FBI sedang menyelidiki ancaman yang dialamatkan kepada perusahaan kesenian yang berbasis di New York, yang merupakan target utama dari Beijing
Petr Svab
Perusahaan tari dan musik yang berbasis di New York, Shen Yun Performing Arts, telah menjadi sasaran setidaknya 10 ancaman bom, penembakan massal, penculikan, dan pemerkosaan. Berbagai ancaman tersebut dikirim melalui email, biasanya dalam bahasa Mandarin, selama dua minggu terakhir dengan frekuensi yang meningkat.
Beberapa email dikirim ke kantor pusat perusahaan. Yang lainnya dikirim ke teater-teater di mana Shen Yun tampil atau dijadwalkan untuk tampil, memicu evakuasi dan penyisiran bom. Tidak ada bahan peledak yang ditemukan. Shen Yun telah lama menjadi target Partai Komunis Tiongkok (PKT) karena pertunjukannya yang menggambarkan “Tiongkok sebelum komunisme.”
Ancaman terakhir, pada 27 Maret, dikirim ke markas Shen Yun, yang disebut Dragon Springs, di bagian utara New York.
“Dalam waktu dekat, Anda harus menjaga para aktris Anda, yang sangat mungkin menghilang satu per satu dan mungkin dalam keadaan telanjang ketika ditemukan. Kesimpulan forensiknya adalah mereka dibunuh setelah diperkosa!” demikian tertulis dalam bahasa Mandarin. “Saya tidak bercanda.”
Email tersebut dikirim dari alamat yang sama dengan tiga ancaman sebelumnya sehari sebelumnya, satu ke sebuah teater di California, satu lagi ke teater di Taiwan, dan satu lagi ke Dragon Springs. Salah satu email, yang penuh dengan sumpah serapah, menunjukkan bahwa semua ancaman tersebut berasal dari satu sumber.
“Saya, Bos Besar Anda, telah menjadi berita utama ratusan kali! FBI sama sekali tidak perlu dikhawatirkan,” demikian isi email tersebut dalam bahasa Mandarin. “Terus mengirim [email seperti itu] akan membuat polisi lelah, cepat atau lambat, dan mereka akan berpikir bahwa ini adalah anak laki-laki yang berteriak ada serigala.”
“Suatu hari nanti, saya akan benar-benar meletakkan bom di teater. Jika itu membunuh salah satu dari kalian, maka akan berkurang satu pengkhianat.”
Dalam insiden terpisah di California dua minggu yang lalu, ban dua bus tur Shen Yun digembosi dengan tujuan untuk menimbulkan terjadinya kecelakaan serius.
Epoch Times Inggris sebelumnya melaporkan bahwa FBI sedang menyelidiki insiden tersebut. The Epoch Times telah menghubungi FBI untuk memberikan komentar atas insiden terbaru ini, namun belum mendapatkan balasan hingga saat berita ini dipublikasikan.
Ketika ditanya tentang serangkaian ancaman terhadap Shen Yun pada konferensi pers 27 Maret, juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Matthew Miller, mengatakan, “Kami mengutuk penindasan transnasional nasional dalam bentuk apa pun, yang dilakukan oleh negara mana pun.”
Kampanye PKT
Shen Yun, perusahaan tari dan musik klasik Tiongkok terkemuka di dunia, telah dikenal karena representasi budaya Tiongkok yang otentik dengan slogan “Tiongkok sebelum komunisme.” Sejak awal berdirinya, perusahaan ini telah menjadi target kampanye campur tangan oleh PKT.
Ying Chen, wakil presiden Shen Yun Performing Arts mengatakan : Shen Yun menunjukkan kepada dunia betapa mendalam, inspiratif, dan megahnya budaya otentik Tiongkok sebelum PKT merebut kekuasaan, sementara juga menawarkan visi yang menawan tentang betapa indahnya Tiongkok sekali lagi tanpa PKT.”
“Ini adalah hal yang paling tidak diinginkan oleh PKT untuk ditampilkan dengan sangat jelas di berbagai pertunjukan di seluruh dunia, sehingga selama lebih dari 15 tahun, mereka tidak berhenti untuk menggagalkan Shen Yun.”
Banyak seniman Shen Yun berlatih Falun Gong, sebuah latihan spiritual Tiongkok dari zaman lampau yang meliputi latihan gerak lambat dan mempelajari prinsip-prinsip ajaran yang didasarkan pada Sejati-Baik-Sabar.
PKT telah melancarkan kampanye fitnah, penangkapan, penyiksaan, dan pengambilan secara paksa organ tubuh terhadap Falun Gong sejak 1999, setelah survei yang dilakukan oleh pemerintah mengindikasikan bahwa 70 juta hingga 100 juta orang telah mengadopsi latihan ini, melebihi jumlah keanggotaan PKT. Beberapa tarian Shen Yun menggambarkan penganiayaan terhadap Falun Gong.
Dalam puluhan kasus, pejabat PKT telah menekan gedung teater atau pejabat pemerintah untuk membatalkan pertunjukan Shen Yun. Beberapa seniman Shen Yun telah mengalami kerabat mereka di Tiongkok diintimidasi oleh polisi atau dipenjara.
Eskalasi
Perwakilan Shen Yun percaya bahwa semua ancaman tersebut terkait dengan kampanye PKT terhadap perusahaan.
Ancaman pertama disampaikan pada 14 Maret, dalam sebuah email berbahasa Mandarin ke Dragon Springs yang mengklaim bahwa “sebuah bom kendali jarak jauh” telah ditempatkan di fasilitas tersebut. Penegak hukum telah diberitahu, namun tidak ada bahan peledak yang ditemukan.
Lokasi Dragon Springs meliputi fasilitas pelatihan Shen Yun, sebuah perguruan tinggi seni, akademi seni, dan beberapa temples dengan gaya Dinasti Tang.
Pada waktu yang hampir bersamaan, ban pada dua bus tur Shen Yun digembosi di Costa Mesa, California, menurut laporan polisi yang diperoleh The Epoch Times.
Sayatannya sekitar setengah inci hingga satu inci – tidak cukup untuk menggemboskan ban, tetapi cukup untuk membuat ban meletus ketika sedang melaju. Setelah kejadian serupa di tahun-tahun sebelumnya, perusahaan telah menjaga bus-bus mereka di bawah pengawasan yang ketat. Namun, kedua bus tersebut harus ditinggalkan tanpa pengawasan di garasi untuk menjalani perawatan. Sayatan ditemukan setelah kendaraan diambil.
Kemudian, pada 22 Maret, sebuah teater di Santa Barbara, California, menerima ancaman bom tepat ketika Shen Yun sedang bersiap-siap di tempat tersebut untuk pertunjukan akhir pekan itu. Teater dievakuasi, dan polisi menyisir tempat itu untuk mencari bahan peledak dengan tim K-9. Tidak ada yang ditemukan, dan pertunjukan tetap berjalan sesuai jadwal, meskipun dengan keamanan yang ditingkatkan.
“FBI mengetahui adanya dugaan ancaman tersebut dan sedang berkomunikasi dengan mitra lokal kami di Departemen Kepolisian Santa Barbara,” kata juru bicara biro tersebut kepada The Epoch Times.
Pada 23 Maret, ancaman bom serupa dikirim ke sebuah teater di Vancouver, Kanada, di mana kelompok Shen Yun lainnya sedang tampil pada akhir pekan itu. Polisi menyisir gedung tersebut untuk mencari bahan peledak, namun tidak menemukan apa-apa.
Pada 26 Maret, sejumlah email ancaman dikirim ke Dragon Springs dan juga beberapa gedung teater.
Satu email mengklaim bahwa “beberapa bom plastik C4 telah ditempatkan di berbagai lokasi di Temple Dragon Springs.”
Sebuah email lainnya mengancam akan adanya penembakan massal.
“Kami akan menyelinap ke Temple Dragon Springs di Shawangunk Ridge, bagian utara New York, dalam waktu dekat, menembaki siapa pun yang kami lihat dengan senjata dan melemparkan granat ke kerumunan orang!” demikian isi email tersebut.
Pada hari itu juga muncul kata-kata kasar yang sarat sumpah serapah di mana pengirimnya tampak marah karena Dragon Springs dan Shen Yun telah melaporkan ancaman tersebut kepada polisi dan media.
“Saya, ayahmu, yang telah mengirim email [ancaman] bom ke teater Shen Yun, lalu kenapa?” katanya, membual tentang kekebalan hukum dan koneksi yang tidak jelas.
“Sejujurnya, saya, ayahmu, juga memiliki koneksi di Amerika Serikat.”
Pada hari yang sama, alamat email yang sama mengirimkan ancaman ke sebuah teater di Long Beach, California, dan ancaman bom ke sebuah teater di Kaohsiung, Taiwan, di mana Shen Yun dijadwalkan tampil dalam beberapa hari mendatang.
Masih ada lagi email, dari alamat yang berbeda, yang dikirim pada hari itu ke Dragon Springs, membuat ancaman tentang bom di Teater Nasional Taichung di Taiwan; Bandara Taoyuan di Taiwan, di mana kelompok Shen Yun mendarat pada 24 Maret; dan Museum Istana Nasional di Taipei, Taiwan.
Keesokan harinya, Dragon Springs menerima dua ancaman lagi, satu dari alamat email yang tidak asing lagi, yang mengancam akan melakukan penculikan, pemerkosaan, dan pembunuhan terhadap para penari wanita Shen Yun, dan yang lainnya mengklaim bahwa bom akan diledakkan di Gedung Kantor Kepresidenan di Taipei jika pertunjukan Shen Yun tidak dibatalkan.
Chen berkata : Tentu saja, kami menanggapi ancaman ini dengan serius dan memastikan otoritas penegak hukum terlibat, tapi pikir penting juga untuk memahami apa sebenarnya email-email ini – upaya terakhir dari sebuah rezim untuk menyembunyikan kebenaran. Adalah penting bahwa mereka tidak akan berhasil.”
Penegak hukum kemungkinan besar akan menanggapi ancaman tersebut dengan serius, kata Betsy Brantner Smith, seorang mantan sersan polisi dan juru bicara Asosiasi Polisi Nasional.
Ia menambahkan, sangat percaya, terutama pada penegak hukum negara bagian dan lokal. Dan karena hal ini telah mendapatkan perhatian publik, maka hal ini menjadi bahan perbincangan di media sosial. Ia berpikir penegak hukum menanggapi hal ini dengan serius,. Hal demikian disampaikannya kepada NTD, sebuah outlet media saudara dari The Epoch Times.
Dia juga mengatakan bahwa ancaman tersebut tampaknya merupakan tindakan ujaran kebencian karena mereka menargetkan Shen Yun berdasarkan keyakinan para pemainnya.
Brantner Smith menuturkan, hal Ini benar-benar penganiayaan agama, dan harus dianggap sebagai ujaran kebencian. Ia berharap pihak berwenang federal, Departemen Kehakiman, FBI, serta pejabat setempat yang menyelidiki hal ini, menangani hal ini seperti itu.” (asr)