tampaknya pemerintah Australia kemungkinan menerima sumbangan dari Partai Komunis Tiongkok untuk mengembangkan beberapa proyek mereka. Ini tidak berbeda dengan mendukung infiltrasi Partai Komunis Tiongkok ke dalam sistem pendidikan kita untuk mempengaruhi nilai-nilai Australia.

Pengaruh media berbahasa Mandarin di Australia

Hal lain yang perlu dipertanyakan adalah media Tionghoa. Beberapa surat kabar Tionghoa di Australia dikendalikan oleh Partai Komunis Tiongkok dan bagaimanapun banyak orang yang tidak mengetahui hal ini. Peristiwa yang tidak menyentuh garis Partai secara rutin menolak ruang iklan di koran-koran ini, bahkan jika kita bersedia membayarnya. Seorang editor yang saya ajak bicara mengakui bahwa mereka melakukan banyak bisnis dengan perusahaan yang memiliki hubungan dengan departemen Partai Komunis Tiongkok, oleh karena itu, mereka tidak dapat memuat sudut pandang-sudut pandang yang berbeda.

Mengapa komunitas Tionghoa kita berubah seperti ini? Saya percaya ini adalah diskusi penting yang harus dilakukan dan bahwa kita harus menyuarakan keprihatinan kita sebelum segala sesuatu berubah terlalu jauh. (VisionTimes/ran)

Chun Wing Fan adalah pekerja sosial dan perencana yang terlatih, dan saat ini bekerja untuk pemerintah Australia sebagai analis. Pernah menjadi presiden Asosiasi Kesejahteraan Migran Tiongkok, 1992-1993, dan anggota Komite Konsultasi Komunitas di Pusat Penahanan Imigrasi Villawood, 2000-2010.

http://www.visiontimes.com/ebooks/vision-times-special-edition-2017/mobile/index.html#p=7

Si raksasa terbangun

ErabaruNews

FOKUS DUNIA

NEWS