EtIndonesia. Terlepas dari apa yang dikatakan aplikasi cuaca, memprediksi cuaca mungkin tampak seperti tebakan acak.
Terkadang rasanya Anda bisa memprediksi cuaca secara akurat hanya dengan melemparkan anak panah ke papan!
Jadi, adakah metode yang lebih andal untuk memperkirakan akan terjadinya hujan?
Ada yang mengaku bisa mendeteksi aroma hujan yang mendekat, meski tidak semua orang di media sosial yakin dengan anggapan tersebut.
Namun, skeptisisme muncul di kalangan mereka yang tidak bisa mencium aroma hujan.
Bagi mereka, gagasan mendeteksi aroma hujan, yang pada dasarnya hanyalah air, tampaknya tidak masuk akal. Itu adalah kepercayaan umum, setidaknya hingga saat ini.
Sains turun tangan untuk mengungkap proses tersebut.
Faktanya, bukti ilmiah mendukung bahwa beberapa orang benar-benar dapat mencium bau hujan sebelum hujan turun.
Kemampuan ini terutama disebabkan oleh fenomena yang disebut petrichor.
Kata “petrichor” berasal dari kata Yunani: “petros”, yang berarti batu (seperti dalam kata membatu), dan “ichor”, yaitu cairan yang mengalir dalam pembuluh darah dewa-dewa Yunani.
Dengan asal usulnya, istilah ini mungkin terasa lebih menarik.
Bau unik yang dikenal sebagai petrichor sebenarnya dihasilkan oleh bakteri tanah tertentu yang melepaskan senyawa yang disebut “geosmin”.
Manusia memiliki indra penciuman yang sangat tajam terhadap geosmin, bahkan lebih sensitif dibandingkan kemampuan hiu dalam mendeteksi darah di air.
Aroma khas ini terutama terlihat ketika air hujan turun dan menghantam tanah hingga terciprat ke genangan air.
Genangan air dapat menangkap kantong udara.
Ketika gelembung-gelembung kecil udara ini naik ke permukaan, mereka melepaskan geosmin dan mikroorganisme lainnya dari genangan air ke atmosfer.
Namun, ada hal lain yang berkontribusi terhadap bau selain petrichor.
Bahan kimia ‘ozon’ juga mempengaruhi bau sebelum hujan.
Ozon memiliki aroma yang sedikit lebih manis dibandingkan petrichor dan sering kali menandakan akan segera terjadi badai.
Saat badai mendekat, angin membawa ozon ke permukaan tanah, sehingga dapat dideteksi oleh indra penciuman kita.
Lain kali Anda melihat awan menumpuk, luangkan waktu sejenak untuk menarik napas dalam-dalam.
Anda berpotensi mendeteksi badai yang akan datang. (yn)
Sumber: thoughtnova