oleh Yu Liang dan Chi Xiao NTD
Para menteri pertanian Uni Eropa bertemu di Brussels pada Senin (26 Februari 2024) dalam rangka membahas serangkaian proposal baru untuk meringankan tekanan pada industri pertanian Uni Eropa.
Sementara itu, para petani membakar tumpukan ban di markas besar Uni Eropa di Brussels untuk mengajukan permohonan kepada para menteri pertanian Uni Eropa agar memastikan bahwa kebijakan Uni Eropa terus mendukung pengembangan industri pertanian Uni Eropa.
Petani Perancis Morgan Ody berkata: “Kami menuntut agar Uni Eropa mengambil tindakan untuk menghentikan perjanjian perdagangan bebas, menetapkan jaminan harga minimum, agar kami dapat membayar biaya produksi kami dan mendapatkan penghasilan yang layak”.
Operator peternakan Belgia, Charlotte Van Dyck berkata: “Yang mengejutkan saya hari ini adalah harga susu. Jika harga turun, saya tidak akan bisa melanjutkan [menjalankan peternakan keluarga].”
Selama berminggu-minggu, para peternak di seluruh Eropa telah memprotes perubahan pada Perjanjian Perdagangan Bebas Uni Eropa dan Kebijakan Pertanian Bersama. Jika tidak, impor besar-besaran produk pertanian murah dari Amerika Selatan dan Afrika akan membuat produk pertanian petani Uni Eropa tidak kompetitif atau bahkan tidak laku, yang mengakibatkan pengangguran atau kebangkrutan.
Pada Senin, para petani Spanyol juga melakukan protes di Madrid, dengan mengendarai traktor melewati Kementerian Pertanian menuju kantor Parlemen Eropa.
Para pengunjuk rasa menekankan bahwa kebijakan lingkungan dan industri Uni Eropa telah menaikkan biaya produksi pertanian, menyebabkan produk pertanian Uni Eropa kehilangan keunggulan harga.
Petani Spanyol Juan Pedro Laguna: “Biaya yang saya keluarkan untuk memproduksi satu kilo tomat adalah 60 sen dan mereka mengirimnya dari Maroko dengan harga 10 sen. Seorang pekerja di Maroko dibayar 3 euro per hari, dan seorang pekerja saya dibayar 80 euro per hari. Bagaimana kita bisa melakukan itu?”
Pada Senin, para menteri pertanian Uni Eropa mengatakan bahwa mereka akan membahas serangkaian proposal baru untuk meringankan tekanan pada petani dan melindungi pembangunan pertanian.
Menteri Pertanian Spanyol Luis Planas Puchades: “Saya pikir penting untuk membangun kembali kepercayaan para petani dan peternak bahwa Uni Eropa, pemerintah Spanyol, melindungi dan mendukung mereka dan mempertimbangkan masalah yang mereka hadapi.
Menteri Pertanian Latvia Armands Krauze: “Kami harus mengubah banyak Kebijakan Pertanian Bersama Uni Eropa karena kebijakan ini memiliki perjanjian dan target ramah lingkungan yang hampir tidak mungkin kami capai, dan ada juga tekanan impor dari negara ketiga.”
Para petani Polandia yang memprotes juga memblokir jalan tol menuju Jerman pada hari itu, dan mengatakan bahwa protes akan terus berlanjut selama kebijakan tersebut tidak berubah. (Hui)