EtIndonesia. Pada saat-saat terakhirnya, pasien kanker berusia 44 tahun, Yiu, membuat cetakan tangan bersama istrinya yang sedang hamil pada saat itu.
Karena Yiu ingin melakukan sesuatu yang bisa dia tinggalkan sebagai kenang-kenangan, terapis seni mereka menyarankan untuk membuat cetakan tangan untuk dipegang oleh anak mereka di masa depan.
Pada Hari Valentine (14 Februari) kemarin, Rumah Sakit Assisi membagikan kisah mengharukan Yiu melalui postingan Facebook.
Rumah sakit menyebutkan bahwa Yiu didiagnosis menderita kanker hati pada Februari 2023, setelah berjuang dengan rasa sakit yang terus-menerus di daerah perutnya.
Karena tumornya terlalu besar, dia dianggap tidak layak untuk perawatan medis.
Mengikuti rekomendasi, Yiu dirawat di bangsal rawat inap Rumah Sakit Assisi satu bulan kemudian, di mana dia menjalani perawatan paliatif.
Saat Yiu melewati saat-saat terakhirnya, istrinya sedang hamil.
Mengetahui bahwa dia kemungkinan besar tidak akan bisa bertemu dengan anak mereka dan menghidupi istrinya, Yiu bertekad untuk meninggalkan kenang-kenangan untuk mereka.
Oleh karena itu, terapis seni mereka menyarankan untuk membuat cetakan tangan, yang mereka setujui. Ketika anak mereka lahir, dia akan dapat mengenang ayahnya.
Berbicara kepada Rumah Sakit Assisi, istrinya menceritakan bahwa selama proses pembuatan cetakan pada 16 Maret tahun lalu, Yiu sangat lemah.
Namun, dia terus bertahan dan bahkan membuat cetakan tambahan tempat dia memegang tangannya.
Dengan istrinya yang duduk di samping tempat tidurnya, pasangan itu berpegangan tangan erat-erat dan mencelupkannya ke dalam campuran alginat.
Yiu meninggal pada tanggal 17 Maret 2023, sehari setelah dia membuat cetakan tangan.
Tim medis menghadiahkan cetakan yang sudah jadi kepada istrinya.
Istrinya mengatakan bahwa cetakannya terlihat sangat realistis, bahkan memperlihatkan detail halus dari tangan Yiu. Dia berbagi.
“Saat aku merindukannya, aku akan melihat foto-fotonya, dan juga cetakan tangan yang kami buat,” ujarnya.
Selain itu, terapis seni menciptakan karya seni yang menampilkan cetakan tangan Yiu dan keluarganya.
Terapis musik di rumah sakit juga mencatat detak jantung Yiu, menambahkan kenang-kenangan itu untuk anak pasangan tersebut. (yn)
Sumber: mustsharenews