Rahasia di Balik Program Pengentasan Kemiskinan Tepat Sasaran Tiongkok

EpochTimesId – Program Pengentasan Kemiskinan yang tepat sasaran adalah fokus dari Kongres Nasional ke 19 Partai komunis Tiongkok (PKT). Pada akhir tahun lalu, media corong PKT melaporkan bahwa ‘program pengentasan kemiskinan tepat sasaran’ telah berhasil mendapat pujian dunia.

Sebuah foto yang diberi judul Pengentasan kemiskinan tepat sasaran yang beredar luas di internet menimbulkan sakit hati dan kemarahan masyarakat. Pemicunya adalah tulisan dari papan iklan dalam foto tersebut.

Pada papan jam hitung mundur yang digunakan sekaligus sebagai alat propaganda dipasang di halaman depan sebuah gedung pemda itu tertera tulisan, “Jarak Warga Kota Meninggalkan Kemiskinan Tinggal 011 Hari.”

Di kedua sisi papan jam itu tertera tulisan. Tulisan sebelah kiri berbunyi, “Tekad Lebih Penting Daripada Pemahaman.”

Sayangnya tulisan sebelah kanan tidak terbaca.

Sejumlah masyarakat mempertanyakan, “Bagaimana cara menghitung waktunya? Jika sudah tiba waktu tetapi tidak terbukti lalu bagaimana?”

Warga Beijing dengan nada cemooh juga menanggapinya, “Mengentaskan kemiskinan sesederhana kata-kata yang keluar dari mulut anda.”

Seorang pengacara menghela napas saat melihatnya dan berkata, “Ingin tepat sasaran dan waktu mengentas kemiskinan menghantar menuju kemakmuran, tepatkan saja sasaran dan waktu untuk mengusir kaum miskin.”

Ada juga warga yang berkata, “Hanya untuk memancing warga datang berkumpul dan melihat!”

Seorang warga Beijing bermarga Li Mengatakan, “Setiap departemen sibuk dengan mendekor, mengambil foto, apa yang ingin diambil gambarnya. Cepat difoto, karena waktu pengentasan tinggal sepuluh hari lagi.”

Seorang warga Xi’an justru menuangkan kebingungannya, “Bagaimana mengentaskan kemiskinan? Cuma sekedar mencatat jumlah warga miskin pada waktu yang ditentukan? Lalu diminta berbaris untuk menerima uang tunai beberapa ribu Renminbi? atau bagaimana …. ?”

Dua hari jelang penghujung tahun, Xinhua News merilis artikel berjudul ‘Mengentas Kemiskinan secara Tepat Sasaran Merupakan Inisiatip Brilian Tiongkok dan Memperoleh Pujian Dunia’.

Artikel menyebutkan bahwa hasil keputusan Kongres Nasional ke 19 memutuskan untuk secara bertahap mengentas sekitar 60 juta rakyat Tiongkok yang masih berada di bawah garis kemiskinan.

Sehingga dapat menurunkan tingkat populasi kemiskinan dari 10,2 persen menjadi di bawah empat persen. Tanpa merasa malu, artikel membual dengan mengatakan bahwa Tiongkok adalah juara dunia dalam bidang mengentaskan kemiskinan.

Seorang warga Beijing lulusan Universitas Peking kepada reporter Epoch Times mengatakan bahwa warga miskin di desa-desa Tiongkok itu semua pergi bekerja ke kota-kota besar. Jumlah penduduk di desa berkurang, tetapi ini bukan berarti warga miskin berkurang, tetapi warga pindah, pergi merantau.

Baru-baru ini, sebuah media Tiongkok melaporkan bahwa Rapat Kerja Nasional mengusulkan 3 target nasional untuk dicapai, yakni mencegah dan mengatasi resiko utama, mengentas kemiskinan tepat sasaran, dan mencegah dan mengendalikan polusi.

Bagaimana masyarakat menanggapi kampanye PKT dalam masalah mengentas kemiskinan tepat sasaran ? Seorang warga bermarga Wang di kota Wuhan, Hubei menuding pejabat hanya melakukan tugas tersebut secara formalitas.

“Setelah penilaian terhadap kinerja pengentasan kemiskinan ditandatangani oleh pihak ketiga, para pejabat semua gila-gilaan pergi keluar kantor sampai berhari-hari di desa untuk menyambangan masyarakat desa, menanyakan bagaimana kehidupan mereka sekarang, apa yang bisa dibantu, apakah membutuhkan alat pengangkutan barang…. Padahal ini tidak pernah mereka lakukan sebelumnya. Mereka hanya ‘hidup’ di kantor,” katanya.

Seorang dokter desa pemerhati masalah pengentasan kemiskinan tepat sasaran mengatakan bahwa menentukan posisi yang tepat itu saja sudah menjadi masalah.

“Bagaimana tidak, penetapan warga miskin itu kan sesuai prosedur, ditetapkan melalui pembahasan dalam rapat kerja desa. Data-data buatan itu tidak bisa meyakinkan orang. Petani pun tahu hanya saja mereka tidak ingin membicarakannya!”

Guru Besar Bisnis Manajemen di Chien Hsin University of Science and Technology, Taiwan, Yen Chien-fa pernah mengatakan, program pengentasan kemiskinan PKT itu terutama dicetuskan demi kepentingan politik.

“Mau dientaskan supaya rakyat tidak berontak, membuat kerusuhan, bukan program yang membuat rakyat betul-betul keluar dari kemiskinan. Jika menghendaki hasil yang benar-benar mengentas kemiskinan, mereka harus menempuh jalan yang adil dan transparan. Menghendaki hasil yang maksimal? Perlu melakukan reformasi sistem yang berlaku selama ini,” beber Yen.

Menurut sebuah survei yang dilakukan oleh Universitas Peking pada awal 2016, sebanyak satu persen rumah tangga di daratan Tiongkok menguasai sepertiga dari total kekayaan negara. Sementara 25 persen rumah tangga kelas rendah hanya memiliki sekitar 1 persen dari total kekayaan negara.

Sebelumnya, data statistik UNDP menunjukkan bahwa Tiongkok sekarang sudah menjadi negara dengan kesenjangan pendapatan penduduk paling lebar di dunia. (ET/Luo Ya/Sinatra/waa)

FOKUS DUNIA

NEWS