oleh Luo Tingting
Kantor Polisi Din Daeng di Bangkok, Thailand, melaporkan satu kasus penculikan dan pemerasan terhadap turis asal Tiongkok. Baru-baru ini, 5 orang turis Tiongkok telah diculik oleh petugas polisi gadungan Thailand di sebuah hotel dan diperas sebesar 2,5 juta baht.
Menurut laporan media Thailand, pada 25 April, 3 orang pria yang mengaku sebagai polisi Thailand masuk ke kamar hotel tempat kelima orang turis Tiongkok menginap, mengklaim bahwa mereka telah melanggar hukum Thailand dan menghendaki mereka untuk menjalani penyelidikan di kantor polisi.
Selanjutnya, polisi gadungan itu membawa kelima orang turis Tiongkok ke dalam mobil Toyota berwarna putih yang berjalan menuju suatu lokasi tersembunyi, lalu memaksa mereka untuk membayar uang sebagai imbalan agar tidak dituntut.
Karena ketakutan, beberapa turis Tiongkok itu terpaksa menghubungi teman-teman mereka di Kamboja dan mentransfer 2,5 juta baht (setara 480.000 yuan) ke rekening yang diminta oleh polisi gadungan sebelum akhirnya mereka dibebaskan.
Pada 29 April, beberapa turis Tiongkok yang menjadi korban pemerasan pergi ke kantor polisi setempat untuk melaporkan kejadian tersebut, dan polisi Thailand melakukan penyelidikan rinci atas kasus tersebut.
Investigasi polisi menemukan total ada 11 orang yang terlibat dalam kejahatan tersebut. Polisi telah mengeluarkan surat perintah penangkapan dan 7 orang di antaranya telah tertangkap 3 orang lainnya masih dalam perburuan, sementara 1 orang lagi belum diketahui dengan pasti identitasnya.
Menurut laporan, salah satu pria yang tertangkap itu pernah bertugas di kepolisian tetapi dipecat pada 2022.
Polisi Thailand mengatakan geng kriminal tersebut termasuk 2 orang warga negara Tiongkok, bernama Wu Jianbiao dan Zhu Linsu, yang telah memperoleh kewarganegaraan Thailand. Zhu Linsu adalah pemimpin geng ini, mereka secara khusus menargetkan warga Tiongkok yang pergi ke Thailand dengan tujuan untuk memeras uang mereka. (sin)