EtIndonesia. Syukurlah kita hidup di dunia di mana tontonan yang mengeksploitasi orang-orang dengan atribut fisik yang langka sudah tidak ada lagi.
Namun ada suatu masa ketika industri ini berkembang pesat, di mana para pengusaha melakukan segala yang mereka bisa untuk menghasilkan keuntungan dengan mengeksploitasi pihak lain.
Dikenal sebagai ‘pertunjukan aneh’ karena untuk menarik orang biasa agar membayar tiket, mereka memamerkan orang-orang dengan fisik yang langka.
Salah satu kasus tragis berkisar pada pemain ‘Lionel si Manusia Berwajah Singa’.
Lahir sebagai Stephan Bibrowski di Desa Wilczogóra, Polandia pada tahun 1890, ia menjadi salah satu pemain tontonan paling terkenal di generasinya.
Ketika ia lahir, orangtua Bibrowski langsung mengetahui bahwa ia berbeda ketika mereka melihat ia ditutupi rambut setebal 2,5 cm di sekujur tubuhnya.
Cerita yang diberikan orangtuanya untuk menjelaskan kondisi tersebut adalah ibunya, Benedetta, begitu diganggu oleh ayah Bibrowski, Michael, yang dianiaya oleh seekor singa hingga menyebabkan bayinya tumbuh bulu seperti singa saat masih dalam kandungan. Tidak masuk akal, untuk sedikitnya.
Benedetta menjauhi anak malang itu, menganggapnya sebagai anak yang dibenci karena kondisi yang sangat langka yang kini diyakini sebagai hipertrikosis. Saat itu, mereka bilang dia mengidap ‘penyakit manusia serigala’.
Pada usia empat tahun, Bibrowski ditinggalkan oleh ibunya dan diberikan kepada seseorang bernama Sedlmayer; seorang impresario Jerman (seseorang yang mengatur pertunjukan panggung).
Rambutnya terus tumbuh. Dan segera setelah itu, saat masih kecil, Sedlmayer memaksa Bibrowski untuk mengambil nama panggung dan menunjukkan kondisinya.
Diiklankan oleh bos sirkus keliling PT Barnum (pria yang menjadi basis The Greatest Showman) sebagai ‘setengah manusia, setengah singa’, rambut Bibrowski telah tumbuh hingga panjang sekitar 20cm di wajahnya.
Bibrowski, secara gamblang dan nyata, dieksploitasi oleh orang-orang yang menghasilkan uang dari kondisinya.
Selama 19 tahun dia tampil di Barnum & Bailey Circus di seluruh Amerika Serikat.
Setelah itu dia menetap di New York City, menjadi pemain tetap di Coney Island di mana orang dapat melihatnya dari dekat.
Tapi dia lebih dari sekedar penampilannya. Bibrowski berbicara lima bahasa dan memiliki cita-cita menjadi dokter gigi; aspirasinya diambil darinya oleh bisnis tontonan.
Sedikit yang diketahui mengenai tahun-tahun terakhirnya. Laporan mengatakan Bibrowski meninggal karena serangan jantung pada tahun 1932 setelah pindah kembali ke Jerman.
Dia baru berusia 41 tahun saat meninggal. (yn)
Sumber: ladbible