Samuel J. Paparo, kandidat Komandan Indo-Pasifik AS mengatakan pada 1 Februari bahwa dirinya mengetahui rencana Partai Komunis Tiongkok untuk menyerang Taiwan, jadi kewaspadaan perlu terus dijaga. “Tidak ada hari libur dari sekarang hingga sebelum mereka bertindak”, katanya.
oleh Luo Tingting
Samuel J. Paparo saat ini adalah komandan Armada Pasifik Angkatan Laut Amerika Serikat. Tahun lalu, ia dinominasikan oleh Presiden Joe Biden untuk mengambil alih jabatan komandan Komando Indo-Pasifik. Tetapi pengangkatannya harus mendapat persetujuan dari parlemen.
Paparo mengatakan pada sidang pencalonan Komite Angkatan Bersenjata Senat bahwa selama 25 tahun terakhir Angkatan Laut Tiongkok terus mengembangkan kekuasaannya. Meskipun kekuatan militer AS tak perlu diragukan akan menang dalam pertempuran dengan mereka, “tetapi ini adalah hal yang mengkhawatirkan banyak orang”.
Dia mengatakan bahwa 60% populasi dunia, 60% perekonomian dunia, dan tujuh dari sepuluh kekuatan militer terbesar dunia berada di kawasan Indo-Pasifik. Keberhasilan agresi di mana pun di Pasifik Barat akan berdampak langsung pada keamanan AS. Oleh karenanya Amerika Serikat berkepentingan langsung untuk mencegah konflik dengan mempersiapkan diri untuk berperang dan meraih kemenangan.
Sebelum meninggalkan jabatannya pada tahun 2021, mantan Komandan Indo-Pasifik AS Philip Davidson telah memperingatkan, bahwa Tiongkok berpotensi untuk menginvasi Taiwan dalam 10 tahun, atau bahkan 6 tahun ke depan.
CIA telah mengungkapkan bahwa pemimpin Partai Komunis Tiongkok, Xi Jinping telah menginstruksikan militer Tiongkok untuk menyatukan Taiwan dengan kekuatan senjata sebelum 2027.
Paparo mengatakan bahwa dia tahu Partai Komunis Tiongkok berencana menyerang Taiwan, jadi dia harus tetap berwaspada. “Tidak ada hari libur dari sekarang hingga sebelum mereka bertindak.”
Dia menekankan bahwa “Undang-Undang Hubungan Taiwan” menetapkan bahwa Amerika Serikat harus membantu Taiwan dalam pertahanan diri, dan Kementerian Pertahanan AS harus bersiap untuk melawan invasi Taiwan, “Tugas ini sangat jelas”.
Pada saat yang sama, ia percaya bahwa Taiwan juga perlu meningkatkan kemampuan pertahanannya dan membangun dirinya menjadi “landak” yang mampu memukul mundur penjajah yang datang baik dari permukaan atau bawah laut, juga dari udara.
Paparo mengatakan, saat berdiskusi dengan militer Taiwan, ia melihat Taiwan mulai memberikan perhatian lebih pada peningkatan kemampuan tempur pertahanan diri dan memberlakukan perpanjangan dinas militer, serta melihat investasi Taiwan di bidang pertahanan nasional.
Ketika konflik pecah di Selat Taiwan, Komando Indo-Pasifik AS akan menjadi pasukan serangan militer pertama yang dikirim oleh Amerika Serikat.
John Christopher Aquilino, komandan Komando Indo-Pasifik AS saat ini, yang berpidato dalam sebuah seminar di Hawaii pada 16 Januari mengatakan, bahwa Partai Komunis Tiongkok tidak puas dengan hasil pemilu Taiwan dan mungkin akan memamerkan kekuatannya kepada Taiwan dalam waktu dekat.
Dalam pemilihan umum Taiwan yang berakhir pada Januari, Lai Ching-te, seorang perwakilan dari Partai Progresif Demokratik yang anti-komunis, telah memenangkan pemilihan tersebut. Hal ini merupakan pukulan bagi PKT.
John Christopher Aquilino mengatakan, ketika menghadapi sesuatu yang tidak disukai, PKT cenderung mengambil sesuatu tindakan. Misalnya, PKT langsung mengadakan latihan militer berskala besar yang menargetkan Taiwan, setelah Pelosi, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS mengunjungi Taiwan pada tahun 2022.
Dia memperingatkan bahwa Amerika Serikat dan sekutu serta mitranya perlu memahami dan mengantisipasi apa saja yang akan terjadi, juga perlu merespon “informasi yang tidak benar dan informasi yang menyesatkan”.
Pada 18 Juli tahun lalu, Aquilino di Forum Keamanan Aspen ia juga memperingatkan, jika tentara Tiongkok akan menyerang Taiwan pada tahun 2027, maka tanggung jawabnya adalah mempersiapkan militer AS, dan militer AS mampu mengalahkan lawan.
Dia menekankan bahwa dengan kekuatan militer AS saat ini, tentara Tiongkok akan mengalami kekalahan jika menyerang Taiwan hari ini. Ia juga mengatakan : “Saya sangat bangga dengan Amerika Serikat yang memiliki militer yang paling kuat di dunia saat ini, dan sebagian besar kekuatannya berada di wilayah Pasifik.” (sin)