EtIndonesia. Lima kerangka manusia dengan tangan dan kaki hilang telah digali di reruntuhan markas besar Nazi yang merupakan rumah bagi penjahat perang Hermann Göring.
Sisa-sisa jasad, termasuk bayi yang baru lahir, ditemukan selama penggalian di dalam reruntuhan di Wolf’s Lair, yang dulunya merupakan markas komando timur Adolf Hitler di Polandia, menurut para arkeolog dari Latebra Foundation.
Kelompok sejarah pertama kali menemukan pecahan tengkorak pada 24 Februari, kemudian menemukan mayat tiga orang dewasa, satu remaja dan seorang bayi, semuanya diduga anggota keluarga yang sama.
“Kami tidak mengharapkan hal seperti itu,” kata sejarawan Oktavian Bartoszewsk dalam video YouTube yang mendokumentasikan penggalian tersebut.
“Penemuan ini mengejutkan kami dan mungkin membuat kami terluka seumur hidup.”
Dia mengatakan “sangat gila menemukan sesuatu seperti ini setelah sekian lama” mengingat “banyak pemburu harta karun telah menjelajahi situs ini selama beberapa dekade.”
“Penemuan seperti ini membuat Anda merinding, ini tidak baik,” katanya, menurut Times of London.
Kelima mayat itu terletak berdekatan satu sama lain di luar kediaman Göring di Wolf’s Lair, dengan semua kerangka menghadap ke arah yang sama.
Tidak ditemukan bekas pakaian pada jasad tersebut, dan tidak diketahui secara jelas apa yang terjadi pada bagian tubuh yang hilang tersebut.
“Ada banyak teori [tentang] mengapa mereka tidak memiliki tangan dan kaki,” kata Adrian Kostrzewa, anggota Latebra Foundation, kepada CNN. “Saat ini, sangat sulit untuk mengatakannya.”
Pihak berwenang Polandia telah diberitahu tentang temuan ini dan sedang melakukan penyelidikan.
Selain misteri mengenai kondisi jenazah, masih belum diketahui apakah mereka menjadi korban di dalam kamp Nazi atau dikuburkan di sana bertahun-tahun setelahnya.
Göring, perwira Nazi berpangkat tertinggi yang diadili di Nuremberg, tinggal di Wolf’s Lair, yang berfungsi sebagai markas besar Front Paskah militer Jerman.
Adolf Hitler juga menghabiskan waktu bertahun-tahun di markas Nazi ini, yang terkenal sebagai lokasi Operasi Valkyrie, upaya pembunuhan yang gagal oleh para pemimpin militer Jerman untuk menggulingkan Hitler dan Third Reich.
Markas itu sendiri akhirnya dihancurkan oleh Nazi yang melarikan diri ketika Soviet maju pada tahun 1945, menurut Latebra Foundation.
Göring, yang dihukum karena kejahatannya terhadap kemanusiaan, kemudian bunuh diri dengan pil sianida pada tahun 1946 menjelang hukuman gantungnya. (yn)
Sumber: nypost