oleh Xia Yu
Pada Sabtu (30 Maret), Pejabat Meksiko mengonfirmasi penemuan 8 jenazah imigran Asia pada sehari sebelumnya di pesisir Oaxaca, Meksiko itu adalah WN Tiongkok yang kapalnya terbalik.
Kantor berita Agence France-Presse melaporkan, bahwa pantai di Oaxaca di mana 8 jenazah itu ditemukan merupakan jalur menuju Amerika Serikat yang biasa dilalui imigran gelap.
Kantor kejaksaan negeri bagian Oaxaca menambahkan bahwa 7 orang wanita dan 1 orang pria itu meninggalkan Tapachula yang berada di negara bagian Chiapas dekat perbatasan Guatemala dengan menumpang kapal yang dioperasikan oleh orang Meksiko pada hari Kamis. Kapal tersebut terbalik dalam pelayaran, sehingga kedelapan orang itu meninggal dunia. Satu orang lagi selamat dari kecelakaan itu. Belum ada kabar mengenai pria Meksiko yang mengemudikan kapal tersebut.
“Korban dilaporkan sedang melakukan perjalanan dengan perahu di dekat pantai Oaxaca ketika kecelakaan itu terjadi”, kata jaksa dalam pernyataannya.
Berdasarkan informasi awal, orang-orang tersebut kemungkinan adalah para pencari imigrasi (line walker).
Setiap tahun ada ribuan orang imigran tidak berdokumen yang melewati Meksiko dalam upaya mereka untuk menyeberang ke Amerika Serikat. Para migran tersebut seringkali melarikan diri karena kekerasan atau kemiskinan di negara asal mereka, dan banyak dari mereka berasal dari Amerika Tengah. Namun menurut catatan resmi, bahwa para imigran yang tertangkap melintasi perbatasan Meksiko tahun lalu juga termasuk warga negara Tiongkok, India, Uzbekistan, serta warga negara lain yang jauh dari Amerika Serikat.
Imigran asal Tiongkok adalah kelompok imigran dengan pertumbuhan tercepat yang memasuki Amerika Serikat dari Meksiko. Pada tahun 2023, Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS melaporkan, bahwa 37.000 orang warga negara Tiongkok telah ditangkap karena melintasi perbatasan secara ilegal, angka itu naik 50 kali lipat dibandingkan dengan 2 tahun sebelumnya. Banyak imigran asal Tiongkok mengatakan, mereka melarikan diri dari iklim politik yang semakin represif dan perekonomian Tiongkok yang lesu.
Meningkatnya jumlah imigran membuat fasilitas dan tempat penampungan imigran di Meksiko kewalahan, dan pemerintah Meksiko menghadapi tekanan yang semakin besar dari Amerika Serikat untuk menindak aliran migran sejak imigrasi ilegal menjadi fokus isu dalam kampanye presiden AS. (sin)