EtIndonesia. Rasanya setiap hari ada kisah sains baru yang mengkhawatirkan, dan terungkap bahwa penyakit kuno muncul kembali secara mengkhawatirkan di beberapa bagian Amerika.
Kondisi ini merupakan penyakit scurvy atau skorbut, yang secara historis telah mempengaruhi ribuan pelaut dan bajak laut ketika mereka mengatasi kekurangan gizi di laut.
Penyakit ini pada dasarnya disebabkan oleh kekurangan vitamin C dalam makanan.
Meskipun pengobatannya relatif mudah dan dapat diatasi dengan mengubah pola makan dengan mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran, angkanya terus meningkat di Amerika.
Berbicara dalam film dokumenter Vitamania, dokter Eric Churchill dari Massachusetts, berbicara tentang menghadapi hingga 30 kasus penyakit scurvy dalam enam tahun sebelumnya.
Melihat implikasi dari jumlah dan akar penyakit ini, Churchill mengatakan: “Banyak orang yang kesulitan mendapatkan makanan cenderung memilih makanan yang tinggi lemak, berkalori tinggi, dan sangat mengenyangkan.”
“Jika Anda memiliki anggaran makanan yang terbatas, makanan itulah yang akan membuat Anda kenyang dan lebih memuaskan Anda daripada makan buah dan sayur.”
Meningkatnya kasus penyakit scurvy memang mengkhawatirkan, dengan gejala penyakit ini termasuk mual dan nyeri sendi, serta pendarahan pada sendi, gusi bengkak, dan memar pada kasus yang parah.
“Scurvy menonjol dalam pikiran kita sebagai sesuatu yang sangat mendasar dan mudah untuk dihindari, namun orang-orang ini akhirnya menjadi korban penyakit yang seharusnya tidak ada di negara maju,” tambah Churchill.
Ini bukan satu-satunya penyakit kuno yang mengkhawatirkan para ahli saat ini.
Faktanya, para ilmuwan telah memperingatkan bagaimana perubahan iklim dapat mengakibatkan “virus zombie” kuno mencair di lapisan es Arktik dan berpotensi memicu pandemi baru.(yn)
Sumber: indy100