Gunung Mayon di Filipina Erupsi, Warga di Lokasi Terdekat Dievakuasi

Epochtimes.id- Filipina meningkatkan status waspada terhadap gunung berapi Mayon dengan satu tingkat pada Minggu (14/01/2018). Peningkatan status ini berdasarkan tanda-tanda peningkatan magma yang dapat menyebabkan letusan berbahaya.

Warga dievakuasi dari dua desa di dekat gunung berapi, sebuah objek wisata terkenal di Provinsi Albay karena bentuk kerucutnya yang nyaris sempurna. Gunung ini mengalami “letusan freatik” pada Sabtu, dan terjadi letusan lebih lanjut pada Minggu.

“Letusan pada Sabtu mengeluarkan abu, batuan dan bau sulfur, dan diikuti oleh suara gemuruh dan cahaya samar di kawah,” kata Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina (Phivolcs) dilansir Reuters.

Phivolcs meningkatkan kewaspadaan ke level 2, yang berarti bahwa aktivitas saat ini “mungkin berasal dari magmatik, yang dapat menyebabkan letusan lebih banyak freatik atau akhirnya terjadi letusan magmatik yang berbahaya.”

Letusan abu kedua tercatat sebelum Minggu siang, namun Phivolcs mengatakan pihaknya mempertahankan tingkat kewaspadaan level 2.

Letusan Mayon yang paling merusak adalah pada Februari 1841, ketika lahar mengubur sebuah kota dan menedwaskan 1.200 orang. Gunung ini terakhir meletus pada tahun 2014, memuntahkan lahar dan memaksa ribuan jiwa untuk mengungsi.

“Masyarakat sangat disarankan untuk waspada dan berhenti memasuki radius enam kilometer (3,7 mil) Zona Bahaya Permanen untuk meminimalkan risiko dari ledakan mendadak, batuan dan tanah longsor,” kata Phivolcs.

Peringatan ini memberikan imbauan kepada warga untuk menutupi hidung dan mulut mereka dengan kain lembab, kain bersih atau masker. Ia juga mengimbau kepada penerbangan harus menghindari mendekati puncak gunung berapi.

Mereka yang berada dalam kemiringan gunung berapi, tapi di luar zona bahaya 6 km, diminta untuk melakukan tindakan pencegahan terhadap kemungkinan keruntuhan atap rumah akibat akumulasi abu dan air hujan.

Kepala Phivolcs Renato Solidum mengatakan gunung berapi tersebut muncul karena letusan lain dan telah menampilkan perilaku abnormal sejak akhir tahun lalu.

Namun Cedric Daep, kepala Badan Pengurang Risiko dan Penanggulangan Bencana Provinsi Albay, mengatakan warga di pusat evakuasi diperbolehkan untuk kembali ke rumah mereka beberapa hari kemudian, kecuali otoritas Phivolcs meningkatkan tingkat siaga gunung berapi lebih lanjut.

Dia mengatakan tidak semua warga dievakuasi yang tinggal di dalam zona bahaya 6 km.

“Kami belum mencapai tingkat kritis,” katanya dalam sebuah wawancara radio.

“Tingkat peringatan 3 adalah apa yang kami anggap kritis, 4 adalah saat letusan sudah dekat, dan 5 adalah letusan yang sedang berlangsung,” tambahnya. (asr)

Sumber : Reuters via Saudigazette