EtIndonesia. Kompleks wisata Recreo Verde di Venecia de San Carlos, Kosta Rika, adalah rumah bagi sebuah gua pegunungan kecil yang kemudian dikenal sebagai ‘Gua Kematian’ karena kemampuannya untuk membunuh makhluk apa pun yang memasukinya.
Terletak di tepi Gunung Berapi Poas, la Cueva de la Muerte hanya memiliki kedalaman 2 meter dan panjang 3 meter, menjadikannya tempat perlindungan yang nyaman bagi serangga, burung, dan hewan kecil yang mencari perlindungan. Namun penampakannya bisa menipu, karena memasuki gua kecil ini akan mengakibatkan kematian seketika.
Meskipun gua kecil ini terlihat tidak berbahaya jika dilihat dengan mata telanjang, gua tersebut dipenuhi dengan karbon monoksida, gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa yang juga sangat beracun. Untuk menunjukkan betapa mematikannya Gua Kematian, pemandu lokal menempatkan obor yang menyala di dalam gua dan obor tersebut padam seketika karena tidak adanya oksigen dan tingginya konsentrasi karbon dioksida.
Tidak ada yang benar-benar tahu persis dari mana karbon dioksida di Gua Kematian berasal, namun sejumlah peneliti menyimpulkan bahwa sifat organik dari gas tersebut menunjukkan bahwa itu adalah hasil dari endapan mineral yang mengalami suhu dan tekanan tinggi di magma bumi dimana oksigen tidak ada. Lokasi gua yang berada di sekitar gunung berapi aktif mungkin juga ada hubungannya dengan gas tersebut.
Satu hal yang pasti, para ilmuwan telah menemukan bahwa la Cueva de la Muerte menghasilkan sekitar 30kg karbon dioksida setiap jam.
Sifat mematikan dari gua kecil ini ditemukan secara tidak sengaja selama tahap pembangunan kompleks Recreo Verde. Seorang pekerja yang berada terlalu dekat dengan pintu masuk mulai merasa mual, sehingga dilakukan penyelidikan menyeluruh terhadap lingkungan sekitar. Reputasinya yang mematikan membuat Gua Kematian menjadi salah satu dari sedikit gua komersial yang pengunjungnya tidak boleh masuk ke dalamnya.
Gua Kematian memiliki beberapa tanda yang memperingatkan orang untuk tidak memasukinya jika mereka menghargai nyawanya, namun ukurannya yang kecil dan pintu masuk yang sempit juga membuatnya sangat sulit untuk diakses oleh manusia. Selain itu, karbon dioksida yang padat (kemurnian sekitar 80 – 90 persen) biasanya tertinggal di dasar lantai gua, menjadikan tempat tersebut lebih mematikan bagi hewan kecil. Mereka mulai mengalami sesak napas beberapa saat setelah memasuki gua. (yn)
Sumber: odditycentral